Chapter 13

10.6K 1K 33
                                    

"...Atau bisa aku panggil...Si Budak Kecil Na-Ru-To!"

Naruto mengepalkan kedua tangannya sambil menatatap tajam sosok yang dulu dikenalnya saat masih di Smp Konoha.

"Apa mau mu...? Aku sudah tidak ada urusan denganmu lagi" ujar Naruto dengan dingin.
"Heh? Sepertinya kau sudah tidak takut lagi padaku. Apa karena anak anak yang terlihat kuat didekatmu tadi?" ujarnya terdengar meremehkan.
"Ini...tidak ada hubungannya dengan teman temanku..." ucap Naruto.
"Heeeh Begitu yah, Tapi..." sosok itu mendekati Naruto lalu mencengkram dagunya dan pria itu menolehkan kepala Naruto kekiri dan kekanan, Seakan ingin melihat sesuatu.
Plak

"Apa yang kau lakukan? Asal kau tau aku bukan lagi Naruto yang lemah dan cupu seperti dulu!" teriak Naruto sambil menujuk pria didepannya.
"Tenang saja, aku hanya mengecek tanda tanganku yang ada dikedua pipimu itu...Kasihan sekali ternyata tidak bisa hilang yah"

Dengan reflek Naruto menyentuh tanda seperti kumis kucing di pipinya. Tentu saja Naruto tak melupakannya. Tanda yang pria didepannya buat dengan cutter.
Sebelum Naruto menjadi Naruto yang sekarang sebenarnya dulu dia adalah anak yang cupu dan tidak pandai dalam berkelahi. Yah, itu saat dia masih Smp sampai dia jatuh cinta dengan seseorang. Naruto terus mendekati gadis itu dan terus ada didekatnya, Meskipun Naruto tau kalau gadis itu hanya memanfaatkannya, Naruto tetap bertahan sampai dia memberanikan dirinya untuk mengatakan suka.

Tapi waktu tak berpihak padanya. Saat itu gadis yang Naruto suka ternyata bersama seorang BadBoys disekolahnya dan ternyata gadis itu pacaranya.
Dan pada akhirnya Gadis itu membuat Naruto menjadi budak mereka dengan janji kalau gadis itu bersedia menjadi pacaranya.

'Heeh...Aku ingin tertawa mengingat masa Smpku...Aku benar benar bodoh percaya begitu saja' batin Naruto yang menundukan kepalanya.

'Tapi....Aku yang sekarang berbeda!' Naruto menyeringai dan melayangkan kepalan tangannya tepat diulu hati pria didepannya.
"Kau pikir untuk apa aku belajar karate? Tentu saja untuk menjadi kuat, Lebih dari dirimu...Sakon!" ucap Naruto.
"Heh!" Sakon berdiri lalu membersihkan bajunya.
"Boleh juga, Tapi...Kau ingat siapa aku kan~"
Tap-Brakk

Seseorang mencoba menyerang Naruto dengan tendangannya dari belakang. Tapi Naruto yang sudah terlatih pun menghindar dengan sempurna hingga tendangan
Itu hanya mengenaik tempat sampah.
"Licah juga dia...Bagaimana kalau kita selesaikan saja?" ucapnya.
"Hmm"
'Sudah aku duga mereka berdua tak akan bisa dipisahkan. Bila ada Sakon pasti ada kembarannya...Ukon' batin Naruto.
"Aku tidak masalah, Tapi jangan dikeramaian ini..." ujar Naruto menantang.
'Akan aku buktikan...kalau aku sudah tidak selemah dulu' batin Naruto.
"Berani juga kau..."

[Skip Time]

Duak...

Dagk...

Brak...

Duuk...

Duak...

Pukulan...Tendangan...Bantingan...Sebuah Tepidan dan Menghidar dengan sempurna, terus dilakukan oleh satu orang.
Yah, siapa lagi kalau bukan Naruto yang sudah belajar karate hanya untuk menjadi kuat.
Brak/Brak

'Si-Sial...Dia benar benar bertambah kuat. Padahal tubuhnya tetap kecil seperti dulu...Brengsek' batin Sakon.

'Kalau seperti ini...Kita berdua bisa kehilangan harga diri kami didepannya...Sial. Kalau saja mereka berdua datang membantu...' batin Ukon.

"Kita sudah selesai disini kan...? Tidak seperti kalian, aku ada urusan yang penting" ujar Naruto sambil menghilangkan debu dibajunya. Awalnya Sakon dan Ukon menatap penuh kebencian kearah Naruto, Tapi saat melihat orang yang mereka harapan datangpun mereka menyeringai.
"Heh?! Kau pikir sudah menang?" ujar Sakon sambil berdiri dan disusul Ukon.
"Hah?!" Naruto menatap tidak mengerti kearah mereka.

'Apa mereka masih mau lanjut? Tapi kan sudah babak belur...' batin Naruto.

"Apa kau lupa pada ketua geng kami? Kekuayan karatenya lebih dari dirimu dan lagi... Dia adalah orang terlicik yang pernah ada, Apa kau lupa?" lanjutnya. DEG
"Hai Kak mana mungkin dia lupa. Diakan yang memintamu Menandatangani kedua pipinya hahaha..." ujar Ukon.

'Ke-kenapa ini? A-aku...Bukannya aku sudah mempersiapkan diri untuk a bertemu mereka semua, Tapi...Ta-tanganku...tubuhku...Kakiku...bergetar ketakutan. Aku...Aku..Aku tidak bisa mengasapinya, Aku harus pergi'


Naruto langsung membalikan tubuhnya untuk pergi dari sana, Tapi sesorang didepannya membuatnya membuatnya terjatuh.
"Uugh..."

Perlahan Naruto mengangkatnya wajahnya. 'Eh...?'


Sosok itu menyeringai menatap Naruto.
"Kenapa kalian tidak memanggilku untuk berpesta. Aku kan juga ingin bertermu Teman lama, Benarkan....Naruto?" ucapnya sambil tersenyum.
Tapi senyum itu bagaikan sebuah becana untuk Naruto.




"...To-Tobi.... Kapan kau keluar dari penjara...?"

TBC

Vampire In Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang