Bunyi alarm sudah berdering nyaring memekakan telinga Dara. Perempuan itu segera menggeliat bangun dari tempat tidurnya dan merapikannya seperti semula.
Matahari masih belum bangun dari tidurnya. Tepat pukul tiga pagi, Dara memulai niatnya untuk berbuat kebaikan dengan mengetuk pintu kamar Keylan keras-keras. Tak peduli jika laki-laki yang tengah bermimpi indah disana akan terganggu. Niat Dara tak bisa dipadamkan begitu saja.
Satu detik, dua detik, tak ada respon. Dara segera membuka kamar Keylan yang bernuansa abu-abu tersebut. Terlihat di seberang tengah ada laki-laki menindih kepalanya dengan bantal. Pantas saja ia tak merasa risih sedikitpun jika telinganya saja sudah tersumbat seperti itu.
Dara segera menarik selimut tebal Keylan lalu menghempaskannya ke lantai.
"Key! Bangun!" pekik Dara keras.
Mata Keylan masih terpejam tetapi ia bergumam. "Dingin, Ra."
"Makanya bangun dulu!"
Keylan tak merespon lalu meringkuk memeluk dirinya sendiri. Sebenarnya Dara tak tega jika harus menyita jam tidur laki-laki itu. Apalagi kemarin mereka pulang larut sekali dari rumah persembunyian ibunya. Tapi ia tak bisa membiarkannya begitu saja.
Dara segera mengambil segelas air lalu mencipratkannya di wajah Keylan. Mata laki-laki itu membuka dengan tatapan jengkel sedangkan Dara malah terkekeh hebat. Sungguh wajah Keylan sangat menggemaskan jika kalian melihatnya.
"Jam berapa sekarang?" Keylan mengusap wajahnya yang terkena air. Mau marah tapi sayang. Yaudah diam aja.
"Jam tiga."
"Ya Tuhan Dara, masih jam tiga. Tuh matahari aja masih bubuk cantik. Nanti aja ya sayang." Keylan hendak tertidur lagi, namun segera dicegah oleh perempuan itu.
"Mana bisa! Kamu harus belajar! Masa yang jadi imam aku mulu sih Key. Baca tuh comment! Aku diprotes mulu sama readers!" keluh Dara dengan api membara.
"Udah nggak usah peduliin mereka. Yang penting kamu punya aku." balas Keylan sambil menutup matanya, hendak tidur lagi.
Dara duduk ditepi ranjang Keylan. "Ih Keylan! Ayo dong kamu harus belajar."
Keylan yang tak tahan mendengar keluhan Dara segera menarik perempuan itu lalu memeluknya erat. Tak lupa dengan kecepetan kilat ia mengambil selimut yang ada di lantai dan menutupi tubuhnya dan tubuh Dara didalam benda itu.
"Keylan lepas!" rengek Dara ketika Keylan memeluk pinggangnya. Namun Keylan hanya diam sambil mempererat pelukannya. Seolah-olah ia tak membiarkan Dara pergi darinya.
"Lima menit aja." gumam Keylan agar perempuan dipelukannya ini terdiam.
Dara diam. Menatap Keylan yang sudah tertidur sambil tersenyum gila. Sungguh nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan ketika melihat Keylan dengan wajah super tampannya. Alis yang tebal dengan hidung yang mancung seperti wajah blesteran barat. Apalagi rambutnya yang acak-acakan membuat kadar tampannya bertambah kali lipat.
Keylan membuka matanya lalu tersenyum melihat Dara yang ada di dekapannya. "Esok, aku pengen kamu jadi orang pertama yang aku lihat saat aku buka mata di pagi hari, dan mencium kening kamu kayak gini." Keylan mencium kening Dara lamaaaaa. Membuat Dara speechless seketika. Pipinya merah padam dan juga senyum terus mengembang di bibirnya.
Lalu tangan Keylan terulur ke bibir Dara. Ia tersenyum. "Kamu jaga baik-baik harta ini ya. Cuma pendamping hidup kamu yang boleh mencium ini. Cuma aku."
Dara mengangguk. Ia memang menjaga mati-matian agar tak ada siapapun yang mencium bibirnya kecuali pendamping hidupnya kelak. Dan entah dorongan darimana, ia ingin Keylan yang menjadi first kiss nya esok. Namun, tak ada yang tau. Entah itu Keylan, entah itu siapapun yang tak terduga, bukankah kita sebagai umat hanya bisa berusaha sebaik mungkin dan Tuhan yang memutuskannya? Dara yakin, Tuhan akan memberikan yang terbaik untuknya. Mungkin bukan yang ia inginkan, tetapi apa yang ia butuhkan. Bukankah Tuhan adalah sutradara terhebat sejagad raya? Bukankah Tuhan dengan mudah dapat membolak-balikkan perasaan manusia? Lantas apa yang perlu dikhawatirkan. Yang Dara butuhkan sekarang hanyalah disisi Keylan dan menyelesaikan apa yang harus ia selesaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KeylanDara [SUDAH TERSEDIA DI GRAMEDIA]
Teen FictionHighest rank : 3 in teenfiction (11 Mei 2018) •Keylan Zanuar Nugraha Cowok dingin tanpa perasaan. Paling anti jika barangnya disentuh oleh siapapun apalagi dirusak. Ia kira hidupnya akan hitam putih semenjak masalah itu terjadi. Namun, dengan datan...