09 - (Not) Official

931 39 0
                                    

Setelah insiden dikantin tadi siang hubungan mereka sangat canggung. Seperti saat ini saat Vira tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang tutor, keduanya hanya diam fokus mengerjakan soal masing masing.

"Dam"

"Ra"

Mereka berdua berbicara disaat yang sama.

"Lo duluan." Lagi, mereka mengucapkan kata itu disaat yang hampir bersamaan.

Seketika itu juga tawa mereka pecah. Vira bernafas lega akhirnya mereka bisa keluar dari kecanggungan yang melandanya sedari tadi.

"Yaudah gue duluan," Setelah merdakan tawanya akhirnya Adam memutuskan untuk berbicara terlebih dahulu. "Lo hari ini nggak kerja kan?" Vira hanya menggeleng mendengar pertanyaan Adam.

"Gue mau ngajak lo ke suatu tempat. Gimana?" Tawar Adam berharap cewek itu menerima ajakannya.

Setelah lumayan lama akhirmya Vira mengangguk mengiyakan ajakan Adam. Sedangkan Adam mengulum senyum ditempatnya.

Setelah menempuh waktu sekitar 10 menit akhirnya mereka sampai di tempat yang dimaksud Adam. 

Tempat itu adalah sebuah danau yang terletak di pinggiran kota. Mungkin karena lokasinya yang agak jauh dari jalan besar membuat hanya sebagian orang saja yang mengetahui tempat itu.

Vira berjalan lebih dekat dengan merentangkan tangan merasakan hawa sejuk karena masih terdapat banyak pohon besar.

Adam mendekat dengan membawa dua buah ice cream ditangannya. Vira bahkan tidak tau kapan cowok itu membelinya. Adam menyerahkan satu buah ice cream ditangannya kearah Vira yang disambut pekikan gembira gadis itu.

"Nanti kalo lulus lo mau lanjutin kemana?" Adam bertanya dengan masih memandang danau dihadapannya.

Vira memalingkan mukanya untuk melihat Adam, tetapi bukannya menjawab ia malah mengagumi ciptaan tuhan yang satu ini. Bagaimana sempurnanya pahatan tuhan, hidungnya yang mancung, bibirnya yang ciumable yah meskipun agak sedikit hitam sih efek rokok tapi tak masalah lah, serta rahang tegas itu sesaat menarik kesadaran Vira keluar.

Saat Adam memalingkan mukanya untuk menatap Vira, gadis itu buru buru menundukkan wajahnya guna menyembunyikan rona merah yang menjalar dikedua pipinya.

Berdehem sebentar guna mengembalikan fokusnya, akhirnya gadis itu menjawab, "Gue nggak tau." mata Vira menerawang sebelum melanjutkan, "Gue pengen cari beasiswa di luar negri,  mudahan aja masuk." Setelah menyelsaikan kalimatnya Vira melihat kearah Adam -yang juga sedang menatapnya- sambil tersenyum.

"Kalo lo mau kemana?" Kali ini giliran Vira yang bertanya.

Adam tersenyum dan menjawab "Gue mau ngikutin kemana lo pergi."

"Nggak lucu." Vira menjawab dengan tertawa dan membuat Adam ikut tertawa ditempatnya.

"Ini tempat favorit gue."

"Hmm. Tempat ini indah banget."

Akhirnya tidak ada lagi yang berbicara diantara mereka. Dan untuk sesaat keheningan ikut hadir bersama mereka. Setelah beberapa saat akirnya Adam memutuskan untuk memecah kehedingan lebih dulu.

"Ra, gue mau ngomong sesuatu sama lo." Adam berkata sambil menatap Vira dengan intens, yang tentu saja tidak baik untuk kesehatan jantung Vira. Buktinya jantungnya kali ini berdetak sangat kencang.

"Ngo.. Ngomong aja." Vira menjawab dengan gugup sambil menatap mata carmel favoritnya.

"Gue suka sama lo."

Empat kalimat yang sukses membuat Vira membuka lebar mulutnya dengan jantung yang nyaris keluar dari tempatnya.

"Lo.. Lo.." Vira nyaris kehilangan kata kata saat ini. Ia bingung mau merespon apa kata kata Adam, yang bahkan tidak pernah ia bayangkan akan didengarnya. 

ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang