Sebuah tantangan yang sulit
Akan menjadikan kita berbisaVincet Blake Reynard
Ting ting sebuah pesan masuk di smartphoneku
Axelle Manuela : good job my princess. Itu baru adek kak el. Hati-hati iya dek.
Earlyta M: iya dong sapa dulu hahaa nanti kalau dia macem2 lagi kakak trun tangan yah jangan aku doang dudut kak el mah 👅
Ada pesan masuk lagi namun bukan dari kakak el namun dari kak vin
Vincent B : wow seorang earlyta maharani bisa membalas perbuatan zahira
Vincent B : jangan takut aku bantu sebisaku 💋Earlyta M : oke kakak sip
Setelah kejadian dikantin banyak yang mencemooh tingkahku namun bukan earlyta namanya jika banyak ngomong lebih baik diem dan buktiin. Jihan agak sedikit tertekan namun aku dan azami selalu memberikan semangat dan dukungan. Jaket milik kak avin jihan peluk dan selalu di ciumin serasa kak davin ada disebelah jihan.
***
Bel telah berbunyi earlyta, azami dan jihan menuju kantin yang hari ini lumaya longgar setelah mengambil pesanan mereka duduk dibangku pojok. Tak lama sabrina, zahira, mita, dan gisela duduk dibangkunya sepertip biasa menantikam pujaan hari mereka.
Suara ribut terdengar dari pekikan siswi-siswi dikantin terlihat sabrina dkk membenarkan dandananya "memuakan" gumamku
"Yeahh" azami menghela nafas dalam, sedangkan jihan hanya tertunduk malu.
Suara langkah kaki semakin terdengar jelas, jelas dan berhenti tepat di meja kami, tanpa babibu mereka duduk dikursi vincent, aku, axelle, azami sedangkan disebelah jihan sudah ada davin, roy dan mifta.
Aku menyipitkan mataku "gak salah kalian kesini huh?" ucapku sebal, tapi dengan seenaknya vincent merebut mangkuk mie ayamku dan memakannya sedangkan axelle sudah sedari tadi menyeruput jus manggaku.
"Hei kalian menyebalkan!" bentakku pelan, semua terkekeh melihatnya namun tidak dengan sabrina dkk dan para fansnya most the wanted.
"Santai lyta" ucap vincent mengukir senyum mematikan, jika saja aku tidak sebal mungkin aku sudah memujanya dan klepek klepek.
Diseberang sana sabrina dan gisela datang menuju arah meja kami gisela dengan sebelnya langsung menarik vincent agar berdiri.
"Apaan?" tanya vincent cuek "double shit, ngapain si jalang ini kesini" ucapnya dalam hati.
"BIE c'mon kita pergi dari sini" gisela menekankan kata 'bie'
Dengan terpaksa vincent melepas tangan gisela ia lalu berdiri dan meninggalkan kantin gisela dengan langkah sedikit berlari mengejar vincent.
"Hai axe, boleh gabung?" ucap sabrina, axelle menoleh dan mengangguk pelan, tak lama zahira dan mita menyusulnya. Earlyta menghela nafas berat "drama oh drama" ucap earlyta membuat seisi mejanya menoleh padanya.
"Kenapa menatapku seperti itu?" ucapku kesal. Axelle menautkan senyumamnya, dengan kesal aku berdiri meninggalkan mereka. Sedangkan disana azami dengan ketusnya berbicara pada sabrina dkk, jihan masih tertunduk namun ia diselamatkan oleh genggaman tangan hanpgat davin.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMPEL (End)
Teen FictionSeorang gadis belia yang baru menginjakkan kaki di SMA harus mengetahui bahwa most the wanted boy disekolah barunya itu kakak sedarahnya, dan apa jadinya seorang bad boy harus bertekuk lutut pada gadis itu. Fakta jika most the wanted kakak gadis it...