EP 46 - Bangun...Ryn!

2.5K 175 2
                                    

Ini adalah hari ke-tiga Daniel mendekam di penjara.

"Kang Daniel, ada yang mengunjunginu" ucap petugas sipir.

"eoh" Daniel menjawab singkat, dia yakin yang datang adalah Kangjoon atau pengacara yang disewa Suga.

"heol, beberapa bulan tak bertemu, kau sudah tidak setampan dulu"

Daniel menatap terpaku sosok yang muncul di depannya ( yah meski dilapisi kaca tebal ).

"Jihoon-ah...." gumamnya,

Jihoon tersenyum miris, ia sungguh tidak menyangka akan bertemu lagi dengan mantan rivalnya dalam keadaan mengenaskan seperti ini.

"bukankah kau berjanji untuk menjaga Ryn? lalu kenapa sekarang kau mendekam disini dan bukan menjaga Ryn?" ucapan telak Jihoon membuat Daniel tak dapat membuka mulutnya.

"kau bisu? kenapa kau tidak menggunakan kekuasaan keluargamu untuk membebaskanmu dari sini?" tanya Jihoon lagi.

"mereka sudah membuangku, aku tidak punya apapun" ucap Daniel pelan.

"benarkah? Lantas bagaimana kau akan menjaga Ryn? kemarin bahkan ada yang sengaja menarik selang infusnya di rumah sakit, dan aku harus memindahkannya ke ruang VIP" Jihoon menatap Daniel tajam

"mwo??!" Daniel terkejut,

"tenanglah, aku sudah menyewa bodyguard yang akan menjaga Ryn, tapi.... aku kecewa padamu Daniel"

"Hoon-ah...." Daniel menunduk tak mampu menyembunyikan bulir bening yang sudah menggenang di pelupuk matanya

"apa kau pernah melihat orang yang paling kau cintai tergeletak hampir tak bernafas dengan genangan darah yang berasal dari dirinya sendiri?"

Jihoon terdiam,

"apa kau pernah merasa bahwa kau akan kehilangan senyumnya, raganya selamanya?" lanjut Daniel

"itu yang aku rasakan saat melihat Ryn kemarin, otakku mengepul saat aku tau, Ryn hampir mati karena aku.... andai Suga dan Kangjoon hyung tidak menarikku, aku pasti sudah membunuh wanita sialan itu"

Daniel menangis, merasakan perih yang teramat dalam dan kerinduan yang membuatnya lemah.

Jihoon termenung, ia tau seberapa besar Daniel mencintai sahabat yang dulu dicintainya... ya... dulu.

"aku sudah memerintahkan pengacara terbaikku untuk mengeluarkanmu, tapi gadis itu juga menyewa pengacara yang tak kalah hebat, Suga dan aku sedang mencari barang bukti, pacar Ran noona akan bertugas di rumah sakit, kau, tetaplah hidup disini sampai aku mengeluarkanmu" setelah mengucapkan semua hal yang ia ingin ucapkan, Jihoon melangkah pergi tanpa menunggu jawaban Daniel.

"hoon-ah!" Daniel menghentikan langkah Jihoon

"tolong jaga Ryn, aku tak masalah berada disini, kau... fokus saja menjaga Ryn sampai sembuh, aku mohon" ucap Daniel memelas,

Jihoon tidak menengok sama sekali ke arahnya,

"bodoh...." gumam Jihoon.

Jihoon melangkah keluar dari kantor polisi dengan hati yang membara, baru hari kemarin ia tau Ryn sekarat, tanpa membawa apapun ia melesat dari Jeju ke Seoul.

"aku akan menghancurkan wanita yang berani membuat sahabatku tak berdaya, tunggu Ryn... sebentar lagi wanita itu akan membusuk di penjara" geram Jihoon.

          ☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀

Ran mengelus kening Ryn pelan,

"Eonnie, apa eomma tidak menanyakan Ryn?" tanya Sulli

"dia mempunyai firasat yang baik Sulli, tapi aku meyakinkannya kalau ia sedang berlibur dengan Daniel" jawab Ran sedih.

"kasihan Daniel, sampai kapan ia akan dipenjara?"

"entahlah... biarkan Jihoon dan Suga yang membantunya, kita fokus saja ke Ryn.... aku tidak bisa membagi pikiranku menjadi dua Sulli-ah"

"aku mengerti eonnie... tapi, aku harap eonnie makan dulu, kau belum makan daripagi bukan?" tanya Sulli cemas.

"aku tidak....."

"kau harus makan sayang..." suara Kangjoon membuat mereka berdua menoleh,

"oppa... Suga" Sulli tersenyum

"ayo kita makan dulu" ajak Kangjoon pada Ran

"ia noona, aku akan menjaga Ryn disini dengan Sulli" ucap Suga, dan Ran akhirnya setuju mengikuti Kangjoon.

Sepeninggal Ran dan Kangjoon, Sulli mendekap Suga dengan erat.

"kamu kenapa? capek? istirahat aja pulang... biar aku yang jaga disini" ucap Suga sambil membelai kepala Sulli yang menyender di dadanya.

"aku tidak lelah... aku hanya bersyukur, andai aku Ryn atau menjadi Daniel... aku tidak akan sanggup mengalami hal mengerikan seperti ini" Sulli terisak, Suga makin mengeratkan pelukannya.

"ini takdir, kita tidak dapat menebak misteri apa yang akan terjadi di depan" ucap Suga, meski dalam hati ia berdoa agar dijauhkan dari segala hal yang menyakitkan untuk kekasihnya.

"Ehem..." sebuah suara membuat pelukan Suga dan Sulli terlepas

"Hoon-ah!" Sulli terkejut,

"hai... Sulli-ah... apa kekasihmu tidak sanggup menyewa hotel untuk memelukmu?" sindir Jihoon

"yak!! Byuntae! aku hanya sedang berpelukan bukan yang lain!" Sulli mengerucutkan bibirnya.

"Sulli-ssi....  tolong wajah menggemaskanmu disimpan untuk kekasihmu ini saja" Suga menutup wajah Sulli dan mendorongnya keluar kamar.

"yak!! Sugaaaa.... aku tidak bisa melihat!" seru Sulli

Jihoon tertawa kecil melihat gadis polosnya yang ia yakin sekarang sudah tidak polos.

Lalu tatapannya beralih ke pasien di tempat tidur yang belum sadarkan diri setelah 4 hari berlalu.

"Hong Ryn... apa kau tidak merindukan aku? sudah beberapa bulan dan kau semakin cantik saja... ahh Ryn-ah, aku sudah berbaikan dengan eomma tiriku dan ayahku, kemarin aku ke Jeju, kalau kau sembuh aku berjanji akan membawamu ke resortku, disana indah...sangat indah, kau akan menyukainya" mata Jihoon sudah tak mampu membendung bulir bening yang merajuk keluar.

"bangunlah.... aku rela melepaskanmu dengan Daniel, aku rela asal kau bahagia... tapi aku tidak rela kalau melihatmu terluka seperti ini, aku merindukanmu Ryn-ah"  tangan Jihoon menggenggam tangan Ryn erat.

Hingga tanpa sadar, ia melihat jemari lentik Ryn yang bergerak.

"HONG RYN! SUSTER! DOKTER!" Jihoon panik,

Tak lama dokter dan suster masuk ke dalam ruangan diikuti Ran,Kangjoon, Sulli dan Suga.

Dokter memeriksa perlahan,

"ini pertanda baik, apa tadi kau mengajaknya mengobrol? ia membutuhkan seseorang yang memiliki ikatan emosional dengannya, teruslah berkomunikasi, pasien tidak sadar bukan berarti ia tak mendengar" ucap Dokter

"terima kasih" gumam Jihoon pelan.

"bantu noona menjaga dan melindungi Ryn Hoon-ah, selain Daniel kau adalah seseorang yang amat berarti untuk Ryn" ucap Ran sambil menepuk pundak Jihoon pelan.

Jihoon mengangguk pelan.

Brakk!!!

"DIMANA ANAKKU!!!" mereka menoleh dan terkejut saat melihat siapa yang datang dengan pakaian acak-acakan.

"eommaa?!!!!!!!" 

wanna ONE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang