"Setidaknya beri aku kabar, agar aku tidak sekhawatir ini"
🔹🔹🔹🔹
Malam ini, Disa sungguh galau. Sudah berulang kali Disa menelfon Dave, namun Dave tak mengangkat telfonnya. Sudah di Line, SMS, WA, semuanya tidak ada yang dibaca.
"Kenapa sih Dave, suka banget bikin gue khawatir" gumam Disa.
Tak lama, ponselnya bergetar. Disa langsung mengambil ponselnya. Namun gadis itu langsung mendesah kecewa, ketika bukan Dave yang menghubunginya.
Lerent is calling...
"Apa sih mau ni mantan? Udah putus masih aja ngehubungin!" geram Disa ketika melihat bahwa 'mantan'nya yang kembali menelfonnya.
Dengan jengkel, Disa mengangkat telfon itu.
"Halo? Apa sih Ren? Doyan banget ganggu hidup gue" ujar Disa sebal.
"Baru di angkat udah di maki-maki aja. Galaknya belum berubah ya"
Disa memutar bola matanya malas. "Untuk apa hubungi gue? Mau kasih tau lo udah anniv an sama selingkuhan lo?"
Terdengar gelak tawa dari sebrang. "Lo masih cemburu? Berarti lo masih cinta sama gue?"
"Ge-er lo! Gue udah punya pacar ya! Gak ada faedah telfon sama lo, Bye!"
Tut.
Disa membanting pelan hp-nya. Pikirannya berkecamuk. Dan rasa cemburunya mulai besar kala mengingat terakhir kali, Dave pergi dengan Sherina.
"Plis Dave, jangan sakitin gue seperti Lerent udah sakitin gue dulu" lirih Disa.
****
"Jagung bakarnya enak banget Dave! Sering-sering lah ajak gue ke sini" kekeh Sherina.
Dave memutar bola matanya malas. "Kalau lo gak ngajak, gue males ke sini. Mending gue pulang, batre gue udah lowbat"
Sherina terkekeh. "Ya elah,batre lowbat aja sampe buat lo sensi ke gue"
"Kalau Disa hubungi gue gimana?"
Tawa Sherina berhenti seketika.
"Oh, jadi hanya karna Disa lo pengen cepet-cepet balik?""Iyalah"
Sherina menelan butiran jagung yang kini terasa sulit ia telan. Ada sakit hati yang menjalar di dadanya.
"Ya udah, kita balik sekarang" ajak Sherina datar.
Dave langsung berdiri. "Dari tadi kek"
Dave langsung berjalan dan masuk ke dalam mobilnya, sedangkan Sherina, gadis itu masih di luar, menghapus sebagian air matanya yang mulai menetes.
****
"Disa! Disa ! Disa tunggu!"
Disa menghentikan langkahnya, lalu memutar tubuhnya, menatap kesal pria yang kini di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback
Ficção AdolescenteApa yang akan kau lakukan ketika rasa ini tak lagi sama? Ketika kita yang sudah lama bersama, harus menjauh karna rasa yang salah, rasa yang harusnya tidak terjadi. Kita, pernah mengukir banyak kenangan indah, bukankah itu terlalu sakit untuk mengha...