winter day

1.9K 213 18
                                    


                                


****

Yang Yoongi rasa hanya dada yang membuncak dengan rasa sakit nyilu yang menjalar dari sekujur tubuhnya, memang ketika ia demam rasa nyilu ini senantiasa menemani, tapi kali ini lebih terasa menyakitkan.

Nafasnya tersengal karena ia paksa untuk bernafas lebih di udara sedingin ini. Penghangat... Ia bahkan lupa menaruhnya dimana, orang rumahpun tak ada yang peduli padanya. Haruskah ia juga memperdulikan dirinya?

Yoongi terlampau terluka berat kemarin, bahkan pikiran yang dulu timbul kembali. Maniknya menyendu dalam balik selimut yang ia tarik menutupi seluruh tubuhnya. Ia menangis pelan, ia lemah, sakit dan takut.

"appa....". Lirihnya menyayat hati siapapun yang mendengar. Ia sangat merindukan appanya. Bisakah ia bertemu. . . Meski sebentar.

Klik.. Klik...

Satu notifikasi pada ponselnya membuat maniknya terarah. Ia menekan notifikasi email dan langsung membukanya. Sebuat alamat url tersambung menampilkan sebuah video. Yoongi memperhatikan dan tersenyum tipis. Ia menekan tombol balas dan mulai mengetik sesuatu disana. Setelahnya ia menaruh kembali ponselnya di atas laci dekat tempat tidurnya.











Jimin berlari menuju kamar hyungnya, pelan pelan ia buka pintu putih dihadapannya, takut-takut hyungnya sedang tidur dan terganggu. Jimin mengintip sedikit lalu masuk sepenuhnya. Jimin terisak pelan mendapati orang yang ia cari tengah bergumul dengan selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhnya.

"kenapa kau tak menghidupkan pemanas hyung, kamarmu sungguh dingin, berapa lama kau seperti ini".

Jimin keluar kamar dan kembali menenteng pemanas dari kamarnya. Menghidupkannya dan mulai merasa tenang ketika kehangatan mulai dirasa.

Jimin mendekat dan duduk di samping tempat tidur Yoongi, jemarinya membuka pelan selimut diwajah Yoongi.

Sret.....

Sangat pelan Jimin menariknya, terlihat wajah Yoongi yang berkeringat nan pucat. Jimin meringis melihatnya. Apakah hyungnya sakit. Kenapa di cuaca sedingin ini, ia malah berkeringat.

Dengan cekatan Jimin mengambil baskom dengan air hangat dan sebuah handuk kecil. Memerasnya lalu menempelkannya tepat di kening Yoongi.



Dapat ia dengar beberapa orang berdatangan, Jimin keluar menuju ruang tamu mendapati beberapa oranv tadi telah sampai.

"bagaimana keadaan Yoongi-hyung Jim?". Namjoon langsung bersuara tatkala maniknya menatap Jimin.

"dia sedang tidur, sedikit demam karena ia tak menghidupkan pemanas". Jungkook mendekati Jimin memandangnya intens, sedang Jimin memandangnya penuh tanya.

"bolehkan aku melihatnya?". Pintanya dengan raut memohon.

Jimin menarik nafas panjang dan mengangguk pelan.

Jungkook memperhatikannya, bagaimana Yoongi tidur berhias handuk di keningnya.



































Jimin menatap sedih namun juga menghangat. Dilain sisi ia juga tak ingin ini terjadi, melihat namja yang pernah menghiasi hatinya kini tengah bersama orang lain, hatinya tercubit bahkan sakit nan nyeri. Tetapi senyum terukir sekilas karena lega bahwa ia telah menemukan seseorang yang dapat menjaganya lebih baik dirinya.

Jungkook nampak nyaman tertidur bersandanr diranjang Yoongi, sedang Yoongi masih tetap seperti keadaan awal yang tertidur. Sedari tadi Jungkook sempat beberapa kali mengganti handuk yang menghiasi kening Yoongi.

SAVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang