Chapter 18

7.4K 325 6
                                    

Alexa membuka rambutnya yang di sanggul menjadi tergerai berantakan. Ia sekarang benar-benar menangis dengan tersedu-sedu. Kehidupan ia semakin hancur begitu saja semenjak kedatangannya Alend dan Brantley. Alexa melihat diri nya di cermin,eyeliner nya luntur begitu saja karena air matanya.

Ia langsung membasahin wajah nya dengan air westafel dan mencoba melihat dirinya lagi di cermin.

Ia membuka pintu toilet tersebut-sebenarnya ia agak ragu untuk keluar toilet ini karena banyak orang yang keluar masuk disini.

Ia mencoba untuk memberanikan diri dan berjalan cepat menuju lorong kecil dengan kepala yang menunduk.

Bruk!

Alexa hampir terjatuh saat tertabrak seseorang dengan keras. Tetapi untung badannya di tahan oleh orang itu.

Seorang pria itu mengangkat dagu Alexa dengan pelan. Tatapan Alexa tetap tidak ke arah wajah seorang pria tersebut.

"Kau menangis ?" Alexa yang kenal suara itu susah payah menelan saliva nya.

"B-Brant?" Lirih Alexa dan air mata nya terjatuh kembali.

"Ayuk keluar dari sini." Brantley menarik lengan Alexa dengan erat untuk pergi dari gedung ini.

"Kita mau kemana?" Tanya Alexa mensejajarkan langkah besarnya dengan Brantley.

"Ke tempat yang bisa membuat mu tidak menangis kembali." Brantley lansung membukakan pintu mobilnya untuk Alexa.

Alexa masih terdiam di dalam mobil. Semua barang-barang nya masih digedung dan dia masih memakai gaun sial ini. Ia hanya menatap ke arah jalanan lewat jendela dengan pikiran kosong.

'Pilihan ku hanya dua. Pergi jauh melupakan dia? Atau, menggugurkan bayi ini agar Alend menjauh dariku dengan sendirinya'. Batin Alexa.

"Alexa?" Panggil Brantley melirik ke arah nya sebentar dan beralih fokus ke jalanan raya kembali.

"Aku tau kamu ada masalah lagi kan sama sahabat brengsek ku itu?! Aku sudah tau semuanya,karena aku melihat kalian dari jauh dan aku juga mendengar semua yang kalian katakan." Brantley banting stir ke kanan membuat Alexa hampir saja jatuh kesamping.

"berarti aku tidak perlu susah payah lagi untuk menceritakan kepada mu." Alexa mengangkat bahunya.
Brantley hanya mengidikkan bahunya.

"Bisakah kau bawakan aku ke rumah sakit sehabis berpergian?" Tanya Alexa.

"Aku sih mau-mau aja. Tapi kau tidak mengganti pakaian mu dulu?"

"tapi semua barang ku ada di gedung." Alexa membersihkan wajahnya yang sedikit basah karena air matanya sendiri.

"Nanti akan ku suruh asisten ku membelikan mu baju yang cocok." Brantley batin stir kembali ke arah kanan. Membuat Alexa menyender ke bahu Brantley.

"Kau sengaja ya?!" Kesal Alexa.

"aku kemarin baru belajar caranya banting stir ke kanan,jadi jika aku seperti ini lagi,anggap saja aku lagi latihan agar terbiasa." Jawab Brantley dengan kekehan geli.

"Ah sudahlah,aku lelah jika berdebat terus dengan mu! Selalu saja kalah." Alexa menenggelamkan tubuhnya di jok dengan hembusan nafas panjang.

"Aku lebih suka kau marah-marah kepadaku daripada menangis karena suami sialan mu itu!" Alexa hanya tersenyum tipis tanpa jawaban.

***

Mereka berdua sampai di sebuah taman yang begitu besar dan luas. Ini bukan taman biasa- ini seperti taman boneka,taman ini dihiasi boneka-boneka lucu. Dan banyak penjual-penjual makanan yang berjualan di tepi taman.
Tempat nya tidak terlalu ramai,jadi Alexa tidak terlalu malu dengan pakaiannya.

ALEXA.J (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang