Fourteen

2.6K 340 224
                                        

"Informan?" Guman Jaejoong pelan.

Seolah itu adalah kata-kata asing yang tidak diketahuinya, padahal ia sangat paham apa artinya informan.

"Ya." Jawab Yunho datar. "Tapi jika tidak keberatan, aku ingin bicara sambil duduk dan setelahnya aku ingin tahu apa yang terjadi pada tanganmu."

Yunho memeluk bahu Jaejoong, mengajaknya duduk karena Jaejoong tidak merespon ucapannya sama sekali. Perkatannya sepertinya cukup untuk membuat Jaejoong kaget, kulitnya seakan memucat dan mata doenya yang indah menatap Yunho kosong.

"Oh, sebelumnya aku harus mengambil air minum dulu."

Jaejoong terus menatap Yunho, kepalanya bergerak samar, lebih mirip gidikan daripada anggukan. Yunho membuka lemari es, mengeluarkan botol dan sebuah gelas dari rak di atas kompor, membawanya ke meja tempat Jaejoong duduk.

"Ada hal-hal tertentu yang membuatku sakit kepala setiap kali aku mencoba untuk mengingat dan membicarakannya."

Ia membuka tutup botol plastik dan memindahkan sepertiga isinya ke dalam gelas dan mengeluarkan obat penenangnya dari saku.

"Maka dari itu aku membutuhkan sedikit ketenangan dari obat ini." Katanya sambil menunjukan butir pil putih di telapak tangannya.

Ia melihat pandangan Jaejoong terpaku pada botol obatnya yang ia letakkan di atas meja.

"O--obat penenang?" Tanya Jaejoong.

Ia menelan seteguk terakhir air dingin yang membantunya untuk menelan obat dan meletakkan gelasnya di meja.

"Obat penenang. Ya, memang ini obat penenang. Aku membutuhkannya."

Yunho memasukkan lagi botol obatnya ke dalam saku, menyimpannya dengan aman lalu memiringkan posisi duduknya agar bisa bertatapan dengan Jaejoong. Ia mengulurkan tangannya dan meraih tangan Jaejoong.

"Aku sangat mengerti resiko pekerjaanmu, jadi lebih berhati-hati agar tidak terluka. Melihatmu terluka sama saja seperti menyuruhku lepas kendali."

"Ini bukan saatnya untuk membicarakan lukaku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ini bukan saatnya untuk membicarakan lukaku." Jawab Jaejoong datar.

Yunho mengangkat sudut bibirnya miring. "Aku khawatir padamu, tidak bisakah menanggapinya dengan lebih lembut dan menerimanya saja?"

Jaejoong tidak bergeming, terus menatap tajam Yunho. Yunho menghela nafas panjang.

"Baiklah aku mengerti. Tidak perlu sampai seperti itu menatapku."

Yunho menceritakan bagaimana awal pertemuannya dengan Nara dan hubungan mereka. Termasuk tentang janji pertemuan mereka tadi siang di cafe, apa yang mereka bicarakan, bagaimana mereka berpisah di cafe. Ia menceritakan semua yang patut diketahui Jaejoong, menjelaskan dengan sebenar-benarnya meski ceritanya tidak runtut karena ingatannya yang gelap di beberapa bagian.

Shadow (Yunjae / END )Where stories live. Discover now