Twenty Six

1.8K 323 151
                                    

"Serahkan semua yang menjadi milikmu dan tinggallah di sini mengantikanku." Kata Haneul sambil menatap mata Yunho lekat-lekat.

"Ak-"

"Kenapa? Kau tidak bisa melakukan hal kecil itu untukku? Tidakkah kau menginginkan maaf dariku?"

Haneul maju satu langkah mendekati Yunho berhadap-hadapan. Sama sekali tidak ada perbedaan di antara keduanya karena mereka sama, mereka adalah satu.

"Ak-aku tidak menginginkan kematian mereka." Jawab Yunho getir.

"Tidak? Sungguh?"

Haneul memiringkan wajah, memgamati mata Yunho lalu senyum dingin mengembang di wajahnya membuat Yunho bergidik ngeri.

"Yunho. Yunho. Yunho. Kau pikir kau sedang berhadapan dengan siapa? Changmin? Atau," sudut bibir Haneul tertarik ke atas. "Jaejoong?"

"Aku," Haneul menunjuk dada Yunho. "Adalah dirimu. Aku tahu semua pikiranmu. Siapa yang kau suka, siapa yang kau benci dan siapa yang ingin kau bunuh. Aku tahu."

Suara Haneul ketika bicara bagaikan pisau belati yang menyayat-nyayat setiap daging di tubuh Yunho agar terpisah dari tulangnya. Mengerikan. Dingin. Sakit.

"Aku benci mengakuinya tetapi aku tahu setiap sisi busukmu dan sialnya aku menyukai sisi busukmu itu."

"Aku selalu menjadi malaikat pelindungmu. Menuruti apa yang kau mau dan keinginanmu. Bahkan sampai sekarang. Dan lihat," Haneul merentangkan tangannya. "Kau egois dan hanya memikirkan dirimu sendiri. Itulah dirimu yang sebenarnya. Mahluk paling egois."

"Ti-tidak. Bukan."

"Masih menyangkalnya? Kalau kau memang bukan orang yang egois buktikan."

"Ta-pi..."

"See," Haneul menepuk dadanya sendiri beberapa kali. "Aku. Aku yang sudah berkorban banyak untukmu hanya meminta hal kecil."

Suara Haneul merendah. "Bertukar tempat dan kau tidak mau melakukannya. Kau. Memang. Egois."

"Haneul..."

"MWO?!!!" Suara Haneul meninggi. "Dalih apa lagi yang ingin kau katakan eoh? Aku benar-benar muak denganmu."

Haneul memandangi kepalan tangannya dengan amarah yang berkobar di matanya. "Jika saja bisa aku ingin sekali membunuhmu. Menyiksamu sampai kau memohon ampun untuk segera aku bunuh. Aku ingin sekali melakukannya."

Ia berpaling menatap Yunho, matanya yang tadi dipenuhi amarah hilang berganti dengan pandangan yang menyiratkan kesepian dan kesedihan yang teramat dalam.

"Tapi kau adalah aku. Aku adalah kau. Aku tidak akan pernah bisa melukaimu sedikit pun meski aku ingin. Di sini," Haneul mendekat kembali pada Yunho. "Aku sangat kesepian di sini. Aku ingin merasakan kehidupan. Bukan sebagai bayanganmu tapi sebagai diriku sendiri."

Bibir Yunho bergetar, seperti halnya sepasang mata musang miliknya yang merah.

"Jebal." Pinta Haneul, memelas.

***

"Keraguan adalah hal yang lebih mengerikan daripada sebuah ketakutan."

Changmin menghela nafas panjang. Ia berada di atap gedung, menenangkan dirinya. Bekerja di satu ruangan bersama Haneul membuatnya tidak nyaman. Ia tidak yakin kalau itu Haneul atau mungkin ia ingin mengingkari kenyataan kalau saat ini hyungnya tengah menjadi orang lain. Entahlah.

Shadow (Yunjae / END )Where stories live. Discover now