25

1.1K 53 0
                                    

Aku berjalan di bibir kolam yang berada dihalaman belakang, entah kenapa perasaanku jadi merasa tak enak. Setelah azami eneleponku aku beralih pada smartphoneku dan menelepon aslyne. Setelah sedikit berbincang padanya aku memutuskan panggilan telepon.

Untuk rafael semua udah clear, sifat overnya rafael masih tetep ada ia memintaku untuk video callan ia ingin melihat si vincent. Muka konyol vincent saat rafael memarahinya untuk disebelah rafael ada kak sherly jadi iaa agak bisa ngontrol dikit-dikit. Vincent juga meminta maaf pada rafael karena udah melakukan kesalah pahaman.

"Beib, aku kuliah dijakarta aja yah?" ucap vincent memelukku dari belakang

"Kenapa dijakarta katanya di LA?" ucapku

"Karena aku ingin bersamamu beib"

"Bie kejar cita-citamu jika tujuan harus ke LA noproblem. " ucapku mengelus tangan vincent yang masih setia melingkar dipinggangku.

"Tapi-"

"Jangan ragu buat masa depan beib oke." ucapku membalikkan tubuhku lalu berhadapan dengannya.

"Aku pasti merindukanmu beib" ucapnya lalu memelukku erat.

Hari sudah larut malam, vincent dan aku tidur dikasur yang sama tapi ia tak melakukan apapun hanya memandangiku saat aku tertidur, berulangkali ia kecup puncak kepalaku lalu ia eratkan pelukannya hingga akhirnya ia terlelap.

***

Aku tiba di apartemen pukul 9.20.

Ting tong... Ting tong...

Namun pintu tak kunjung terbuka, maka aku pun memasukan pasword nya lalu akupun masuk. Apartemen sepi ada sebuah amplop yangh tergeletak di sisi meja makan. Aku sangat terkejut melihat isi didalamnya. Aku mencari azami namun tak ditemukan disetiap ruangan. Barang-barang azami tak ada akupun segera memberi kabar axelle

Tut... Tut...

"Halo dek" sapa kak el disana
"Kak azami ilang!" pekikku

"Maksud kamu?"
"Cepetan keapartemen penting!"

Aku pun langsung menghubungi vincent menyuruhnya balik ke apartemen lagi,nomor azami tidak aktif. Aku coba telepon aslyne dan jihan namun mereka tak tau.

"Ada apa beib?" ucap vincent tiba-tiba masuk dengan nafas terengah-engah

"Azami ilang kak" tangisku

"Kok bisa!" vincent terkejut

"Aku gak tau, pas pulang tadi aku nemu amplop ini dan ada fotonya didalam."

"Foto? Lihat" ucap vincent mengambil amplop itu

"BRENGSEK!" Pekik vincent

Aku masih menangis pikiranku kalud "azami dimana kau. Plisss jangan pergi" isakku

Ceklek

Pintu apartemen terbuka axelle masuk dengan wajah pucat "ada apa dek? Mana azami?" tanya nya beruntun

Bugh

Satu pukulan mendarat di pipi axelle membuat axelle limbung dan sudut bibirnya berdarah.

"BANCI.. GARA-GARA LO AZAMI PERGI SETAN" Teriak vincent

"Etssh maksudnya apa lo mukul gue huh!" wajah axelle memerah

"Maksud lo apa ini!" ucap vincent menunjukkan selembaran foto

"Maksud lo apa ini!" ucap vincent menunjukkan selembaran foto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SEMPEL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang