Eighteen

2.4K 334 96
                                    

"Apa kabar Gyuri-ssi? Kau terlihat cantik hari ini." Puji Boa dengan senyum lembut.

Gyuri duduk bersandar pada kepala ranjang yang dinaikkan sedikit mencapai posisi nyamannya untuk duduk. Rambutnya dibiarkan tergerai dan dengan ikalnya yang meriap, pagi tadi dibantu oleh Jonghyun ia menata rambutnya dan wajahnya disapu bedak tipis warna nude, bibirnya mengkilap hasil polesan lip balm.

"Sepertinya sudah agak baik. Apa kali ini aku harus menjalani terapi lagi?" Tanyanya gugup.

"Ya. Kali ini aku akan melakukan hipnotis padamu. Tapi jangan khawatir, dan cobalah untuk rileks."

Boa menutup tirai jendela kamar Gyuri, lalu menyalakan lampu kecil dengan penenerangan redup kemudian menyalakan musik lembut yang terdengar seperti suara air yang mengalir ke kolam, bergemericik menenangkan.

"Aku agak gugup."

Tanganya mencengkram sprei putih kebiruan yang membungkus permukaan tempat tidur.

"Tarik nafas yang dalam melalui hidung dan hembuskan perlahan. Lakukan berulang-ulang, itu akan membantu."

"Akan kucoba."

Boa bergerak mengitari ranjang, memeriksa pola organ vital dan otak subjek, duga Jaejoong. Jaejoong dan anggota timnya terdiri dari dirinya, Yoochun selaku pendamping Jaejoong dan Siwon beserta timnya mengamati semua kejadian di ruang rawat Gyuri dari ruangan lain. Tentu saja atas persetujuan pihak rumah sakit sebelumnya, meski mereka harus sedikit mengeluarkan otot berdebat dengan pihak rumah sakit untuk ruangan yang akan mereka pakai.

Menyulap sebuah kamar pasien menjadi ruang pengintai dengan berbagai perangkat yang sudah disiapkan oleh Siwon dan timnya. Lebih sederhana dari yang mereka miliki di mobil pengintai dan ruangan mereka tetapi Siwon menjamin kalau ini sama ampuhnya. Jaejoong memasrahkan semuanya pada Siwon dan timnya, mereka lebih tahu apa yang mereka lakukan dan gunakan ketimbang dirinya.

Mereka tidak bisa ikut secara langsung menyaksikan sesi hipnotis yang dijalani Gyuri, sebagai tindak antisipasi supaya Gyuri tidak kembali meledak emosinya, yang kemungkinan besar akan menganggu jalannya sesi.

Hebatnya, semua orang termasuk Jaejoong yang melihat kejadian itu dari layar ikut menahan nafas, tegang dan kemudian mengatur nafas seperti yang diperintahkan Boa untuk Gyuri.

Jaejoong sendiri memerintahkan dirinya untuk tidak bergerak dari tempatnya. Selain sebenarnya ia masih tidak percaya dengan hipnotis, ia juga tidak yakin kalau akan menyukai sesi ini meski hanya sebagai penonton.

"Wow, kalau semua psikiatris secantik itu. Aku rela bolak-balik untuk terapi." Kata Siwon.

Matanya membulat penuh melihat Boa dari layar yang tengah mempersiapkan sesi.

"Aku tahu di mana tempat prakteknya." Sahut Yoochun sambil melirik penuh arti kepadan Siwon.

"Beritahu aku alamatnya." Sambutnya antusias.

Yoochun menengadahkan tangannya di hadapan, Siwon.

"Apa?" Tanya Siwon tidak mengerti.

"Akan kuberitahu alamatnya tapi kembalikan limapuluh ribu won-ku."

"Yya--"

Pak! Pak!

Jaejoong memukul kepala kedua dari belakang menggunakan buku jurnalnya dari belakang.

"Kita sedang bekerja. Jangan bercanda."

Siwon memegangi kepalanya dengan sebelah tangan yang bertumpu di meja, melirik ke arah Yoochun.

Shadow (Yunjae / END )Where stories live. Discover now