I KNOW IT

2K 226 14
                                    


I KNOW IT.....




Yeoja paruh baya itu hanya bisa teruduk menangis hebat, benarkah peristiwa tadi ada hubungannya dengan sang anak. Pikirannya semakin berkecamuk tatkala melihat wajah damai Yoongi, tidak ia ingin putranya itu membuka mata kembali, ia belum siap untuk kehilangan, apalagi dengan cara seperti ini. Salahkah dirinya sebagai orang tua, ia tak becus merawat putra hingga ia tertekan seperti ini, ia bukan ibu yang baik........




Keheningan melanda ruang rawat vip Yoongi, bahkan Jungkook nampak enggan untuk berbicara seperti biasanya. Setelah hampir satu setengah jam anggota BTS harus kembali ke studio untuk melakukan gladi bersih untuk konser come back besok. Mau tak mau Jungkook harus pergi dan berpisah dengan namja kesayangannya itu, bahkan Jimin nampak enggan untuk pergi terbukti dengan bentakan keras dari Namjoon ahirnya ia mengikuti mereka.




Tersisa eomma Yoongi dan Jin yang baru datang 20 menit yang lalu. Tak jauh beda dari suasan tadi, keheningan itu tetap terjadi.















Dalam ruang latihan distudio Big Hit, boyband baru itu tengah berlatih meliuk-liukkan tubuh dan bernyanyi dengan meantap cermin dihadapannya. Kelima Namja tadi berahir mengenaskan setelah 5 jam lamanya digempur dengan latian. Berahirlah para member yang terduduk memojo, entah itu makan atau berkipas ria membersihkan keringat.

Jungkook terduduk lesu enggan untuk bertingkah kekanakan seperti biasa, sang appa nampak memandangnya aneh sedari tadi saat putra tengah melakukan seksi gladi. Apa ada sesuatu yang terjadi pada putranya?.

"apa kau memandangi putramu yang mengenaskan?". Sihyuk datang memandang Junwoo dengan pandangan prihatin. Yang ditanya hanya mengangguk mengiyakan.


Setelahnya ia melihat Sihyuk menyodorkan ponsel miliknya, mata Junwoo memicing menajam melihat gambar yang berada di galeri ponsel milik Sihyuk.

"anakmu hanya merasa sakit melihat sesorang yang disayanginya tak berdaya". Minwoo terdiam mencerna perkataan sahabat karibnya.

Bukankah tadi Suga, produser sekaligus rapper yang kini tengah bekerja juga dibawah naungan perusahaannya. Apakah putranya tengah menaruh hati padanya, tapi tunggu.

"dia kenapa?". Seolah pikirannya tersambung tatkala melihat posisi Suga yang tengah berbaring dengan bantuan oksigen di hidungnya.

"dia tertekan dan stress, semacam OCD". Manik Minwoo semakin membola, apakah putranya tak salah menyukai seseorang.

"aku harap kau jangan menjudge dia tak baik, ia hanya kesepian dan putus asa, hahah sepertiku dulu, kuaharap kau tak menghalangi Jungkook untuk menjadi sandarannya". Sihyuk meremat pundak Minwoo sembari berbisik lirih. "karena kulihat putramu menaruh semua hatinya disana".


































Tepat pukul 12 malam lewat 10 menit Jin masih terdiam dengan manik yang mulai menyipit, ia mengantuk jelas sekali, tapi menunggui Yoongi lebih penting daripada tidur. Setelah lelah menangis bersama Eomma sahabatnya, ia lebih memilih menunduk hitmat dalam diam. Sedang Eomma Yoongi ia suruh ke kantin rumah sakit untuk mengisi peruntya, ia paham betul yeoja itu pasti sedari tadi siang belum mengisi apapun dalam perutnya.

Tanpa Seokjin duga mata yang sudah lama tertutup itu terbuka secara perlahaan, haruskah ia senang sekarang......

"Yoon...". ucap Seokjin Selembut mungkin.

Tak ada jawaban Yoongi hanya memandang Jin dengan tatapan kosong seolah tak ada ia dihadapannya.

"apa ada yang sakit, aku panggil dokter ya?". Jin nampak cemas tatkala tak ada respon yang ia terima dari Yoongi.

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang