28

1K 53 0
                                    

"Tenang lo harus tenang" ucap davin lalu membawa jihan ke mobilnya berniat mengantarkan jihan pulang.

Namun jihan menolak takut laki-laki itu akan datang lagi, davin bertanya laki-laki itu siapa namun jihan enggan untuk menjawabnya. Davin pun membawa jihan ke apartemennya, untung di apartemennya ada pembantunya.

_____________________

Suara adzan berkumandang membuat ku terbangun, perasaanku masih kosong setelah 6 tahun semua berakhir tak sesuai dengan yang diharapkan.

Aku tau allah pasti merencanakan pilihan terbaikku, aku bersyukur karena allah masih melindungiku dan membuatku tau jika ia bukan jodohku. Jodohku masih disembunyikan olehNya aku tau itu. Batin ku meyakinkanku

"Putri bunda bobok sama bunda yah, tapi yang gendong sampai kamar siapa? Masak kak davin apa kak el.?" gumamku pelan

Aku turun dari ranjang dan segera membersihkan diriku lalu ku lanjutkan dengan shalat subuhku.

Akupun bergegas kedapur melihat bik ratih sudah memasak didapur akupun membantunya

"Bunda" rengek mikaila yang keluar dari kamar

Aku segera menghampirinya "iya sayang?" tanyaku, lalu mengendongnya ia memejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya didadaku.

"Loh ta mikanya bangun" ucap axelle menatap putrinya

"Shht. Tidur lagi kak" ucapku

"Ohiya udah. Ohiya minggu depan bunda sama ayah mau pergi. Kakak kemungkinan sibuk dek, jadi?"

"Udah tau" potongku cepat dan cengegesan.

"Iya uda." ucap axelle lalu pergi kedapur meminta dibuatkan coffe oleh bik ratih.

Mikaila mengerjap-ngerjapkan matanya ia menengadahkan wajahnya lalu mencium pipiku "bunda mika mau mandi tapi pakai air angetnya" ucapnya manja

"Siap komandan " jawabku tersenyum lalu menciumi wajah mika

"Daddy" panggil mika saat melihat axelle keluar dari dapur

"Kok sudah bangun si sayang" ucap axelle lalu mencium pipi mika dan juga mencium pipiku

"Kakak" pekikku membulatkan matanya

"Daddy bau acem! Mika gak mau dicium" ucapnya menggeleng-gelengkan kepala

"Hahaha" axelle tertawa lepas membuat adik dan anaknya kesal.

"Kak yang bawa aku kekamar semalem siapa?" tanyaku

"Kakak" jawabnya asal

"Oh kirain" gumamku namun terdengar ditelinga axelle

"Dih habis ditinggalin ngarep yang baru ya" goda axelle sambil bersiul-siul, membuat pipiku memerah untung ada mikaila jadi axelle tak dapat melihatnya karena tertutupi mika.

"Apaann si kak" ucapku sebel

"Davin yang gendong semalem bukan kakak" tawa axelle pecah seketika

Aku mematung mengulang ucapan axelle setelah sadar aku tersenyum kecill lalu jalan kekamar dan siap memandikan mikaila, usai mandi ia mengenakan seragamnya lalu ku ikat rambut curly mikaila yang sebahu terlihat mengemaskan.

"Cantik putri bunda" ucapku

"Iya donk bunda dan mom mika kan cantik" jawabnya polos, hatiku tersentuh mendengar penuturan mika, membuatku mengingat azami "mi anakmu mirip banget sama kamu, dia pinter cantik dan mengemaskan kamu pasti bangga telah melahirkannya" batinku

SEMPEL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang