"Kamu siapa?" ucap earlyta membuat tubuh davin mematung seketika
Davin menghela nafas pelan dan mengacak-acak rambutnya ia frustasi, karena gadisnya tak mengingatnya.
______________
Semua telah berkumpul diruang inapku, aku menghela nafas pelan. Terlihat wajah khawatir dari mereka. Namun apa dayaku yang tak mengingat mereka siapa.
"Bunda" teriak gadis kecil yang berlari keranjangku, aku mengernyitkan dahiku "siapa yang dipanggil bunda" batinku
Gadis itu naik keranjangku dibantu oleh laki-laki yang mengantakan namanya axelle dia kakakku.
"Bunda mika kangen" ia menangis dan memelukku, entah kenapa tanganku tiba-tiba membalas pelukannya.
"Arghh" pekikku kepalaku sakit bukan main, ada bayangan aku memeluk anak kecil di seberang jalan.
Davin menurunkan mika dari pangkuanku,
"Aaaa sakit " teriakku sambil memukul kepalaku
"Dokter.. Dokter.." teriak axelle.
Orang yang bernama davin memelukku, semua orang terkejut melihatku ada yang menangis. Semua wajah terlihat khawatir hingga semuanya gelap.
Aku terbangun di sebuah padang rumput, terlihat wanita cantik yang berjalan menghampiriku.
"Hai cantik" sapanya
"Ah iya hai. Maaf ibu mbak siapa?" tanyaku
"Tsabitha , kamu tata kan" ucap tsabitha
Aku mengangguk "kok mbk bitha tau?"
Ia tiba-tiba memelukku erat "anakku" ucapnya
"Maksudnya?" tiba-tiba kilasan-kilasan maynard yang menceritakan kalau dia anak tsabitha dan maynard.
"Argh" aku merasakan sakit kepalaku
"Jangan mencoba mengingat sayang, biarkan ingatan itu muncul dengan sendirinya."
Aku mengangguk pelan tsabitha memelukku erat dan menciumi wajahku kita duduk di padang rumput ilalang "anakku cantik ibu bangga"
"Ibu" ucapku menangis terisak
"Udah jangan nangis, kasian aslyne, maynard, axelle, lavina, laatif, dan???"
"Dan siapa bu?" tanyaku menengadahkan kepalaku kewajah ibuku
"D A V I N" kata tsabitha
"Kok davin bu?" ucapku memikirkan ucapan tsabitha
"Dia sayang kok sama kamu, dia selalu ada buat kamu, saat kamu ada masalah sama vincent dia yang nenangin dan bahagiain kamu" tutur tsabitha
"Gitu ya bu" ucapku memikirkan ucapannya
"Bu aku sayang ibu terimakasih sudah melahirkanku walaupun ibu harus kehilangan nyawa demi aku" ucapku meneteskan air mata.
"Jangan nangis, ibu gak suka kamu cengeng. Ibu sayang kamu melebihi siapapun" ucap tsabitha meneteskan air mata namun segera ia hapus dengan tangannya.
"Waktunya kamu kembali, jaga mikaila anak kakakmu" ucap tsabitha tersenyum lalu mengecup puncak kepalaku berkali-kali
"Ibu pergi ya. Jadilah wanita yang kuat. Sampaikan sayang ibu buat maynard" ucap tsabitha berdiri, refleks aku berdiri
"Ibu mau kemana jangan pergi bu" teriakku namun tsabitha memberhentikan jalannya dan menatapku tersenyum.
"Ibu" teriakku lalu mengejarnya, semakin aku mengejar ibu bayangan ibu semakin menjauh dan menghilang dibawa oleh cahaya yang mencilaukan. Aku menutup tanganku dengan tangan lalu membukanya secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMPEL (End)
Dla nastolatkówSeorang gadis belia yang baru menginjakkan kaki di SMA harus mengetahui bahwa most the wanted boy disekolah barunya itu kakak sedarahnya, dan apa jadinya seorang bad boy harus bertekuk lutut pada gadis itu. Fakta jika most the wanted kakak gadis it...