Two

5.3K 488 121
                                        


Pintu besi berat ruang pertemuan di buka dari dalam, anggota dewan memasang tampang yang tidak puas, masam dan keki. Beberapa diantara mereka saling lirik dengan tatapan yang menyalahkan atau menghakimi. Sementara dua orang bersaudara Jung melangkah keluar dari ruang pertemuan dengan wajah berseri.

Mereka tidak lantas tertawa atau tersenyum tapi terlihat nyata dari sorot mata Jung bersaudara yang memancarkan sinar kemenangan. Mereka membalas setiap hormat yang mereka terima tanpa terlewat. Meski Yunho dan Changmin yakin mereka melakukannya dengan enggan.

Di dalam isi kepala mereka yang sudah tua pasti mempertanyakan mengapa mereka  harus memberikan hormat pada orang yang lebih muda dari mereka, hanya untuk sebuah kesopanan yang tidak mereka inginkan. Tapi Yunho menikmatinya, sangat menikmatinya. Melihat orang yang mencoba menyingkirkannya menundukkan kepala padanya. Kepuasan batin yang tidak akan dirasakan olehnya setiap waktu.

Mereka berjalan berbersisihan menuju ke ruangan mereka. Ruangan mereka sangat luas untuk mereka berdua dan menyuruh sekertaris untuk meninggalkan mereka berdua saja.

Yunho dan Changmin saling bertukar pandang dan melakukan toss kemenangan mereka.

Kemudian tertawa puas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kemudian tertawa puas.

Yunho melepaskan jasnya yang membuatnya sumpek dan melemparkannya di sofa. Ia pun menghempaskan pantatnya di sofa setelahnya disusul Changmin yang lebih kalem dan tenang.

"Aku puas sekali melihat wajah mereka semua." Kata Yunho sambil mengistirahatkan tangannya di lengan sofa.

"Aku juga. Aku tidak menyukai dewan direksi. Sejak mendiang ayah masih ada saja mereka secara terang-terangan ingin mengusur posisi ayah."

"Tenang saja. Selama kita berdua ada di sini, mereka tidak akan mendapatkan apa yang mereka inginkan." Yunho tersenyum miring. "Mereka hanya akan mendapatkan yang pantas mereka dapatkan. Sebagai bawahan. Tidak lebih."

"Tentu saja. Aku tidak akan membiarkan siapa pun merusak usaha ayah." Sambung Changmin.

Yunho menjauhkan punggungnya yang menempel pada sandaran sofa. "Bagaimana kalau malam ini kita rayakan?"

Yunho menaikkan sebelah alisnya berkali-kali, mencoba untuk menarik perhatian Changmin.

"Kau sudah cukup bersenang-senang hyung." Jawab Changmin datar.

"Ayolah. Sudah lama kita tidak keluar berdua dan minum-minum." Tambahnya.

Changmin mengeleng dengan tegas. Yunho mendesah dan kepalanya terkulai ke belakang di kepala sofa dengan mata terpejam.

Ia memang tidak tahan jika harus terkungkung di kehidupan yang terpola seperti ini. Bangun, berangkat kerja, pulang, tidur dan begitu lagi dihari berikutnya. Ia sungguh tidak bisa melakukannya.

Changmin yang melihat Yunho seperti itu jadi tidak tega. Bagaimana pun juga sebelumnya Yunho terbiasa dengan kehidupan yang bebas tanpa terikat, tidak seperti dirinya yang suda biasa. Yunho akan bangun dan melakukan apa saja yang ia inginkan semaunya. Mendadak harus mengikuti pola hidup yang teratur bukan hal yang mudah untuk dilakukan dalam waktu singkat. Kepalanya tertunduk dan mendecakkan lidah, lalu ia mengangkat lagi kepalanya, memandang Yunho.

Shadow (Yunjae / END )Where stories live. Discover now