11

1.1K 55 0
                                    

🌵kejujuran ibarat sebuah katus🌵
🌿 menyakitkan namun berakhir dengan senyuman🌿
***

Apartemen kak el adalah tujuan pertamanya saat kita sudah memasuki halaman apartemen itu.

"mmm bunda ada di apartemen kah kak?" ucapku mencoba mencairkan suasana karena dalam perjalanan dari sekolahan keapartemen kita tidak bicara.

"Hm" jawab kak el singkat

Aku pun hanga menghela nafas berat, kitapun sudah berada didalam lift setelah itu sampailah di depan apartemen kak el

"Masukin pin yang dulu bunda kasih sama keycardnya" ucap kak el yang masih sibuk terbuka kak el langsung masuk dan itu membuatku meringis karena siku ku tertatap pintu.

Kak el langsung duduk di sofa depan ruang tv dan menyalakan televisinya. Aku meletakan barang-barangku dikamar lalu menuju arah dapur

"Mau minum apa kak?" tanyaku dibalik dapur

"Terserah"

Aku melihat ada minuman segar di kulkas, tanpa piki panjang aku tuangkan dalam gelas lalu ku hantarkan pada kak el

"Nih diminum buavita mangganya"  ucapku lalu meletakkan gelas itu di meja depan kak el.

"Hm" ucapnya lalu meminumnya

"Kak boleh tanya?"

"Hm?"

"Kenapa kakak gak serumah ma bunda?" ucap ku

Tubuh kak el menegang lalu melirikku, namun aku masih binggung karena sikap kak el. Setelah dirasa normal kak el pun menjawabnya "nanti kamu juga tau jawabannya. " ia berdiri lalu menolehku

"Buruan mandi habis magrib kita kerumah bunda" ucap kak el pelan.

Tanpa banyak bertanya aku langsung mengambil gelas yang kotor lalu aku cuci setelah selesai baru aku mandi tak lupa ganti baju dan shalat pastinya.

Tok...tok...tok..

Kubuka pintu kamar kak el berdiri sambil memegang sebuah bungkusan "pakai ini" ucap kak el

"Eh apa ini kak" tanpa menjawabnya kak el langsung meninggalkan aku sendiri.

Ku buka bingkisan itu ternyata baju setelah yang bawahnya seperti celana denim namun warnanya navy dan atasnya putih casual banget modelnya simpel. Setelah ku kenakan aku keluar kamar kak el sudah rapi, ganteng dan keren dengan warna yang senada dengan yang aku pakai.

"Ayo" ucapnya

Ku iringi langkah kaki kak el setelah sampai di mobil kami meluncur entah kerumah kak el, diam-diam ku foto kak el dan ku kirimkam pada azami "semoga lo suka mi" batinku.

Entah kenapa tiba-tiba perasaanku sedikit gak enak atau gelisah, aku hanya berdzikir dalam hati semoga diberi ketenangan.

***

Perjalanan menumpuh jarak 1 setengah jam lamanya karena jam segini jabotabek rawan macet apa lagi ini weekend.

Gerbang berwarna hitam keemasan yang tinggi menjulang telah terbuka, mobil kak el pun memasuki halaman rumah tersebut, rumah yang sangat indah dan dikelilingi taman di kanan kirinya.

SEMPEL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang