Ep 14 - about "J"

3.4K 257 1
                                    

Jungkook menelungkupkan kedua tangannya ke wajahnya, helaan nafasnya yang berat menandakan suasana  hatinya yang ga karuan.

"kook, apa kau mengenal cewe tadi?" tanya Rapmon

"Ehm.." jawabnya pelan

"Apa dia cewek yang sering kau ceritakan?" tanya Rapmon lagi

"ehm..."

"kenapa lo ga bilang?! ah... engga... ini semua salahku.. andai ibuku tidak meminjam uang ke renteinir sialan itu, kita ga mungkin terima tawaran Jennie kan? maafin aku Kook-ah" ucap Rapmon lirih

"udahlah... ga usah dipikirin" ucap Jungkook dengan senyum kecilnya.

Jungkook menunduk lesu, 

"J..." terdengar suara yang amat sangat dirundukannya selama ini.

"Reina..." gumamnya pelan

Mata Ryn berkaca-kaca, ia tak menyangka bahwa orang yang selama ini dia rindukan hadir tepat di depan matanya.

Ryn melangkah ke arah Jungkook dan menghamburkan dirinya ke pelukan laki-laki yang kini berubah menjadi tinggi, dan tampan.

"kenapa kamu ga pernah kabarin aku J? aku syok, kaget dan kehilangan saat kamu tiba-tiba harus pindah ke luar negeri" isak Ryn

Jungkook membalas pelukan Ryn, bahkan lebih erat.

"aku... bukan J yang kamu kenal... aku sudah melewati banyak hal menyedihkan, dan aku harap kamu akan selalu bahagia di jalanmu" ucap Jungkook lirih.

Ryn melepaskan pelukannya, ia menatap Jungkook dengan dalam

"ada apa? apa yang terjadi? kamu bisa berbagi denganku bukan? kenapa harus kamu melewatinya sendiri?" tanya Ryn

"......"

"J... jawab aku...."

"orang tuaku......" Jungkook terdiam sejenak

"ehm...." Ryn terus mencoba memancing agar Jungkook bicara

"orang tuaku meninggal... mereka kecelakaan di perjalanan menuju bandara....."

Ryn mengatupkan tangannya ke mulut, air matanya mulai menetes,

"aku kehilangan mereka tepat di depan mataku, aku merasa itu kesalahanku.... tapi... kehidupanku semakin suram saat aku dibawa ke panti asuhan oleh pamanku yang tidak mau merawatku, dia ketakutan aku akan mengambil semua harta peninggalan ayahku, meski dia memberikan aku uang setiap bulan dan membayar sekolah hingga kuliahku... aku tetaplah anak panti asuhan, sekarang kamu mengerti... kenapa aku bukanlah J yang kamu kenal, yang periang, ceria... sekarang hidupku penuh dengan dendam pada pamanku... rasa bersalah kepada kedua orang tuaku, dan rasa rindu kepada masa lalu terutama orang tuaku termasuk dirimu...." Jungkook menahan tangis meski sudut matanya sudah tergenang air yang siap tumpah kapanpun.

Ryn kembali memeluk Jungkook, air matanya tak bisa dia hentikan.

"maaf.... maaf karena aku langsung berburuk sangka padamu... maafkan aku J, karena aku bahkan tidak tau kesulitanmu" isak Ryn

Jungkook tersenyum dan membelai kepala Ryn,

"ini bukan salahmu, ini semua salahku... aku yang sampai saat ini masih lemah... aku yang masih belum mampu melawan pamanku, aku yang masih belum bisa mengembalikan rumah peninggalan orang tuaku, dan tempat bermain kita dulu, aku terlalu lemah Ryn" air mata Jungkook pecah, entah kenapa pelukan Ryn meluluhlantakan pertahanan yang selama ini ia bangun.

"bukan... ini bukan salah kamu J, ini takdir... takdir yang tidak bisa kita lawan, tapi bisa kita perbaiki... terima kasih J"

"untuk apa?"

"karena kamu hidup sampai detik ini.."

"......"

Mata Jungkook terpejam, air mata yang menetes tak bisa dia hentikan begitupun dengan Ryn.

Dari kejauhan, ada sepasang mata yang ikut menangis mendengarnya.
Ya... Rapmon, mereka adalah saudara tak sedarah. Sama-sama dititipkan ke panti asuhan, dan menjadi dewasa bersama.

wanna ONE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang