ep - 10 Dendam

3.5K 265 0
                                    

Jennie menatap Jihoon dari kejauhan, matanya semakin tajam saat lengan Jihoon melingkar di leher Ryn.

"cewek brengsek! awass kau yaa" ucapnya geram dengan sorot mata yang menandakan bahwa sekarang dia bahkan bisa memakan manusia.

Lisa mendekat dan melihat arah mana Jennie melihat.

"diaa lagi..." gumamnya pelan.

*Lis, panggil anggota sekarang juga, aku mau buat pelajaran untuk si wanita murahan itu!" katanya dengab nada kesal

"tapi Jen.. kayanya lo harus hati-hati kali ini" jelas Lisa

"Why?" tanya Jennie penasaran

"lo ga liat sekarang dia mainnya sama Kang Daniel?"

"trus?"

"aduh... gimana sih lo... semua orang di kampus tuh tau siapa Daniel, dia kalo uda marah ga mandang cewe or cowo main gebukk aja" jelas Lisa

"Tenang aja... kali ini gw ga bakal ngotorin tangan gw untuk kasih pelajaran sama cewek sialan itu" ucap Jennie dengan senyum sinis.

"Maksud lo?... tunggu.. tunggu... lo mau nyewa orang lagi buat mukulin dia?" tanya Lisa penasaran

Jennie mengangguk pelan.

"apa ga kelewatan? dia kan cewek loh... kayanya kita yang kasih pelajaran uda cukup deh" ucap Lisa

"gw bayar orang bukan buat mukulin dia.. tapi, gw bakal kasih peringatan yang bakal dia inget seumur hidup dia..." Jennie bicara dengan gigi gemeretak, yang berarti kekesalannya sudah diambang batas.

Lisa terdiam mendengar jawabab Jennie, sejujurnya dia sedikit ketakutan dengan rencana Jennie, tapi dia sendiri tidak dapat berbuat apapun, mengingat Jennie adalah teman satu-satunya untuknya.

                        🐍 🐍 🐍

drtt..drttt..drtt
Hp Ryn bergetar, aku melihat layar dan tertera nomer yang tidak aku kenal.

"Halo..." ucapku
"Halo... Ryn.... ini aku Jennie" ucap suara di telepon.

hah?Jennie? untuk apa dia meneleponku

Aku sedikit terkejut dan takut menerima telepon dari Jennie.

"Darimana kau tau no hp ku?" tanyaku ketus

"aku tau dari temanmu yang memakai kacamata itu?" jawabnya

Sulli? kenapa Sulli memberikan nomerku sih umpatku dalam hati.

"Ryn-ah... aku menghubungimu untuk meminta sedikit waktumu, aku... aku ingin meminta maaf atas kesalahanku padamu" ucapnya lagi

what?? Dia mau minta maaf? apa aku ga salah denger?

"ehm.. kenapa kamu tiba-tiba mau minta maaf padaku?" tanyaku sedikit curiga

"Aku... sangat menyukai Jihoon, makanya aku khilaf saat tau Jihoon dekat denganmu... aku kira Jihoon menyukaimu dan begitu juga kamu, tapi... Jihoon bilang padaku, kalau kalian hanya teman dekat.. aku.. sangat menyesal Ryn-ah..." suara Jennie terdengar serak

apa dia menangis?

Hatiku mulai luluh mendengar permintaan maaf Jennie.

"baiklah... aku maafkan, sebaiknya tidak usah lagi membahas masa lalu" ucapku

"Thank you Ryn-ah, tapi.. apa aku bisa minta tolong padamu?" tanya Jennie

"minta tolong apa?" balasku

"Aku.. membuat cake untuk Jihoon, karena aku tau dia suka cake. . tapi aku tidak tau rasa apa yang dia suka.. jadi aku membuat 4 macam cake, maukah kamu membantuku membawanya dan memberikannya ke Jihoon? aku tidak bisa membawa semuanya, sekarang aku ada di ruang praktek masak"

"ruang praktek masak? maksudnya ruang kelas milik jurusan cookery?" tanyaku

"hehe.. ia, aku meminjam ruang kelas karena kebetulan dosennya adalah tanteku" katanya

"wah... hebat sekali kamu, baiklah.  . aku akan kesana sekarang" jawabku dengan senyum mengembang di wajahku.

Aku melangkahkan kakiku dengan ringan,

"wahh.. Park Jihoon, kau menemukan wanita yang keren!" gumamku bangga

wanna ONE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang