broken....

2K 221 17
                                    

Yoongi duduk sembari termangu setiap harinya. Apakah itu wajar bila dipikir... Tentu tidak untuk ukuran manusia normal. Tapi lain dengan ini, Yoongi yang sekarang dicap tidak normal bahasa kasarnya, sedang bahasa halusnya sedang depresi.

Semua usaha telah dilakukan oleh keluarga Park agar Yoongi nyaman dan merasa rileks hingga tak ada beban lagi yang ia pikul dan otomatis itu akan mempercepat penyembuhannya.

Dan apa kabar Jungkook.

Beberapa hari belakangan ini intensitas pertemuan mereka semakin berkurang. Jungkook hanya sibuk untuk tour come back pertama mereka. Jiminpun demikian, ia juga jarang pulang kerumah.






Yoongi baik-baik saja untuk saat ini, entah untuk kedepannya.

Hari ini dirinya berdua bersama sang eomma berbelanja ke supermarket untuk membeli kebutuhan rumah selama sebulan kedepan.

Yoongi hanya berdiri melihat sang eomma yang sibuk melihat list pada kertas yang ia bawa, sedang Yoongi hanya bertugas mendorong troli belanjaan sesekali mengambil barang yang dekat dengannya.

Semua kegiatan mereka lalui dengan damai sampai tanpa sengaja sang eomma menyapa seulgi yang sedang berbelanja juga. Oh sungguh kebetulan yang hebat. Bahkan Yoongi seperti terlupakan saat ini.

Yoongi meremas besi dorong troli sekali lagi dengan kuat, pikirannya kembali berkecamuk. Ia berpikir keras entah kenapa. Kenapa ia sakit melihat eommanya lebih perhatian terhadap Seulgi ketimbang dirinya. Apakah ada yang salah disini.


"eomma". Panggilnya lirih tapi tak digubris sama sekali. Malah keduanya semakin asik sambil tertawa kecil. Yoongi memegang kepalanya sedikit sakit. Ia berbalik arah dan berjalan sedikit sempoyongan kearah kursi tunggu depan pintu masuk supermarket. Yoongi meringis merasakan denyutan pada kepalanya yang tak kunjung hilang.

"Yoongi-hyung...". Yoongi mendongak masih dengan jemari yang memijit pelipisnya.

"sedang apa hyung". Tambahnya lagi yang kini berpindah posisi duduk berdampingan dengannya.

"aku sedikit pusing". Nampak raut hawatir dari namja dihadapan Yoongi.

"apa hyung sendirian kesini". Yoongi menggeleng.

"lalu".

"aku bersama eomma". Namja tadi mengangguk paham.

"dimana eommamu hyung". Yoongi hanya memandang kearah sang eomma yang berdiri sedikit jauh darinya. Namja tadi sedikit mengerti sekarang, pasalnya ia melihat nyonya Park tengah bersama seorang yeoja yang ia tau adalah kekasih Jimin. Jujur saja namja tadi sedikit kesal tentunya.

"apa hyung mau kuantar pulang saja". Yoongi memandang dengan sedikit binar.

"bolehkah?". Lirih Yoongi pelan dan namja tadi hanya mengangguk antusias.

...


































Yoongi sampai di keidaman keluarga Park, ia membungkuk hormat berterima kasih pada namja dihadapannya. "gomawo Kihyunnie". Yang diajak bicara balas tersenyum sembari mengelus surai Yoongi saking gemasnya.

"apapun untukmu baby". Ucapnya riang.

"masuklah, istirahat yang baik okey. Jangan memikirkan hal yang tak penting". Imbuhnya sebagai wejangan.

Yoongi mengangguk dan berbalik memasuki rumahnya tak lupa ia melambai terahir kali pada Kihyun, namja yang tadi menemukannya di supermarket .

















Biarkan eommanya hawatir, biarkan saja. Sungguh Yoongi marah hari ini, ia sampai tak izin untuk pulang terlebih dahulu.

Tubuhnya terhempas di kasur bermotif kumamon miliknya. Maniknya menatap langit langit atas yang berhias sticker kumamon dan bintang. Yoongi jadi merindukan bocah itu. Ahhh.... Karena tour mereka tidak bisa bertemu.





















































Sudah 1 jam lamanya Yoongi tertidur, dan sang eomma panik ketika tak menemukan putranya. Dan ketika sampai dirumah ia buru buru mencarinya dikamar dan menemukannya tidur bergelung dengan selimut kumamonnya. Ia jadi bernafas lega sekarang.













Drrttt .....drttt.....






Yoongi meraba raba sekitar kasurnya mencari getaran ponsel miliknya dengan mata masih terpejam.

"aisshhh". Satu umpatan jengkel karena tak menemukan keberadaan ponselnya. Salahkan kau yang mencarinya sambil terpejam.








dan gothca ahirnya ketemu.

"hallo...". Ucapnya dengan nada malas..

"hyungieeeee bogoshipo....". Yoongi menjauhkan ponselnya mendengar pekikan keras disebrang sana.

"aish... Yak bocah, tak usah berteriak". Makinya.

"aku merindukanmu hyungie, sampai sesak rasanya". Yoongi membuka maniknya mendengar lirihan dari namja di sebrang sana. Sedikit rona merah menjalar di pipinya. Ohh apakah ia malu sekarang.

"hyungie sedang apa, apa sudah makan?".

Yoongi berdehem pelan menetralkan perasaannya "sudah". Jawabnya singkat.

"aku sangat merindukanmu, disini menyebalkan karena tak ada hyungieee". Rengeknya manja membuat Yoongi semakin memerah.

"aku juga merindukanmu, kapan kau pulang". Jungkook terdiam.... Oh apakah pendengarannya sedang bermasalah karena mendengar Yoongi berkata tak masuk akal.

"Jeon Jungkook, kau mendengarku". Jungkook tersadar dari hayalannya.

"ahh tentu saja baby aku mendengarmu, mungkin besok sore aku pulang, apakah kau sebegitu merindukanku". Goda Jungkook dengan anda sensual.

"tentu saja.... Tak ada yang bisa kusuruh disini". Jawab Yoongi dengan senyuman jahil.

"ahhh hyungie jahat...."

"sudahlah sana kembalilah bekerja.... Dan cepat pulang". Jungkook dibuat tersenyum lebar mendengarnya.

"okey.. Baby jaga kesehatanmu okey.. Makan yang banyak dan tidur yabg teratur okey .....". Yoongi hanya membalas dengan deheman saja.

"aku mencintaimu Yoon".

"aku juga Jungkook-ah". Jungkook membola.....

"APA........bisa kau ulang hyung...".

"sudahlah cerewet"

"tapi hyung...".

Pip.....

Yoongi memutuskan sambungan keduanya sepihak. Ia berguling di atas kasur dengan rona merah dan pekikan bahagia. Dadanha berdesir aneh dengan detakan yang tak karuan. Ahh apakah rasa itu kembali muncul.















Tbc....






Maafken pendek...

Ini hanya selingan untuk chap depan yang menguras emosi dan air mata....
Siapkan tisu nantinya yah...


Okey... See u..

*Kinan

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang