Perpisahan bukanlah akhir dari sebuah pertemuan
Namun perpisahan adalah awal dari sebuah pertemuan.
❄❄❄❄❄Mobil yang dikendarai vincent melaju dengan kecepatan sedang tak ada yang berniat untuk membuka sebuah percakapan. Mereka bungkam dengan pikiran mereka masing-masing,
Mobil memasuki perkarangan sebuah rumah yang sangat sederhana namun dikelilingi oleh berbagai macam bunga, bunga-bunga itu dirawat dengan baik sehingga saat kita menampakan kaki di perkarangan rumah itu wangi dan tak akan pernah hilang harum bunga itu.
Rumah itu adalah rumah milik vincent ia dapat dari hasil mengelola cafenya, tak ada yang tau kecuali tunangannya yaitu earlyta maharani elroy. Vincent blake reynard membeli rumah itu untuk masa depannya dan earlyta, karena rumah ini atas permintaan tunangannya itu. Ia tak menginginkan rumah mewah namun ia ingin rumah sederhana dan halaman yang lumayan luas.
Mereka berjalan masuk rumah itu hingga seorang pembantu yang bertugas membersihkan rumahnya menghampirinya. Pembantu itu tinggal bersama suaminya yang sekaligus menjaga rumah itu.
"Selamat sore non, den" sapa ibu ratih
"Sore bu." jawab earlyta lembut, vincent hanya tersenyum tipis lalu melanjutkan langkahnya.
"Mau dibuatkan minum apa non?"
"Gak usah bu, ibu lanjut aja istirahatnya, nanti saya bisa ambil sendiri?" ucap earlyta lembut. Earlyta pun segera menghampiri vincent yang sudah duduk di balkon kamar mereka.
"Kenapa hm?" ucap earlyta yang masih berdiri di sisi kanan vincent.
"Gak papa" jawabnya cuek
"Iya udah kalau gak mau cerita, aku tau kok kamu banyak pikiran." ucap earlyta tersenyum masam.
"Hidup itu pilihan kadang pilihan itu akan menyakitkan namun dalam sebuah kesakitan itu pasti ada kebahagiaan yang menunggu. Seperti malam yang merindukan purnama, seperti aku yang akan selalu setia menunggumu dalam suka dan duka." lanjut earlyta
"Kita juga gak tau masa depan kita seperti apa, apa kita akan selalu bersama atau malah kita akan berpisah dan mendapatkan jodoh yang lain. Kita gak akan pernah tau semua itu" lanjutnya
Vincent tersentak mendengar ucapan tunangannya. Tunangannya bisa sebijak itu, ia memikirkan setiap kata yang terucap di bibir earlyta. Ia berdiri lalu menghampiri tunangannya yang berdiri di pinggir balkon kamar mereka. Ia pun memeluk tunangannya itu dari belakang, seperti sudah menjadi tradisi karena kekasihnya itu sangat nyaman diperlakukan seperti itu.
"Maafin aku" ucap vincent pelan
"Gak papa, kamu gak punya salah bie." ucap earlyta pelan
"Kalau aku ke los angeles apa kamu gak bosen kita LDRan?" ucap vincent
"Gak" ucap earlyta menggeleng cepat
"Kalau setelah lulus ini kamu ke Los Angeles mau gak? Kuliah disana?" ucapnya lagi
"Gak" ucap earlyta menggeleng lagi.
"Kenapa?" ia menghela nafas berat
"Karena aku mau lanjut kuliah disini" ucap earlyta

KAMU SEDANG MEMBACA
SEMPEL (End)
Novela JuvenilSeorang gadis belia yang baru menginjakkan kaki di SMA harus mengetahui bahwa most the wanted boy disekolah barunya itu kakak sedarahnya, dan apa jadinya seorang bad boy harus bertekuk lutut pada gadis itu. Fakta jika most the wanted kakak gadis it...