1

2.4K 81 3
                                    


🎶Allaahu Akbar Allaahu Akbar. 🎶

🎶Asyhadu an laa illaaha illallaah. 🎶

🎶Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. 🎶

🎶Hayya 'alas-shalaah 🎶

🎶Hayya 'alal-falaah. 🎶

🎶Ash-shalaatu khairum minan-nauum 🎶

🎶Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (🎶

🎶Laa ilaaha illallaah 🎶

Suara adzan telah dikumandangkan membuatku yang baru terjaga dari mimpi indahnya pun mulai membuka pelan kelopak mataku, ku melihat jam diatas nakas yang menunjukan pukul 04.10.

Perlahan aku bangun dan merengangkan otot-ototku lalu aku segera menuju kamar mandi setelah membersihkan diri dan berganti baju kaos panjang dan celana panjang ku langsung membentangkan sajadahku untuk melakukan shalat subuh.

Ohiya aku EARLYTA MAHARANI panggil aja Erly atau Lyta namun dirumah orang tuaku selalu memanggilku Tata ia hanya orang tuaku yang memanggilku begitu. Postur tubuhku gak tinggi-tinggi banget tapi juga gak pendek-pendek banget si kira-kira 163 cm lah kalau berat badan 53 Kg, lumayan berisi. Aku anak dari Laatif Maulana dan Lavina Weiheng, bapak asli jawa namun masih ada keturunan arab kalau ibu keturunan chiness.

Aku dari keluarga sederhana bukan orang kaya atau putri raja ce ileh. Aku anak tunggal rasanya iri jika teman-temanku mempunyai kakak atau adik namun aku tetap bersyukur karena masih bisa tersenyum.

Sifatku cuek gak mau terlalu memperdulikan masalah orang lain, tapi lebih bisa care sama orang yang care dan enjoy sama aku. Aku juga bukan tipikal orang pendendam atau orang sabar, yang sedeng-sedeng aja lah. Paling enak dengerin orang ngomong sampai selesai dan gak suka kalau omongannya di putus sebelum selesai. Yang jelas sifatku ini manja namun bisa menempatkan.

Aku baru menginjakkan kakiku di SMA NEGERI 8 Malang, hari ini hari pertama masuk sekolah setelah minggu lalu melakasanakan Masa Orientasi Siswa.

Usai melaksanakan shalat subuh aku melipat sajadah dan mukenaku aku pun bergegas keluar kamar, terlihat wanita berusia 36 tahun itu sedang mempersiapkan bahan-bahan masakan.

Aku menghampirinya dengan senyuman khas ku yang menimbulkan lesung pipiku terlihat mengemaskan.

"Pagi bu" sapaku

"Pagi juga tatanya ibu" ucap ibu yang masih sibuk mengiris daging ayam.

"Masak apa bu ?"

"Enaknya apa ya? Ini kan ada ayam" ibu balik tanya

"Mmmm..." tiba-tiba sebuah ide muncul "opor ayam aja bu"

"Oke. Tapi bantuin ibu marut kelapanya ya?" ucap ibu

"Siap. " aku pun memarut kelapa sedangkan ibu menyiapkan bumbu-bumbunya.
  
"Ta, tolong buat kan teh panas tanpa gula buat bapak" perintah ibu

Aku yang belum selesai memarut pun berdiri dan mencuci tangan lalu ku buatkan teh panas untuk bapak. Ku letakkan teh untuk bapak diatas meja makan, tak lama bapak turun menghampir kami di dapur.

"Wah wah sergep emen anake bapak (rajin sekali putri bapak)" ucap bapak

"Iya dong pak, harus rajin kalau gak nanti ibu marahin tata dan gak akan ngasih tata uang jajan deh, kan kasian tata pak kalau gak dikasih sama ibu" ucapku tersenyum yang menampakkan deretan gigi putih berbehel.

SEMPEL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang