EP 53 - END

3.9K 192 13
                                    

6 bulan sudah Ryn resmi menjadi nyonya Kang, namanya menjadi Kang Reina Ryn.

"sayang... ko melamun sih? kasian loh nanti anak aku jadi pendiem" Daniel mengelus dan mencium perut Ryn pelan.

Ryn memang tengah mengandung buah cintanya dengan Daniel,

"engga ko, aku cuma ga nyangka aja sebentar lagi aku mau jadi ibu dan kamu udah jadi ayah... hidup penuh misteri yahhh Niel" jawab Ryn sambil menatap perutnya yang mulai membuncit.

Daniel mengangguk pelan, ia mengerti apa yang Ryn pikirkan, rentetan kejadian seakan menyiratkan bahwa kita tidak akan tau apa yang akan terjadi di depan.

"tapi... kita jadi kuat karena itu kan sayang, aku bahagia bisa kenal kamu lewat Jihoon, meski akhirnya harus sedikit menyakiti orang-orang yang kita sayang, paling tidak sekarang mereka semua bahagia" ucap Daniel

Ryn tersenyum, ia mengangguk pelan, ditatapnya suami tampannya yang kini tengah berkutat dengan susu untuk ibu hamil dan roti yang tengah di panggang.

Bila ada satu kata yang bisa Ryn deskripsikan tentang Daniel itu adalah 'anugerah', dimana ia bisa menemukan lelaki yang bisa merangkap sebagai seorang ibu rumah tangga tatkala sang istri mual setiap kali masuk dapur atau mencium bau sabun cuci.

Ryn tersenyum sendiri, ia sungguh beruntung karena Daniel menjadi suaminya.

"kamu kenapa senyum - senyum sendiri?" tanya Daniel

"engga ih... papa suka geer deh..." ucap Ryn

"mwo?" Daniel menghentikan aktifitasnya dan menatap Ryn

"hem?" Ryn pura-pura tidak tau

"coba katakan sekali lagi" ucap Daniel

"apaan?" Ryn mengelak

"yang tadi?" Daniel merajuk

"yang mana?" Ryn pura-pura bingung

"ish... yang tadii sayang... yang terakhir kamu ucapin"

"ohh... yang kamu suka ge'er?"

"kamu ga gitu tadi ngomongnya, ada yang kurang" Daniel mulai kesal

"apaan sih ihh ga jelass deh" Ryn mengalihkan pandangannya dan berpura-pura melihat hp.

"tau ah" kali ini Daniel bener-bener ngambek, ia mengambil susu dan roti lalu meletakannya di depan Ryn.

Daniel masuk ke dalam kamar dan memainkan hapenya karena kesal.

Ryn yang merasa berhasil mengerjai suaminya terkikik pelan di meja makan.

"dihh gitu aja ngambek..." gumamnya

Lalu, ia melangkahkan kakinya ke dalam kamar mengikuti Daniel dan merebahkan tubuhnya di samping Daniel.

Daniel yang masih kesal membalikan badannya dan membelakangi Ryn,

"ihh papa mah... kalo ngambek kaya perempuan, masa mamanya di belakangin de..." Ryn berkata ke arah perutnya sambil sesekali melirik ke arah Daniel.

Daniel yang mendengar panggilannya lagi menatap Ryn kesal,

"tadi panggil aku apa?" tanya Daniel

"apa sih papa... kalo lagi ngambek ya ngambek aja ga usah ngomong sama mama... ya engga dede?" Ryn masih berbicara dengan perutnya.

Senyum Daniel mengembang mendengar Ryn menyebutnya 'Papa' lagi.

"papa?" tanyanya

"emang kamu mau dipanggil oppa sama anak kamu?" tanya Ryn

"hehe... aku seneng banget kamu panggil aku papa" ujar Daniel

"ehm... masa?" goda Ryn

"mama..... papa mau susu....." rengek Daniel

Ryn mengernyitkan keningnya,

"Kamu ngidam? mau susu ibu hamil?"

"aku mau susu murni tanpa pemanis buatan....." ucap Daniel sambil mengerjapkan matanya imut.

"heol.... ga ada, ini jatah dede, papa ga kebagian..." gantian Ryn membelakangi Daniel

"dihh mama jahat..... dede pasti mau ko berbagi sama papanya"

"engga ya engga papa....."

"sebentarrrrr ajaaa"

"no way!"

"kan dede perlu di tengokin mama..... ga inget apa kata dokter, dede harus sering ditengok biar ga kangen sama papanya?"

"tapi kan semalem udah.... dede bosen kali liat muka papa"

"tapi papa ga bosen!"

"ya tuhan...... sebentar aja yah, pelan pelan dan ga pake ngulang!"

"iya mama......"

"beneran loh pelan-pelan"

"iya mama...."

"oke, mama siap"

"DEDE..... PAPAAA DATAAANGGGG!"

                             End


wanna ONE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang