Chapter 5

13.9K 1.3K 10
                                    

*SasukeUchiha X NarutoUzumaki*
.
.
.
Naruto mengikuti Itachi berkeliling dan mereka sampai di perpustakaan.
"Waaahh...Keren sekali" ujar Naruto melihat ruangan itu.
"Benarkah?" tanya Itachi.
"Tentu saja dan yang paling penting...TIDAK ADA HANTU!!" teriak Naruto dengan semangat.
"Heeeh...jadi kau lebih takut bertemu hantu dari pada Vampir seperti kami?" tanya Itachi.
"Eh?! Benar juga, hehehe maafkan aku" ujar Naruto sambil mengusap belakang kepalanya.
"Kenapa kau minta maaf?" tanya Itachi heran.
"Huh?? Entahlah?" ujar Naruto tidak perduli dan melanjutkan jalannya. DEG

Tiba tiba Itachi menyeringai sambil terus melihat Naruto yang melihat lihat buku.
"Manusia yang menarik dan sepertinya anak itu juga tertarik padanya...Aku bisa Memanfaatkannya" bisiknya lalu menghampiri Naruto.
"Ayo aku tujukan kamarmu" ajaknya.
"Humm" Naruto mengikuti Itachi lagi.

Itachi mengantar Naruto kekamarnya yang ada dilantai dua.
"Ini kamarmu" ujar Itachi sambil membuka pintu kamar Naruto.
"Ah! Terimakasih, Itachi senpai" ucap Naruto.
"Dan satu lagi. Bila ada tamu yang ingin bertemu denganmu, berpikirlah dua kali sebelum kau membuka pintu. Hn, Keselamatanmu itu paling utama" ujar Itachi lalu melangkah pergi.
"Heh?!"

*SasukeUchiha X NarutoUzumaki*
.
.
.
'Kantin mulai buka jam 6 - 9 pagi dan jam 7 - 10 malam'

Naruto masing ingat jelas ucapan Itachi. Tapi, bukan itu masalahnya...

[Paket daging burung mentah
Paket stik daging mentah
Paket hati babi mentah]

"He—hehehe...Sebenarnya aku sudah menduganya...Semuanya masih mentah~" ujar Naruto saat melihat menu dikantin. Dan pada akhirnya Naruto hanya makan salad dan jus tomat.
'Uweeeee...Kaasan, Naru mau pulang~'

"Eh? Kalau tidak salah kau domba milik Uchiha Sasuke, kan?" Naruto yang medengar suara pun menoleh kebelakang.
"Waaah kau hanya makan itu? Seharusnya kau makan daging seperti ini...Kau jadi terlihat seperti domba sungguhan. Oh! Aku duduk denganmu yah" ujarnya sambil menepuk pundak Naruto.

'Heh? Siapa pria sok akrab ini? Dan apa apaan senyum itu?' batin Naruto menatap aneh kearah pria disampingnya.
"Ah, benar juga aku benar benar sok akrab yah" ujarnya.
'Heh? Dia??'
"Oh aku sampai melupakan sesuatu, dimana Sasuke, tuanmu itu?" tanyanya sambil melihat sekeliling.
'Benar juga dia kan dipanggil kepala sekolah. Apa dia baik baik saja yah?' batin Naruto lagi.
"Heeeeh jadi Sasuke dipanggil kepala sekolah? Ah~ benar juga aku tadi mendengar dia berkelahi dengan anak kelas tiga" ujarnya.
"Heh? Kau—" Naruto mulai terkejut.
"Hehehe benar, Aku bisa membaca pikiran orang yang aku sentuh. Dan...Namaku Sai, salam kenal" ujar Sai sambil tersenyum kearah Naruto.
"Uwaaaah...Aku tidak mau bersalaman denganmu, DASAR ANEH!!" teriak Naruto sambil menggunakan kursi sebagai tameng.
"Heeeh Kau jahat sekali, Naruto. Tapi, Seharusnya kau tidak berkeliaran sendiri. Seharusnya kau bersama Sasuke, itulah tempatmu yang paling aman" ujar Sai.
"Hah? Bersama dengannya itu malah tidak aman tau!" seru Naruto.
"Hahaha benar juga. Tapi kalau kau berada didekat Sasuke samua tidak akan berani menyakitiku" Naruto menatap bingung kearah Sai.
"Kenapa bisa begitu?" tanya Naruto.
"Karena Sasuke Vampir berdarah murni" ujar Sai sambil memakan daging miliknya.
"Darah murni??"
"Lebih mudahnya seperti raja dari semua vampir, dia pasti akan melindungimu" ujar Sai.
"Melindungi apanya? Dia itu menyebalkan sekali" ujar Naruto.

Tampa mereka berdua sadari Sasuke melihat mereka yang sedang bercanda dan tertawa.
"Tck!"

"Terimakasih yah, Sai" ujar Naruto saat Sai mengantarnya kekamar.
"Huh?? Kenapa?"
"Tidak, hanya saja semua mendekatiku karena menginginkan darahku. Tapi kau tidak seperti itu" ujar Naruto.
"Oh, Kalau itu sih karena aku hanya tertarik pada wanita, Naru-chan~" ujar Sai sambil tersenyum.
"Huuh jangan menambahkan namaku dengan 'Chan' dong" ujar Naruto.
"Baiklah, aku tidur dulu. Sampai bertemu besok" ujar Naruto sambil naik kelantai dua.
"Naru, Aku hanya ingin mengingatkan sesuatu. Tidak perduli siapapun, jangan pernah buka pintu kamarmu" ujar Sai dengan serius.
"Heh? Kenapa??"
"Kami vampir tidak bisa masuk kedalam kamar orang lain kalau tidak diundang dan nanti malam....Akan ada sekelompok Vampir yang akan datang kekamarmu" ujar Sai sambil menyeringai.
"HEEEEEEEHH~!!"
"Kalau begitu aku pergi dulu" ujar Sai.
"Tunggu Sai, Kau tidak mau menolong sahabatmu ini..." ujar Naruto memelas.
"Maaf Naru-chan, aku hanya tertari pada wanita.." ujar Sai.
"JAHAT!!"
"Kalau kau takut, panggil Sasuke saja. Aku pergi"
"AKU TIDAK AKAN PERNAH PANGGIL DIA!!"

*SasukeUchiha X NarutoUzumaki*
.
.
.
'Semua akan baik baik saja...tenang Naruto, kau tidak boleh takut...' batin Naruto sambil bersembunyi dibalik selimut.
"He—hehe benar juga, selama aku tidak membuka pintunya semua akan baik baik saja" setelah Naruto mengucapkan itu tiba tiba dia mendengar suara langkah kaki yang sangat banyak dan mulai ada suara kutukan di jendela dan pintu.
'I—itu mereka...' batin Naruto mulai ketakutan.

"Hay buka pintunya"

"Benar, ayo kita main"

"Domba dari kelas satu, buka pintunya"

"Apa benar ini kamarnya"

"Tentu saja, Hay! Cepat keluar"

'I—ini...menakutkan sekali, Tolong hentikan, siapa pun tolong aku...kacanya akan pecah kalau dipukul terus' batin Naruto.

"Kalau kau takut, panggil Sasuke saja...''

'Sa—Sasuke..'

" Sasu—Ti...Tidak, Apa yang baru saja aku pikirkan? Seharusnya dialah yang paling aku hidari" ujar Naruto.

TBC

Vampire In Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang