EP 45 - Balas dendam part 2

2.3K 168 5
                                    

"WENDIIII!!!! KELUAR LOO!!!!" teriakan Daniel menggema di lorong apartemen.

ceklek,

Wendi berpura-pura seperti orang yang habis bangun tidur dengan rambut yang sedikit acak-acakan.

"heii honey.... ih kamu ko teriak-teriak sih... ngagetin aku tau ga!" ucap Wendi dengan gaya manja.

Daniel mendorong Wendi masuk ke dalam apartemennya dengan kasar,

"lo apa apaan sih dorong dorong kaya gini! Sakit tau ga!" bentak Wendi

"heh! lo kan yang uda nusuk Ryn? lo yang bunuh Ryn kan!! JAWAB!!!!" teriakan Daniel yang meninggi membuat Wendi sedikit bergetar.

"ma..maksud kamu apaa sih Niel? aku dari tadi tidur disini....." ucap Wendi

"GA USAH SOK POLOS! GA USAH AKTING KARENA GUE TAU SEMUA KEBUSUKAN LO!" bentakan Daniel membuat Wendi mundur beberapa langkah

"Kenapa? Lo takut?" sambung Daniel

Tiba-tiba Wendi menyeringai

"takut? gue? hahahaha... lo masih belum kenal siapa gue sayang?" ucap Wendi sambil membelai pipi Daniel

Refleks Daniel menepis tangan Wendi, dan menempatkan tangannya ke leher Wendi.

Gadis itu mengerang kesakitan karena Daniel menekan lehernya semakin dalam,

Daniel mendekati wajahnya dan menatap tajam,

"dan lo.... belom tau siapa gue... selama ini gue menghargai lo karena noona..."

Wendi tersenyum,

"akhirnya sifat asli lo keluar.... itu yang gue mau... gue ga sendirian" jawab Wendi,

Daniel tersulut emosi, tekanannya semakin dalam, membuat wajah Wendi memerah.

Brak!!

Kangjoon dan Suga berhasil mendorong pintu, dan kini mereka terpaku melihat Daniel yang tengah mencekik Wendi .

"Daniel! lepas! jangan gila! dia bisa mati!" Kangjoon mencoba melepaskan tangan Daniel.

Daniel melepaskan tangannya,

"uhuk!uhukk!" Wendi terbatuk dan memegangi lehernya yang nyeri.

"hyung... wanita monster ini... yang nusuk Ryn" ucap Daniel pelan

"mwo?!" teriak Kangjoon sambil menatap gadis yang terlihat lugu di depannya.

"bagus.... gue bisa visum dan menjadikan ini sebagai bukti kalau lo udah melakukan percobaan pembunuhan ke gue, tapi lo? apa bukti kalau gue udah nusuk Ryn? CCTV? haha.... apa lo pikir gue sebodoh itu untuk ga tau dimana posisi CCTV berada?"

Wendi tersenyum penuh kemenangan,

"DASAR WANITA GILAA!!! GUE BUNUH LO!!!" Daniel di puncak emosinya, kakinya melayang ingin menendang gadis yang dilihatnya seperti iblis itu.

Suga menarik tangan Wendi kasar sebelum kaki Daniel mengenai tubuhnya,

Kangjoon kewalahan menahan dan memegang tubuh Daniel.

"SADAR NIEL!! KALO LO BUNUH DIA SEKARANG, LO BISA MASUK PENJARA! SIAPA NANTI YANG BAKAL JAGAIN RYN HAH???!" Suga meneriaki Daniel

Daniel kembali tersadar akan Ryn,

"kalo sampai Ryn kenapa-kenapa, lo..... adalah orang pertama yang akan ikut gue ke neraka..." Daniel menyeringai pelan,

Wendi terdiam,

"Daniel, semua yang terjadi belum cukup membuat lo dewasa.... lo masih belom cukup pintar untuk melawan seorang Wen...di" Wendi tersenyum, bersamaan dengan datangnya lelaki berseragam polisi yang mengetuk pintu apartemennya.

"TOLONG PAK POLISI!!! TOLONG SAYAA!!" Wendi berteriak kencang, membuat Daniel, Suga dan Kangjoon kebingungan.

Brak!!

Pintu terbuka, 5 orang polisi mengarahkan pistol tepat ke arah Suga, Daniel dan Kangjoon.

"Jangan bergerak!!" ucap salah satu Polisi

"pak... tolong saya... mereka mau membunuh saya, dia mencekik saya pa..." Wendi menangis kencang

"sial..." gumam Suga

"maaf pak, ini salah paham" ucap Kangjoon.

"ayo jelaskan di kantor polisi!!" kelima polisi memborgol tangan Suga, Daniel dan Kangjoon.

"nona, mau saya antar ke rumah sakit? nona harus menjadi saksi untuk ini" ucap salah satu polisi sambil membantu Wendi berdiri yang tengah berpura-pura lemah tak berdaya.

"baik pa.... argh..." Wendi terlihat kesakitan,

"cih... kau pantas mendapat piala oscar" sindir Suga.

"dia iblis bertubuh manusia" ucap Daniel, dan kemudian Wendi sedikit mendekat ke arah Daniel sambil berbisik.

"aku menang......"

                        😈😈😈😈😈😈😈

Ran tengah gugup menunggu operasi Ryn yang sudah 3 jam lamanya, belum lagi Kangjoon dan yang lainnya belum kembali.

"Sulli, coba hubungi Suga, Kangjoon tidak mengangkat teleponku" ucap Ran cemas

"eoh, aku akan mencobanya eonnie"

Sulli sibuk menghubungi ponsel Daniel dan Suga, namun hasilnya nihil, ia menggeleng pelan ke arah Ran yang sedari tadi memperhatikannya.

"tidak aktif"

"kemana sih mereka!" ucap Ran kesal

Drrttt....drtttt

Ponsel Ran bergetar,

"halo..."

".............."

"mwo??!!!!!! arraseo... aku akan segera kesana"

Ran menutup hpnya dengan raut wajah yang sudah tidak bisa dijelaskan,

"ada apa eonnie?" tanya Sulli

"Daniel..... ditangkap polisi!"

"mwo??!!!!!!!" giliran Sulli yang terkejut

"ia barusan Kangjoon yang menelfonku, Suga juga disana... tapu hanya Daniel yang ditahan, Sulli eonnie minta tolong, jaga Ryn disini, eonnie mau ke kantor polisi"

"baiklah eonnie, aku akan disini ... eonnie hati-hati dijalan" jawab Sulli cepat.

Ran berlari mencari taxi, dan segera menuju kantor polisi.

"Kangjoon oppa!" panggilnya

"Ran!"

"apa yang terjadi?" tanya Ran

"Daniel.... didakwa... Percobaan pembunuhan"

wanna ONE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang