14

1.1K 61 0
                                    

Tak jumpa denganmu membuatku terluka
Tatapan matamu menyejukkan hatiku
****


Sudah empat hari aku dirawat dirumah sakit, badanku rasanya remuk sekali orang tuaku melarangku bergerak sedikitpun apalagi kak el yang seelalu mengawasiku jika aku meminta ketaman rumah sakit langsung ditolak mentah-mentah alasannya klasik takutg kecapekan. Sepulang sekolah pasti kak el bersama davin kemarin tapi hari ini mereka gak dateng sepi lah ruangan aku ini.

Setelah kepergian vincent dan axelle waktu itu ia tak pernah lagi datang, entah kenapa mata ini selalu menatap kepintu berharap ia datang. Hari sudah semakin sore pintu terbuka saat aku memejamkan mata berharap ia yang datang. Namun bukan ia yang datang melainkan my besties forever.

"Yah Early tidur han" ucap azami

"Iya padahal susah-susah izin sama bu ketuas" jihan menghela nafas berat.

"Hahahaha " tawaku pecah melihat muka memelas mereka aku pun mulai duduk.

"Earlyyyyyy !" teriak mereka lalu memelukku

"Kangennnnnn" ucap jihan melow

" me to" ucapku yang melepas pelukan mereka

"Gimana keadaannya ly?" tanya azami

"Alhmdulilah udah mendingan." jawabku

"Syukurlahh" sahut jihan

"Kalian tau dari mana?" ucapku

"Biasa kak axelle sama davin" jawab jihan meringis

"Ciee ma davin nih ceritanya"  candaku

"Iya ly tau ga lo dia kemarin makan bareng dikantin bareng davin. Tapi ya gitu ly sama mak lampir" ucap azami agak ketus

"Jihan kenapa kamu berteman sama mereka?"

Ia menghela nafas "karena  gue pengen bisa deket davin"

"Walaupun harus jadi pembokatnya" ketus azami, yang membuat wajah jihan cemberut

"Udah udah gini yah kamu ga usah lagi temanan sama zahira. Nanti aku bantu kamu buat dapetin davin" ucapku yakin

"Tapi gimana bisa?" tanya jihan binggung

"Bisalah" ucapku cengegesan.

Ckreekk

Pintu terbuka semua mata menoleh kearah pintu ternyata orang yang baru di omongin muncul

"Maaf dek kaka- " ucapan kak el terputus saat melihat jihan dan azami

"No problem, tumben sendiri" tanyaku. Kakak masuk dan meletakan tasnya di nakas dan menghampiriku lalu mengecup keningku.  Salah satu kebiasaan kakak el tiap pulang sekolah jengguk aku.

Azami dan jihan saling lempar pandang "umm kalau gitu kami pul-"

"Tetap disini" potongku cepat. Mereka hanya menghela nafas berat

"Kakak gak sendiri tuh si curut masih beliin kamu puding"

"Gila dibeliin juga sama dia padahal akukan becanda kak, salah sendiri tiap kesini gak bawa apa-apa" tawaku pecah.

"Mereka ngomongin apaan si?" bisik jihan ke azami, namun azami mengedikan bahunya.

"Bunda sama ayah gak kesini?" ucap axelle

"Tadi pagi sebelum ayah berangkat kerja dan bunda tadi siang sebelum ke boutique. Ibu sama bapak gak bisa kesini masih ada perlu." ucapku panjang lebar namun hanya ber oh ria si kakak el.

"Hai hai" sapa temen kakak saat membuka pintu.

"Davin" pekik jihan

"Loh jihan disini juga" sapa davin

SEMPEL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang