Dara benar-benar tak sabar lagi untuk menginjakkan kakinya di SMA Garuda. Entah mengapa semangatnya sangat menggebu-gebu. Diletakkannya tas berwarna merah itu pada bangkunya lalu ia duduk terdiam. Tangannya mengetuk meja perlahan lalu cepat. Perempuan itu sedang berpikir. Kuku tangan kanannya tak luput menjadi incaran untuk ia gigit. Senyumnya merekah lebar kala ide itu datang. Ia menjentikkan jarinya sambil senyum-senyum sendiri.
Jam pertama adalah Fisika. Pelajaran yang membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi. Dara ingin sekali waktu berputar lebih cepat. Bel tanda istirahat sangat dinantikannya saat ini. Bukan, dia bukan lapar. Hanya saja dia sedang ingin melakukan sesuatu.
"Yang bisa jawab soal nomer tiga bisa langsung istirahat." ucap Pak Edi.
Mendengar kalimat itu bak mendapatkan hadiah undian kupon agustusan di telinga Dara. Tanpa basa-basi, ia segera maju ke depan lalu menyelesaikan soal yang ada.
Pak Edi tersenyum. "Kerja bagus Dara."
"Saya boleh langsung istirahat kan pak?" tanya Dara.
Pak Edi mengangguk memperbolehkan.
Ternyata memiliki otak encer ada gunanya juga. Untung saja Pak Edi berbaik hati mempercepat jam istirahat untuknya yang artinya ia bisa menjalankan rencana lebih cepat.
Dara berjalan menuju kelas 12. Tepatnya di kelas Doni dan Dino.
Dara melambai di depan pintu. Doni dan Dino yang sedang bermain game dijawil oleh orang yang Dara tak tau agar menoleh ke arah Dara. Doni segera menuju Dara sedangkan Dino masih duduk diam bermain game yang sangat populer pada masa kini, Mobile Legend.
"Ada apa Ra?" tanya Doni.
"Hmm... Keylan mana?" tanya Dara.
"Kalo jamkos gini palingan dia di rooftop. Kalo nggak ya di markas. Tapi bisa juga ke taman belakang sekolah."
"Jadi?"
"Taman belakang sekolah."
"Oke deh! Thanks kak!" Dara segera berlari menuju tempat yang Doni sebutkan. Dengan langkah pasti dan tak gentar, Dara menemui Keylan yang tengah tertidur di salah satu bangku taman yang sepi.
Wajahnya ia tutupi dengan tangan seolah sinar matahari tidak mempan untuk menghalanginya tidur.
"Keylan!" panggil Dara.
Tak ada jawaban.
"Keylan!" ulang Dara.
Hening.
Dara mendorong tubuh Keylan hingga cowok itu terjatuh dari bangku.
"Shit! Siapa lo berani-beraninya ganggu tidur gue!" bentak Keylan.
"Aku Dara kalo kamu lupa."
Keylan merapikan bajunya yang kotor sambil menatap Dara dengan kesal. "Kenapa? Apa perlu-"
"Ya!" balas Dara cepat.
"Apa bener kamu cuma mainin aku Key? Apa bener kamu cuma jadiin aku bahan taruhan? Dan apa bener aku nggak ada artinya di mata kamu?"
"Iya!"
"Trus kenapa kamu beli kontrakan itu buat aku? Kenapa kamu beliin aku prabotan rumah tangga segitu banyaknya, ha! Kenapa!"
Benar. Beberapa saat setelah Dara berbincang dengan bu Lilis, seseorang datang menemui Dara. Pak Furqon namanya. Dia adalah salah satu bos pemilik usaha perbotan rumah tangga yang sudah terkenal dimana-mana karena memang kualitas barangnya yang tak main-main, sebanding dengan harganya yang selangit.
Pak Furqon datang, membuat Dara dan Bu Lilis terkejut. Ternyata, ia disuruh oleh seseorang yang disebut "suami Dara" untuk mengantarkan berbagai macam perabotan rumah tangga. Mulai dari meja, kursi, televisi, mesin cuci, almari, kasur, dll yang diangkut oleh empat buah mobil pick up. Bayangkan seberapa terkejutnya Dara dengan hal itu. Dara menolak, namun Pak Furqon memaksanya karena itu sudah dibayar lunas!
"Bukan gue."
Dara tersenyum simpul. "Kalo emang bukan kamu, coba ulangi kata-kata kamu kemarin sambil liat mata aku."
Keylan diam.
"Ayo! Kenapa diam!"
Keylan mengepalkan tangannya kuat "Bitch! Minggir lo!" cowok itu pergi dengan senyum yang merekah di bibir Dara.
"Kamu masih sayang aku Key." gumam perempuan itu.
Dara berjalan dengan riang gembira. Senyumannya tak pernah pudar kala Keylan tak dapat mengatakan hal itu lagi. Dan Dara dapat menyimpulkan bahwa Keylan masih sayang akan dirinya.
Langkah Dara terhenti. Telinganya ia pasang lebar-lebar. Hatinya tak berhenti bergemuruh ketika sebuah suara terdengar jelas di Bc sekolah. Dia, Keylan.
Kalian pasti udah tau gue. Nama gue Keylan. Disini gue mau konfirmasi atas gossip yang beredar di satu sekolahan. Yap. Kalian semua bener. Gue emang putus dari Dara. Kenapa? Coba deh kalian bayangin gue yang tampan dan kaya raya ini pacaran sama cewek miskin kayak Dara. Pasti nggak level kan? Dan gue mau akui sesuatu. Dara cuma taruhan yang gue buat sama temen gue. Setelah gue dapetin, udah selesai, nggak ada artinya apa-apa. Kalo lo mau sama pelacur satu itu, silahkan. Asal jangan lupa dibayar kalo udah dipake.
Bc itu berhenti seperti jantung Dara yang berhenti berdetak. Disepanjang lorong semua mata menatapnya dengan tatapan tak terbaca. Bisik-bisik mulai nermunculan. Kaki Dara ingin melangkah pergi, tapi seolah mati rasa. Ingin sekali saja ia tuli untuk sementara agar tak mendengar kata-kata kejam yang barusan ia dengar.
Dara menundukkan kepalanya. Sungguh ia tak tau harus berbuat apa lagi. Air matanya tak sanggup ia bendung. Tetes demi tetes air mata jatuh ke pipi lembutnya. Namun, seolah mereka tak peduli. Gunjingan itu tetap ada. Bahkan semakin keras membuat Dara terisak. Isakan itu ia redam dengan menutupnya menggunakan tangan.
Pilu.
Sangat pilu hati Dara sekarang. Sayatan demi sayatan terasa jelas di hati Dara. Hatinya sakit. Sungguh sakit. Baru tadi Dara merasa bahagia, kini ia terhempas ke tanah berduri. Baru saja ia menjadi seorang wanita terbahagia di dunia, kini ia harus terpuruk menjadi wanita yang menyedihkan. Lagi-lagi ia bertanya kepada Tuhan, apa salah dirinya? Apa perbuatan jahat yang pernah ia lakukan hingga ia mendapatkan hal yang menyakitkan seperti ini?
Hingga sebuah tangan mengangkat tubuh Dara bak bridal style. Laki-laki itu tersenyum, membawa Dara pergi dari lorong. Bisikan itu semakin jelas namun laki-laki itu terus berjalan, tak menggubris ucapan yang ada.
Laki-laki itu meletakkan Dara hati-hati di kasur UKS lalu mengelus rambut Dara dengan lembut.
"Tenang, gue masih disini untuk melindungi lo, Ra." ucap Davon dengan lembut.
Terima kasih untuk 200++k readers yaa!
Semoga kalian nggak bosen sama cerita ini
Beberapa part lagi bakalan ending huhuhu
Pokoknya makasih deh buat kalian pembaca Setia yang vote dan comment. Terima Kasih. Yang belum jangan lupa vote dan comment yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]
Teen FictionHighest rank : 3 in teenfiction (11 Mei 2018) •Keylan Zanuar Nugraha Cowok dingin tanpa perasaan. Paling anti jika barangnya disentuh oleh siapapun apalagi dirusak. Ia kira hidupnya akan hitam putih semenjak masalah itu terjadi. Namun, dengan datan...