20

1.1K 55 0
                                    

"Tuh 2 insan yang sudah merajut kasih dengan ikatan TUNANGAN" ucap axelle menekan kata tunangan.

"What!" teriak mereka, sehingga membuat orang-orang menoleh pada sumber suara tersebut. Terlihat vincent tersenyum malu-malu, apa lagi aku wajahku sudah memerah.

"Hai vin" sapa seorang cewek yang cantik bak bidadari kepa vincent. Terlihat tubuh vincent menegang dan menatap tajam gadis itu tanpa berkedip.

***

Perasaan aneh yang menjalar pada diriku, aku bukan tipe pencemburu lebih suka mendengerkan penjelasan terlebih dahulu.

Tanpa banyak bicara vincent menarik lebih tepatnya memyeret dengan paksa cewek itu keluar dari cafenya. "Kalian kenal dia?" ucapku

Mereka menggeleng pelan, tapi tidak dengan kak axelle yang masih menatap kepergiaan mereka.

Acara sudah berakhir namun vincent belum kembali, aku pun yang lelah menunggu segera turun ke lantai 1 lalu menghampiri axelle, azami, jihan, davin, mifta dan beberapa pelayan yang sedang membereskan tetekbengek disana.

"Kak pulang yuk" ucapku, mereka berlima pun mengangguk dan meninggalkan cafe. Pikiranku kemana-mana jujur aku takut kalau vincent kenapa-kenapa karena di telepon nomornya gak aktif dan gak ada pemberitahuan, aku menghela nafas berat lalu berusaha memejamkan mata. Axelle yang melihatku lewat kaca yang duduk dibangku belakang pun ikut menghela nafas pelan.

Suara adzan membangunkanku ingatku kembali saat aku ketiduran dimobil "ah pasti kak el yang mengendongku" batinku, namun tubuhku menegang saat ada sebuah tangan memelukku dengan cepat aku menoleh dengan nafas lega ternyata tangan sahabatku azami yang tidur memelukku dari belakang.

Dengan sangat pelan aku melepas pelukam azami dan segera menuju kamar mandi, usai mandi aku langsung shalat subuh.

Aku keluar dari kamar tanpa melihat sekelilingku langsung aku menuju dapur untuk membuat sarapan pagi. Sedang asyik-asyiknya aku mengiris bahan-bahan ada sebuah tangan memelukku dari belakang. Kaget kata pertama yang terucap "kak el aneh gak biasanya peluk gini" ucapku sambil melanjutkan aktifitasku mengiris.

Cup

"Kak el pagi-" aku terkejut bukan main saat menoleh ke arah wajah kak el, bukan kak el yang ku lihat

"Loh kok kak vin?" ucapku kaget, tubuhku menegang dan melihat manik-manik matanya menahan nafasku dan tak berkedip.

"Kenapa hm! Ganteng ya aku" ucapnya kepedean membuatku memutarkan bola mataku lalu mencubit tangannya dan bingo

"Aww sakit lyta jangan cubit" ucapnya meringis kesakitan

"Bikin k e s e l tau" ucapku penuh penekanan kata kesel.

"Maaf ya" ucapnya tertunduk lalu memelukku dari belakang dan menyandarkan dagunya dibahuku.

"Untuk?" ucapku yang sebenernya risih karena fix ini baru pertama aku dipeluk dari belakang kayak gini. Saat aku ingin melepaskannya ia malah semakin erat memelukku

"Please biarkan seperti ini" ucapnya lembut

Akupun menghela nafas pelan lalu melanjutkan masakku walaupun ada ekor dibelakangku. Sebenernya aku penasaran siapa cewek semalem yang tiba-tiba ditarik vincent hingga ia tak kembali.

"Emm kamu cantik tanpa hijab sayang" ucapnya lalu mengecup leherku

Jleb baru inget aku keluar kamar gak pakai hijab tapi mana aku tau kalau ada vincent. "Lepas dulu kak aku ambil jilbab dulu, jangan di kecupin" rengekku

SEMPEL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang