Yoongi rasa ini titik terahir dia bisa bertahan, bertahan dengan perasaan lelah sendirinya. Yoongi melihat klise demi klise kebodohan yang ia lakukan sedari dulu, menyakiti diri sendiri, bertindak diluar batas bahkan tak pernah mendengar masukan baik dari orang lain.
Yoongi pandangi gurat wajah lelah Jungkook, rasanya ia sangat bersalah terhadapnya. Jungkook melakukan banyak hal untuknya, lalu apa yang didapat Jungkook sebagai balasannya, Yoongi bahkan tak pernah memikirkan itu sebelumnya, tapi kini ia berjanji akan berlaku lebih baik terhadapnya.
"Maafkan aku Kook-ah".
"Paman sedang apa disini?". Jaehyun nampak malas memandang Jimin, selebihnya ia pandangi namja itu degan tatapan datar dan aura dominan yang kelam.
Jiminpun bukan orang bodoh yang tak menyadarinya, ia hanya bigung kenapa ayah kandung Yoongi sampai kesini dengan aura gelap. Apakah ia mengetahui perihal kondisi Yoongi.
"Siapa Jim?". Sosok ibu itu terdiam seketika melihat mantan suaminya berdiri didepannya kali ini, ini kali ke tiga dirinya bertemu kembali dengan mantan suaminya setelah 8 tahun berpisah.
"Perlukah kujelaskan perihal kedatangan tak diundangku kemari". Ucap Jaehyun sarkatis dengan nada penuh jengkel.
Howoon hanya diam enggan menanggapi perkataan pedas mantaan suaminya, Jimin mencoba untuk tidak memperkeruh suasana.
"Paman ini bisa dibicarakan baik-baik bukan? Jadi....".
"Apa kemarin kalian memperlakukan anakku dengan baik-baik hah?". Jimin terdiam begitupun sang ibu yang nampak menyadari segala kesalahannya kemarin.
"KENAPA DIAM BEDEBAH? KAU PERLAKUKAN ANAKKU SEBAGAI HEWAN YANG BISA KAU PUKUL SEENAKNYA DIMANA HATIMU PARK HOWOON?". kedua orang didepannya hanya terdiam, enggan menambah emosi Jaehyun yang memang sepertinya sudah membludak.
"Apa kalian belum cukup puas membuatnya menderita hah, dia anakmu Howoon dia anakmu? Kenapa kau tega sekali".
"DIA BUKAN ANAKKU, dia hanya ... hanya anak yang tak seharusnya ada, dia hanya kecelakaan yangembuat hidupku hancur, dia sialan... kesialan yang menimpaku dengan bedebah brengsek".
"TUTUP MULUTMU HOWOON, bagaimana bisa kau mengatakan anak dari rahimmu sendiri kesialan, kau jelas wanita biadab. Kau menyiksa darah dagingmu sendiri dan kau mendapat kesenangan begitu". Jaehyun menyeringai pedih.
"Dia tetap anakku yang kusayang".
Howoon menggeleng berteriak "TIDAK... Kau bodoh hyun kau bodoh, jelas dia bukan darah dagingmu tapi kau sebegitunya terhadap anak itu".
"Karena aku senang menjadi seorang ayah yang dapat dibanggakan anaknya kelak".
"Dia hanya anak sial yang lahir dari banyak orang, apa kau senang menjadi anak dari orang tak jelas".
"Dia hanya anak haram kau tau". Jelas Howoon dengan seringai.
"Eomma...". Jimin menatap wanita disampignya dengan tatapan tak percaya ia akan setega itu.
BRUKKKKKKK
Yoongi tumbang dengan manik sedikit terpejam mencoba bernapas dengan baik meski tersengal.
"Hah... hah...".
"Yoongi, astaga". Jaehyun berlari mendekap Yoongi dalam pangkuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME
Teen FictionAku jatuh cinta pada setiap lirik yang kau buat, sungguh hatiku ikut merasakan sedih, susah, pahit bahkan senang. Bolehkah aku berharap satu hal. Bisakah aku mengisi tiap kata yang akan kau tulis nantinya?, aku berharap diriku bisa kau sebut dalam t...