SS : Baikan

8.1K 472 20
                                    

Tiba-tiba kangen sama TF ini, ada yang masih baca ga ya?

Wkwkw:")

• ~ •

Dua bulan berjalan, hubungan Disa, Dave, maupun, Natasya membaik. Tidak ada lagi yang namanya bertengkar hebat, kalau ada juga mungkin karna hal sepele.

Nilai Disa kembali meningkat, dan pada akhirnya gadis itu juga yang mewakilkan sekolah untuk mengikuti olimpiade.

Walau ada sedikit hal baru bagi Disa,

Sherina ikut bergabung.

Setiap jam istirahat, Natasya selalu mengajak Sherina untuk bergabung makan bersama. Suka tidak suka, Disa harus menerima itu semua. Sherina tidak sejahat yang ia bayangkan.

Walau kadang masih sedikit canggung, bahkan bisa di bilang tak pernah berbicara, tapi perlahan Disa sudah bisa tersenyum atau menjawab singkat pertanyaan Sherina.

Sherina juga sedang dekat dengan anak IPS, Ardi namanya. Jadi, Disa harap tidak akan ada lagi yang namanya sosok Sherina sebagai pengganggu.

<< >>

"Dis, lo tunggu di sini ya. Buku gue ketinggalan di meja"

Disa menghela nafasnya lalu mengangguk, "Buruan"

Natasya secepat kilat berlari kembali ke kelas, sedangkan Disa memilih untuk memainkan ponselnya. Hari ini Dave ada kelas tambahan fotografi, jadi Disa memutuskan untuk pulang bersama Natasya.

"Disa?"

Disa mendongak, menatap seorang gadis dengan rambut di kuncir kuda.

Sherina.

"Loh? Kok lo di sini? Gak ikut fotografi?"

Sherina menggeleng, "Sekarang gue keluar dari fotografi. Gak betah"

"Hah? Kok gitu?"

"Iya, gue gak pernah tertarik sebenernya sama dunia fotografi. Gue masuk fotografi karna pengen ngejar Dave.." ujar Sherina sedikit melemah di bagian akhir, takut menyinggung dan membuat Disa marah.

Disa tersenyum, "Gak apa-apa kok... Terus sekarang? Ikut ekskul apa?"

"Gue dari dulu suka banget sama bidang design baju, karna emang pengen jadi designer. Jadi kemarin gue udah resmi gabung deh"

"Oalah" ujar Disa sambil tersenyum.

"Hm.. Dis.."

Disa menoleh, "Kenapa?"

"Maaf ya, kalau dulu gue suka banget bikin lo kesel. Maaf kalau dulu gue jadi benalu buat hubungan lo"

Disa tersenyum lalu menggenggam tangan Sherina. "Itu udah berlalu, Rin. Apa yang udah lewat, biarin aja. Jadiin pembelajaran. Yang terpenting adalah bagaimana caranya memaafkan dan bisa terus berjalan tanpa dendam"

Sherina tersenyum, "Lo beneran udah bisa maafin gue, Dis?"

"Sangat bisa malah. Semua orang punya kesalahan, dan wajar aja bagi gue kalo lo suka sama Dave. Cuma mungkin waktu itu gue yang terlalu childish"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang