chapter 30

1.4K 97 5
                                    

Appa Kyungsoo dengan santai mengatakan hal diluar akal sehat, dan tak sadar membuat dua namja di depan menatap intens kearahnya.

"Hey, appa hanya bercanda, kenapa kau sangat serius, Kyung?"

Hanya helaan nafas yang Kyungsoo lakukan berikan bahkan tanpa ada sepatah kata untuk membalas ucapan appanya.

"Appa hanya mernerka kedekatan kalian saja. Karena selama ini, setiap kau ada masalah, Kai selalu ada bersamamu, Kyung"

Kyungsoo mencoba menengadahkan kepalanya agar bisa menatap appa yang sangat dia sayangi berbicara seperti benar-benar tidak memikirkan apa-apa.

"Ne, aku dan Kai memang sangat dekat, appa. Dia juga memang selalu ada bersamaku kapanpun. Aku benar-benar sudah sangat menyayanginya"

Kyungsoo menarik tubuh Kai dan mendekapnya dengan satu tangan.

"Arra, semua orang juga bisa mengetahui hal itu bahkan hanya dengan melihat kedekatan kalian"

"Jinjja? Wahh, sepertinya kita benar-benar sudah ditakdirkan bersama, Kai"

Kai hanya mengangguk dengan kaku disebelah Kyungsoo, suasananya menjadi benar-benar canggung baginya.

.

Mereka mulai duduk di ruang tengah setelah tadi melakukan perbincangan hangat di ruang tamu.

Kai masih berada di rumah Kyungsoo. Kenapa? Appa Kyungsoo yang menyuruhnya tetap tinggal sebentar di rumah itu.

"Ehh, Kyung. Appa mungkin ada pekerjaan diluar kota selama beberapa hari. Jika kau mau, kau bisa mengajak Baekhyun menginap disini untuk menemanimu. Appa sudah jarang melihatmu bermain bersama Baekhyun"

"Ne, aku akan mengajaknya jika dia mau. Mmm.. soal itu, kami memang sudah jarang bermain bersama, karena dia sekarang sudah sangat sibuk dengan kekasihnya. Tapi kami masih sering main bersama kalau di sekolah. Tenang saja, Baekhyun akan jadi sahabat terbaikku, appa"

"Omoo.. kau melupakan Kai? Memangnya dia bukan sahabatmu?"

Apa? Sahabat? Ya, memang sangat bersandiwara Kyungsoo mengatakan bahwa Kai adalah sahabatnya. Karena belum bisa dipastikan bahwa appa akan menerima hubungannya dengan Kai.

"Ahh, aku sampai melupakannya. Dia memang sahabatku, tapi Baekhyun adalah sahabatku yang nomor satu"

"Setelah dia selalu menemanimu kemanapun? Setelah pengorbanannya tidak masuk sekolah demi dirimu, kau masih bisa menyimpannya menjadi nomor dua dalam list sahabat terbaikmu? Miris sekali dirimu, Kai. Kkkk"

Sarkas appa Kyungsoo berhasil membuat Kai sedikit tertohok. Walaupun setelah ucapannya, appa Kyungsoo mengakhiri dengan gelak tawanya.

"Ani, ani. Hanya bercanda. Kaii, maafkan ahjusii, ne? Jangan di masukkan kedalam hati, masukkan kedalam jantung saja, kkkk"

"Aishh.. appa, kenapa bercanda terus? Lihatlah wajah Kai sudah memerah seperti itu"

Kyungsoo menunjuk kearah wajah Kai yang memang sudah berwarna merah padam.

"Aniya, gwaenchana Kyung. Aku lebih menyukai suasana seperti ini. Tidak terkesan terlalu awkward. Appa mu benar-benar friendly. Mmm.. ahjussi, bolehkah aku memanggilmu appa?"

"Ahh, tentu saja. Kau boleh memanggilku apapun, yang penting jangan panggil aku ahjumma, ne?"

Tiba-tiba tawa benar-benar pecah diruangan itu dengan candaan yang dilontarkan satu sama lain.

Pretty Boy [KAISOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang