"Vera! Apaan sih lo!"Marahnya saat ingin mengambil selfie. Pose, gaya, dan ekspresi yang menurutnya sudah sempurna, mendadak hilang karena kembarannya itu datang dan bergelut manja di sampingnya.
"Gue lapar..."
"Ya masak sana! Ga usah ganggu gue napa!"
Kembarannya itu mengangkat wajah dan menaruhnya di dada bidang Vero. "Pengen makan masakan kakak.." pipi putihnya mengembung.
"Emang Mamah kemana?" Tanya Vero yang menggerakkan ponselnya mencari angle terbaik.
Vera merubah ekspresi wajahnya. Kemudian duduk. "Bego banget sumpah!" Ia menjitak keras kepala Vero.
"Ih apaan sih! Gue bego gara-gara lo jitakin kepala gue!" Vero yang sadari tadi berbaring, berdiri menatap Vera kesal. "Gue bilangin Mamah!"
"Mamah! Vera jitakin kepala Vero terus Mah!"
"Teriak aja sampe mampus. Orang Mamah gak ada di rumah."
Vero seketika terdiam. "Oh iya..." Ia menoleh menatap Vera polos. "Mereka ke Korea kemaren.."
"YANG BEGO SIAPA YA!? GUE PENGEN TAU NIH!"
"Ya ampun suara lo ngalah-ngalahin toa sekolah!" Vero mengusap-usap telinganya. Ia menatap malas Vera yang kini berguling-guling di atas kasurnya.
"Ngapa sih lo? Kerumah Tante Diana sana, karokean bareng duetan maut lo, Kania." Vero menendangi tubuh Vera dengan kaki kanannya.
"Mager..." jawab Vera dengan wajah terbenam di kasur.
"Kerumah Tante Manda sana gih, suruh Bella bikinin kue." Vero membaringkan tubuhnya di pinggang Vera.
"Mager..."
"Hunting bareng Rico."
"Mager..."
"Shopping bareng Willona."
Vero meringis kesakitan karena Vera mendadak duduk dan menatapnya geram. "Iya suruh aja lagi gue main bareng bocah para sahabatnya Vano.."
"Ya udah serah lo." Vero melanjutkan acara selfienya.
"VERO!!"
"APAAN LAGI SIH!?"
"GUE LAPAR!!"
Hening.
"Yodah yuk masak. Gue juga lapar."
"YES!! AAAA!!!! AKU SAYANG KAMU KEMBARANKU!"
"VERA! GUE TAMPAR JUGA TU MULUT LO! BERISIK BANGET SUMPAH!"
"TERSERAH GUE DONG!" Vera melompat ke punggung Vero. "LET'S GO!"
*****
"Muka kita dulu gak ada bedanya. Heran deh. Padahal cantikan gue.." selagi menunggu Vero memasak, Vera membuka album masa kecilnya yang ia dapat di lemari ruang tengah.
"Gantengan gue juga daripada lo." jawab Vero sambil mengaduk-aduk masakannya. Setelah merasa masakannya pas, ia pun membuatnya di dalam dua mangkuk. Kemudian menaruhnya di atas meja makan.
"MasyaAllah.. Papah ganteng banget! Aaaaaaaaa!!" Seru Vera menciumi foto Papahnya itu penuh cinta.
Vero menyipitkan mata karena mendengar suara teriakan Vera yang melengking tersebut. "Bersyukur gue punya Papah sama Mamah. Kita cetakannya juga ganteng sama cantik." Ucapnya percaya diri sambil menyuapkan sup buatannya ke dalam mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding?
Teen Fiction[SELESAI] 💠Sequel dari "Move On, Atau?"💠 "Menyenangkan sih. Hidup berdua sama si Bego." -Amara. "Gue? Yang pasti seneng banget lah. Secara tiap hari gitu kan ngeliat muka unyu dia." -Nanda. Tak lupa dengan para sahabat Amara yang selalu hadir se...