13 - Tawuran

873 32 4
                                    

Vira membuka pintu rumahnya dan betapa bahagianya dia saat menemukan Adam tersenyum diatas motor hitam kesayangannya.

Vira melangkahkan kaki kearah Adam dan menyentuh kening cowok yang tengah memandang lekat kearahnya.

Saat dirasa badannya tidak panas, Vira semakin melebarkan senyumnya dengan mata berbinar. Melihat senyum Vira yang sangat cerah membuat Adam ikut tersenyum juga.

"Udah lama gue nggak lihat senyum lo. Jadi kangen."

Vira menunduk malu dengan senyum bodohnya berusaha menyembunyikan mukanya yang mulai merah.

"Lo apaan sih. Baru kemaren gue dari rumah lo."

"Ya gimana lagi kalau kangennya nggak bisa ditahan lagi."

Vira memukul lengan Adam dengan gemas dan mulai naik ke atas boncengan motor cowok itu, "Jangan ketularan Riko deh."

Sedangkan Adam hanya terkekeh kecil dan mulai menjalankan motornya. Saat mereka sudah sampai di parkiran sekolah banyak pasang mata yang melihat kearahnya. Vira turun dari motor Adam dan merapikan sedikit rambut dan roknya.

Mereka berjalan bersisian menuju kelas masing masing dan sontak membuat seluruh siswi disana tersenyum sumringah. Akhirnya setelah tiga hari tidak masuk sekolah hari ini mereka bisa kembali melihat muka ganteng Adam. Meskipun banyak yang beralih menjadi fans Diko tapi masih banyak juga yang masih setia dengan Adam.

Adam tidak mempedulikan tatapan sekitarnya dan berjalan dengan santai kekelasnya sambil sesekali memberi tatapan tajamnya terhadap cowok yang sedang memperhatikan gadis yang berjalan disampingnya.

Saat sampai di depan pintu kelas Vira dirinya berhenti dan memandang lekat gadis di sampingnya, "Belajar yang bener ya. Jangan mikirin gue terus."

"Enggak lah! Jangan geer ya!"

"Yakin? Siapa kemaren yang nyariin gue ke Riko?" Adam menaik turunkan kedua alisnya dengan senyum jahilnya yang entah kenapa membuatnya semakin tampan di mata Vira.

Vira yang tidak punya sanggahan lagi akhirnya mencubit perut Adam gemas.

"Aduh! Aduh!" Bagaimana bisa cowok itu mengaduh dengan senyum dibibirnya.

"Sana cepet masuk kelas." Setelah mengatakan itu, Vira langsung masuk kedalam kelasnya dan menenggelamkan kepalanya diantara lipatan tangannya.

Sedangkan Adam yang melihatnya hanya tertawa kecil dan mulai berjalan meninggalkan kelas Vira untuk pergi kekantin.

Saat Adam sampai di kantin dan baru mendudukkan bokongnya di salah satu kursi, dari arah sebrang ia melihat ada seorang cowok yang tergesa gesa berlari kearahnya.

"Hhh... tadi gue.. ketemu.."

"Lo kalo ngomong yang bener." Adam berdecak tidak sabar sambil menepuk pundak cowok yang sedang mengatur nafasnya itu.

"Gue tadi liat anak SMA 21 di depan. Katanya siang ini mereka ngajak duel sama kita."

Adam mengernyitkan dahinya bingung. "Emang kita pernah buat masalah apa?" Adam berkata lirih yang mungkin hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.

"Yaudah, lo kumpulin anak anak yang lain dan suruh siap siap buat nanti siang."

Setelah mendengar nada intimidasi Adam, anak itu berlari meninggalkan kantin untuk memberi tahu temannya yang lain sesuai perintah Adam.

***

Saat ini bel pulang sekolah sudah berbunyi dan Adam sudah duduk manis di kursi Lili bersama Vira untuk melanjutkan sesi belajar mereka yang sempat tertunda karena absennya Adam selama tiga hari.

ImaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang