#10

126K 9.5K 38
                                    

•BUDAYAKAN VOTE DAN COMMENT SETELAH MEMBACA•

•TAP TO RECOMMENDATION•

Raut wajah Keylan yang datar seketika memerah. Cowok itu sedang menahan amarahnya ketika cewek berambut lurus itu bertanya hal yang sungguh ia benci.

🍂🍂🍂

Dentuman musik DJ membuat siapa saja menari di ruangan yang sangat pengap itu. Bar Kejora namanya. Tempat dimana Keylan meluapkan segala kesunyian yang ada. Meneguk bergelas-gelas minuman haram untuk menenangkan pikirannya yang kacau.

Kepulan asap rokok lebih mendominasi udara di sana. Keylan duduk di meja bar dengan segelas vodka di tangan kiri dan rokok di tangan kanan. Cowok bermata hanzel itu seolah tak peduli dengan wanita-wanita yang memekik keras ketika melihatnya. Bahkan sempat ada yang merayunya dan bersedia bermalam dengannya kapapun ia mau. Namun, Keylan mengacuhkan itu semua. Ia lebih memilih untuk meneguk minuman favoritnya, vodka.

Sudah dua hari sejak pertanyaan Dara dilontarkan. Dan sudah dua hari pula cowok itu menolak mentah-mentah berhubungan dengan cewek itu.

Namun ia sadar, ia tak bisa terus seperti ini. Bagaikan dikejar oleh bayangan masa lalu yang kapanpun siap menerkamnya seumur hidup.

Keylan meneguk tegukan terakhir. Tangannya tersondor, meminta untuk diisi kembali gelas yang kosong tersebut.

"Gue nggak bisa kasih ini Key! Lo udah minum 5 gelas malam ini," Cho yang merupakan bartender sekaligus teman Keylan menolak gelas yang disodorkan.

Mata Keylan yang sayu akibat pengaruh minuman tetap menatap Cho tajam. Baginya, matanya akan selalu begitu. Menghunus bak pisau bagi siapa saja yang mengusik keinginannya.

Cho yang ditatap tajam itu tetap berpegang teguh untuk tidak menuangkan vodka kepada Keylan. Dengan tangan yang menggenggam kesal karena kebutuhannya tidak terpenuhi, Keylan segera pergi dari bar itu sambil memegang kepalanya yang pening.

Tak mudah baginya menyetir mobil dengan keadaan mabuk seperti ini. Mungkin mati karena kecelakaan boleh juga, pikirnya.

Tuhan seolah tak mau Keylan mati sia-sia. Terbukti dengan berdirinya Keylan di depan gerbang rumahnya yang sudah sepi. Padahal cowok itu sudah mengemudi dengan kecepatan diatas rata-rata. Sungguh keajaiban!

🍂🍂🍂

"Ra gimana kabar lo sama kak Keylan?" tanya Luna di tengah makannya.

"Iya nih. Lo udah nggak pernah cerita sama kita lagi! Rese lo Ra," sambung Maya.

Dara mengaduk-aduk es tehnya malas. Pertanyaan kedua sahabatnya mengingatkannya pada kejadian dua hari lalu.

Tepat dimana cewek itu menanyakan hal yang sangat privasi bagi Keylan. Mungkin Keylan marah karena setelah mendengar pertanyaan itu Keylan langsung pergi begitu saja tanpa sepatah kata pun. Membuat cewek itu bingung setengah mati.

"Gue gak tau," jawab Dara seadanya. Memang adanya begitu. Dan Dara pun tak tau bagaimana kasus yang menimpa dirinya ke depan.

"Assalamualaikum Wr. Wb Mohon maaf bagi bapak ibu guru yang sedang mengajar di kelas, ada pengumuman. Pengumuman ditujukan untuk seluruh siswa kelas sebelas dan dua belas dimohon sekarang berkumpul di aula. Sekian dan terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb"

Setelah bc yang berkumandang di seluruh penjuru sekolah, berbagai siswa mulai membicarakannya. Tak terkecuali bagi ketiga cewek yang berada di pojok kantin itu.

"Kira-kira kenapa ya kok sampe ada bc gitu?" tanya Maya penasaran.

"Gue jadi nggak sabar nih buat kesana. Sekalian cuci mata sama kakel cogan!" ucap Luna antusias.

Dara tak peduli. Bahkan ia mendengar bc itu saja tidak. Ia lebih memilih kembali melamun. Melamunkan sesuatu yang membuat hatinya tidak tenang sejak dua hari yang lalu.

Seperti yang disiarkan dalam bc, aula SMA Garuda kini sudah penuh sesak dengan ratusan murid dari kelas sebelas dan dua belas.

Keadaan yang ramai membuat Dara sakit pusing saja. Apalagi kedua sahabatnya itu yang selalu memekik ketika gerombolan cowok kelas dua belas datang, menambah rasa sakit yang ada.

Setelah semua masuk aula, terdengar bunyi sepatu yang bergesekan di atas lantai. Membuatnya semuanya hening.

Seorang wanita gemuk mengetuk microphone di hadapannya hingga menimbulan suara dengung yang memekakan telinga.

Dara tau siapa itu. Dia adalah Bu Susi, kepala sekolah SMA Garuda.

"Tes tes satu dua tiga,"

"Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat siang"

"Waalaikumsalam Wr. Wb. Selamat siang bu," jawab murid-murid kompak.

"Baik anak-anak di ruangan yang pengap ini ibu tidak akan berlama-lama. Seperti yang kalian ketahui, SMA Garuda mempunyai kegiatan rutin bagi kalian kelas dua belas dan sebelas. Kegiatan tersebut adalah Bela Negara yang akan diadakan tiga hari dua malam-"

Semua siswa langsung bersorak senang. Bagaimana tidak? Akhirnya event yang selalu mereka impikan akan tiba. Event yang akan membuat para jomblo di SMA Garuda akan menurun drastis karena biasanya, event ini digunakan sebagai ajang PDKT kepada doi.

Microphone di ketuk-ketuk agar semua siswa kembali terdiam. Setelah hening, Bu Susi meneruskan kembali pengumuman yang sempat tertunda.

"Dan karena waktu yang terbatas, pihak sekolah memutuskan untuk menjadikan event antara kelas dua belas dan sebelas menjadi sekali waktu, sekian Wassalamualaikum Wr. Wb"

Wanita paruh baya itu meninggalkan panggung aula, menyisakan siswa-siswi yang berteriak heboh, kegirangan.

"Akhirnyaa engkau kabulkan doaku ya allah!" seru Luna senang.

"Ya ampun! Demi apa nanti kita nginepnya sama cogan-cogan? Aduhaii gue harus dandan nih," sambung Maya.

Dara hanya memutar bola matanya malas. "Alay!"

"Ih apaan sih Ra! Ini event sekali seumur hidup loh! Nggak boleh disia-sia in!"

"Trus gue harus bilang WOW gitu?"

"Nggak asik lo Ra!" jawab Luna sebal.

Dara tak peduli. Cewek itu segera meninggalkan aula yang masih saja ramai.Merka seolah-olah tidak peduli jika pelajaran akan segera dimulai. Mungkin mereka sekalian bolos pelajaran, pikir Dara.

Balik lagi nih!!

Jangan bosen-bosen yaa. Kalo bosen bilang aja jangan asal ninggal -eh

Vote and comment nya ditunggu. Biar semangat nulis part berikutnya 💚💚

KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang