Twenty One

2.1K 354 171
                                        

Setelah Yoochun mengantar Junsu pulang, ia menghubungi Nara. Alamat yang diberikan Nara tidak terlalu jauh dari tempat tinggal Junsu, ia melihat gadis itu tengah berdiri di depan apartment bersama dengan Jisub. Nara menghubungi Jisub tepat setelah Yoochun menghubunginya.

Yoochun menghentikan mobilnya dan keluar menghampiri Nara dan Jisub.

"Apa kau bawa yang aku minta?" Tanyanya pada Nara.

"Ne, Detektive Park." Jawab Jisub sambil mengangkat tas jinjing coklatnya.

"Terima kasih." Yoochun mengambil tas itu dari tangan Jisub dan mengisi tangan Jisub yang kosong dengan kunci mobilnya. "Aku ambil alih ini dan tolong gantikan aku menyetir."

"Ah,"

Jisub memandangi kunci mobil pemberian Yoochun dengan binggung.

"Sebenarnya ada apa?" Tanya Nara. "Kenapa meminta berbicara di sini? Bagaimana dengan janji pengintaian bersama Jaejoong-ssi?"

"Kita bicara sambil jalan." Ucap Yoochun.

Jisub menoleh ke arah Nara, masih bertanya-tanya dan meminta jawaban pada atasannya. Nara menepuk pundaknya.

"Ayo jalan." Kata Nara.

Yoochun terlebih dulu masuk ke dalam mobil, duduk di kursi belakang, mengulurkan tangannya ke kursi depan mengambil lembaran kertas pemberian Junsu tadi dan menaruhnya di sampingnya. Tadi setelah membaca berita yang pemberian Junsu jujur saja sedikit tidak fokus pada kencan 'normal' yang sudah ia nantikan. Dan ia sangat beruntung Junsu mengerti dan memintanya untuk mengantar Junsu pulang setelah makan malam singkat mereka.

Dan sekarang ia ada di dalam mobilnya dengan dua orang anggota kepolisian divisi narkotika atas permintaannya yang mendadak. Ia mengangkat pandangannya dari laptop yang sedang proses menyala, melihat ke arah Nara yang duduk di kursi depan, di samping Jisub.

"Nara-ssi, bisa kau duduk di sini?" Pinta Yoochun.

"Ne?"

"Aku membutuhkan bantuanmu dengan ini." Ia menunjuk kertas yang ada di sampingnya. "Akan lebih mudah bicara kalau kau duduk di sini dari pada di depan."

Jisub dan Nara beradu pandang, akhirnya Nara tidak jadi memasang sabuk pengaman dan pindah ke kursi belakang. Sewaktu-waktu,-tidak sering-, Yoochun bisa bersikap lebih Bossy daripada Jaejoong jika sudah terseret arus pikirannya.

Tanpa menoleh ia berkata. "Karena kau sudah memegang kertas itu sekalian kau baca. Tidak yakin itu dan kasus kita berhubungan atau tidak tapi kuharap bisa menjadi titik terang. Banyak kemiripan pada korban, termasuk ciri fisik namun tidak ditemukan adanya 'butterfly'."

Nara mengeleng kecil, sementara Jisub yang menyetir memasang telinganya. "Andai ini berhubungan itu artinya kemungkinan besar pelaku bukan orang Korea atau orang Korea yang suka bepergian?"

"Ya, itu bisa saja."

Yoochun menengadahkan tangannya pada Nara, meminta kertas yang dibawa Nara.

"Ada pulpen?" Katanya.

"Pulpen ada di bagian yang kecil." Sahut Jisub.

Tanpa menunggu lagi, Nara bergegas mengambil tas Jisub yang ada di bawah dekat kakinya, mencari pulpen dan setelah menemukan ia memberikannya pada Yoochun.

Laptop di pangkuannya, kertas di tangan kiri dan tangan kanannya memegang pulpen pemberian Nara. Matanya tak henti berganti menatap layar laptop dan kertas secara bergantian. Ia membuka beberapa situs berita sekaligus. Saat tangannya sibuk kedua tangannya sibuk mengetik, ia menjepit pulpen di mulutnya.

Shadow (Yunjae / END )Where stories live. Discover now