chapter 28

1.5K 106 5
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas. Melihat itu, Kyungsoo langsung bergegas untuk menemui Ahjussi-nya.

Kyungsoo berulangkali menyuruh Kai untuk tidak perlu ikut dengannya, tapi berulangkali pula Kai memaksa untuk ikut. Kai tipe namja yang tidak terlalu suka ikut-ikut masalah orang lain, tapi apapun masalah Kyungsoo menurutnya itu masalahnya juga, jadi tidak salah baginya untuk masuk kedalam masalah Kyungsoo.

Berakhirlah dengan Kai yang mengikuti Kyungsoo bertemu dengan ahjussi-nya.

.

"Ahh, akhirnnya kau datang juga, Kyungsoo-ah"

"Mianhaeyo, Ahjussi. Gara-gara namja ini memohon terus padaku untuk ikut jadi saja berakhir dengan aku yang terlambat menemui ahjussi"

Kyungsoo memang berkata jujur, bahkan mungkin bisa dibilang sangat jujur.

"Kyungsoo-ah, aku hanya ingin ikut membantu menyelesaikan masalahmu, itu saja"

"Ne, ne. Gomawo Kai"

Kyungsoo mengucapkan terimakasih tapi seperti ketidak ikhlasan ada dalam ucapannya. Lupakan.

"Lalu, bagaimana masalah appa, Ahjussi?"

"Oiya, ahjussi sampai lupa untuk membahas itu. Jadi begini, Kyung. Setelah dilakukan berbagai pemeriksaan pada appamu, berkali-kali appamu bilang bahwa bukan dia lah yang membunuh eommamu. Berkali-kali pula dia bilang bahwa dia sangat menyayangi eommamu dan juga dirimu. Dia bilang bahwa memang dia dulu sering melakukan hal-hal kasar pada istrinya. Tapi, semenjak kau menyuruhnya untuk tidak kasar pada eommamu, dia sudah berjanji tidak akan melakukan hal kasar lagi"

Kyungsoo mencerna baik-baik apa yang dikatakan Do ahjussi, dan pada akhirnya dia bisa dengan jelas mengerti apa maksudnya. Dan apa? Dia tadi seperti mendengar kata bahwa 'dia sangat menyayangi eommamu dan juga dirimu'. Yang benar saja.

"Kyungsoo-ah, ahjussi tau kau pasti sangat tertekan atas kematian eommamu. Tapi, tidak ada salahnya memberi sedikit kepercayaan pada appamu, kan? Dia sangat membutuhkanmu saat ini. Jangan selalu memandang buruk dirinya. Dan soal kejadian kemarin, menurutku bisa jadi memang bukan appamu yang melakukannya, karena kulihat ada bercak darah yang berjalan keluar dari jendela. Bisa kupastikan bahwa sepertinya eomma mu bukan dibunuh oleh appamu, melainkan orang lain, perampok mungkin"

"Ahjussi, aku bisa saja mempercayai itu semua. Tapi, sedikitnya beri aku bukti yang bisa menguatkan kepercayaan ku pada appa. Aku hanya tidak ingin appa berbuat hal-hal seperti itu lagi"

"Ne, setelah pemeriksaan benar-benar selesai, akan aku buktikan padamu bahwa memang appamu tidak bersalah. Bukannya aku terlalu mempercayai kakakku -appa Kyungsoo-. Hanya saja, jika bukan keluarganya sendiri, siapa yang akan mempercayainya?"

Degg

Jantung Kyungsoo seakan berhenti berdetak sejenak. Mendengar apa yang barusan dikatakan oleh ahjussi-nya. Kali ini, Kyungsoo bisa mengambil keputusannya.

'Kyungsoo kau sudah dewasa. Jangan bersikap seperti anak kecil!'

Terdengar seperti umpatan yang sangat tepat untuk Kyungsoo.

"Ahjussi, apakah aku bisa menemui appa sekarang?"

"Ne, kau bisa menemuinya kapanpun kau mau. Jika ingin bertemunya sekarang, ikutlah denganku ke kantor polisi. Appamu sedang dalam tahap pemeriksaan"

Kyungsoo mengangguk dan setelah itu mereka melesatkan mobilnya membelah jalanan ramai kota seoul. Tentunya dengan Kai yang ikut bersama Kyungsoo.

.

Pretty Boy [KAISOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang