6. Another Pov

1.3K 76 0
                                    

📀tubuh ini merasakan perasaan yang terluka📀
📀sama hal nya dengan luka yang kering namun terbuka kembali📀
.📀akankah semua kembali semula walaupun📀
📀akan ada bekasnya📀
***

Kring.. Kring...

Sebuah benda pipih berbunyi sang empunya pun mengambilnya

"Halo Ear?" ucap sang empu

"Mi tolong" ucap Earlyta di seberanb yang sedang tersedu-sedu

"Lo dimana Ear kenapa belum pulang udah mau malam" ucap azami

"Gue di-"

Tut..tut...tut..

Bunyi telfon earlyta terputus, azami pun mencoba meneleponnya kembali namum nomor yang dituju diluar service area. ia pun bergegas keluar asrama. Mencari keberadaannya earlyta

Azami mencoba berpikir sejenak "ah iya tadi earlyta bilang mau mencari inspirasi tentang karya mereka yang akan mereka bawakan."

Azami mengetuk pintu kamar jihan, tak lama si pemilik kamar membukanya dengan wajah kusut menandakan baru bangun tidur.

"Kenapa mi?" ucap jihan dengan suara paruh

"Bantuin gue cari earlyta. Dari tadi belum pulang-pulang" ucap azami binggung

"Oh" ucap jihan namun " oh my god kok bisa sudah lapor polisi!" teriak jihan kaget

"Tadi ia telepon gue cuma bilang mi tolong, udah gitu mati teleponnya pas gue telfon balik gak aktif."

" ayo kita cari" jihan dan azami mencari earlyta.

***

Disisi lain ada seorang cowok yang sedang memejamkan matanya perlahan, ia samar-samar mendengar teriakan orang minta tolong namun itu tak bertahan lama.

Laki-laki itu melepas earphonenya saat mendengar teriakan orang

"Earl lo dimana" ucap jihan

"Earl .,, Early.. " teriak azami

Laki-laki itu berdiri didepan azami dan jihan membuat mereka terkejut

"Masya allah. " ucap azami

"Kenapa kalian kesini?" ucap cowok itu dingin

"Maaf kak axelle kami hanya mencari teman kami" ucap azami menunduk

"Teman... siapa?" ucapnya tetep dingin

"Earlyta maharani kak" ucap azami lagi

"Kita pencar, lo cari di setiap kelas" ucapnya dingin

Axelle meninggalkan mereka ia mencoba mencari ke gudang namun tidak ditemukan, toilet, kelas, ruangan guru, perpustakaan, gedung olahraga. Hampir setiap penjururuangan dimasukin namun tak ada tanda-tanda keradaan gadis itu.

"Argh lo dimana, gue janji gue akan jagain lo"  ucap Axelle frustasi.

Langkahnya terhenti ada satu gedung yang belum di datangi, perasaannya tertuju pada gedung tua arah barat taman.

SEMPEL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang