15. Another Pov

1.1K 56 0
                                    

Kalau aku jadi kamu akan aku buktikan
Bahwa aku tidak salah bila mencintaimu

Axelle Manuela Elroy

Langit telah berubah warna menjadi orange menandakan bahwa hari sudah petang, earlyta duduk termenung diblakon kamarnya. Ia teringat vincent dalam bayangannya "oh iya bingkisan dari kak vin kemarin lupa" earlyta bergegas masuk kekamarnya dan mengambil bingkisan dari kak vin yang ada di koper pakaiannya selama dirumah sakit.

Bingkisannya telah dibuka earlyta terperangah melihat isi bingkisannya sebuah sweeter berwarna navy dan sebuah cincin polos berwarna silver dan didalamnya ada nama "Vin" earlyta tersenyum. Cincin itu pun earlyta kenakan sebagai bandul dikalungnya.

Besok ia akan memulai kembali ke aktifitasnya sekolah dan kembali ke asrama

Tok tok tok

Pintu kamar earlyta diketuk segera earlyta membukanya "udah mau magrib kamu gak turun?" ucap aslyne

"Iya nda bentar lagi turun tapi selesai shalat dulu" ucapku tersenyum

"Iya udah kalau udah selesai turun ayah mau bicara sesuatu" ucap aslyne

Aku mengangguk mengerti dan segera aku kekamar mandi untuk ber wudhu tak lama adzan berkumandang. Earlyta pun segera melakukan shalat magrib tak lupa berdzikir walaupun sebentar.

Usai shalat aku menghampiri maynard dan aslyne yang duduk santai di ruang keluarga.

"Malem yah nda" sapaku menghampiri mereka

"Malem sayang" ucap maynard

"Kamu gak ikutan keluar bareng kakakmu sayang?" ucap aslyne

"Gak nda males mending dirumah aja" ucap earlyta

"Oh iya sayang, ayah sama bunda mau ke london selama 1 bulan kamu gak papa tinggal sama kak el?" ucap maynard

"Iya gak papa yah, ada apa yah kesana?" pinta earlyta

"Ada kerjaan dikit sayang " jelas maynard, earlyta hanya mengangguk mengerti. Baik maynard dan aslyne mencium earlyta bergantian, earlyta merebahkan kepalanyha di paha aslyne, hingga earlyta tertidur pulas.

***

Sebuah mobil melaju dengan santainya si pemilik pun mendengarkan musik dan ikut bernyanyi.

"Vin lo seriuskan?" ucap seorang wanita

"Serius lah sabrina, kapan gue bohong sama lo" ucap vincent

"Tapi gue takut kalau nanti axelle nolak gimana?"

"Memang axelle pernah nolak apa mau lo?"

"Gak si"

"Nah gitu lo tau. Coba aja dulu oke" ucap vincent tersenyum
Sedangkan sabrina hanya menghela nafas berat dan menatap keluar jendela.

Mereka sampai disebuah cafe yang sangat ramai setelah terparkir mereka langsung masuk kedalam cafe.

"Selamat malam mas vin" sapa pegawai di cafe itu, vincent hanya tersenyum menanggapi sapaan para pegawainya. Ia dan sabrina naik ke lantai 2 diruangannya disana sudah ada axelle, davin, mifta dan roy (salah satu anggota basket yang jarang kumpul).

SEMPEL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang