0.5

14.7K 1.1K 29
                                    

"Kalau cinta itu penting, kamu tidak akan berkhianat"

🔵🔵🔵🔵

Pagi ini Disa bangun saat jam menunjukan pukul 07.00 pagi. Hari ini hari Sabtu. Sekolahnya memang di liburkan pada hari Sabtu. Semangat gadis itu langsung pudar, mengingat hari ini, adalah hari perginya Dave dengan Sherina.

Disa sudah berusaha untuk menahan cemburunya, namun gadis itu sungguh tak bisa. Gadis itu langsung mengambil ponselnya yang berada di nakas, lalu mengirimi Dave pesan.

Disa : udh berangkat Dave?

Disa menunggu jawaban pria itu, namun hampir 20 menit, Dave tak kunjung menjawab. Disa menghela nafasnya, kesal.

"Selalu lupa kasih kabarkan!" keluh gadis itu kesal.

"Disaaa!! Turun nih sayang, ada Lerent" teriakan Keren membuat Disa tersentak.

Untuk apa Lerent masih menemuinya? Bukankah Disa sudah menyuruhnya pergi? Sungguh sangat menyebalkan.

Dengan penampilan khas bangun tidurnya, Disa turun ke ruang tamu. Keren yang melihat hal itu, tersenyum malu ke arah Lerent.
Dengan segera, Keren berjalan menemui anak gadisnya itu.

"Disa, kamu kok gak cuci muka dulu? Itu kan si Lerent udah dateng mau ajak kamu jalan" bisik Keren sambil tersenyum ke arah Lerent.

Disa memutar bola matanya malas. "Bun, Disa udah gak ada hubungan sama Lerent. Kok bunda masih ijinin aku jalan sama Lerent?"

"Kan kasihan Lerent udah datang" ujar Keren.

"Bunda tau kan kalo Disa udah punya pacar?" tanya Disa. Keren mengangguk.

"Tuh Bunda tau. Kalau aku jalan sama Lerent gak ijin sama Dave, sama aja aku gak menghargai Dave. Udah ya, Disa mau bobo lagi. Bye!"

Perkataan Disa membuat Keren terdiam sejenak. Setelah itu, Keren berjalan ke arah Lerent.

"Hm, Lerent, maaf ya. Tapi Disa gak mau, kurang enak badan katanya. Lain kali saja ya?" ujar Keren dengan tak enak hati.

Lerent menghembuskan nafasnya kecewa. Pria itu tau, akan sangat sulit bagi Disa memaafkannya kembali. Tapi Lerent akan selalu berusaha, agar Disa mampu memaafkannya.

"Gak pa-pa kok Tan. Lerent permisi pulang dulu ya" ujar pria itu sopan sambil menyalim tangan Keren. Keren tersenyum.
"Iya nak Rent. Hati-hati ya"

Lerent hanya membalasnya dengan senyuman, lalu melangkah pergi dari rumah Disa. Mungkin pria itu tau, bahwa hati Disa sudah di miliki pria lain, namun Lerent akan selalu memperjuangkan cintanya.

****

"Dave, kayaknya itu pemandangannya bagus. Fotoin aku dong" ujar Sherina.

"Kameranya kan lowbat" ujar Dave datar.

"Pake hp kamu aja, hp aku juga lowbat" pinta Sherina.

Saat itu Dave sedang chat dengan Disa. Dave mendongak, lalu menggeleng. "Lagi sibuk"

Sherina mengerucutkan bibirnya. "Yaelah Dave, masa fotoin gue aja pake males. Kan kita teman"

ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang