Pernahkah kamu memahami? Bahwa melupakanmu adalah jalan panjang berlubang yang harus ku tempuh sendiri
- Boy Candra-
*****
"Disa, kasih kesempatan Dave menjelaskan dulu. Kamu gak bisa diem dengan kesalahpahaman" ujar Karen dari luar kamar Disa
"Disa, mama udah kasih tau kamu loh, kalau kamu ga bisa diem hanya karna salah paham. Ayo buka pintunya Ardisa" lanjut Karen.
Belum ada balasan dari Disa. Karen menghela nafasnya, lalu memutar tubuhnya menghadap Dave yang masih menunggu.
"Kamu lihat sendirikan? Disa tidak mau menemui kamu. Tante bingung mau kecewa atau mendukung kamu. Disa jarang ngambek seperti ini. Terakhir kali karna Lerent" ujar Karen.
"Maaf tan. Tapi saya bisa pertanggungjawab-in kalau kejadian itu memang serius salah paham. Saya tidak mungkin memeluk gadis lain di hadapan Disa. Saya sangat mencintainya, Tan..."
Karen menatap mata Dave. Terdapat kesungguhan dan juga penyesalan. Karen menghela nafasnya.
"Sudahlah, kamu coba bicara ya. Tante mau ke dapur. Kalau nanti sampai malam dia belum mau keluar, kamu pulang saja. Disa mungkin butuh waktu"
Setelah mengatakan hal itu, Karen pergi meninggalkan Dave yang terpaku di depan pintu kamar kekasihnya.
"Dis.. Gue di sini, di depan pintu kamar lo, nunggu lo bukain pintu dan dengerin semua penjelasan gue" ujar Dave.
"Lo tau,hubungan kita hancur karna apa? Karna kita berdua salah paham Dis. Kita berdua gak bisa saling ngertiin satu-sama lain. Gue cemburu lo sama Lerent dan lo salah paham antara gue sama Sherina. Kalau kita hanya berdiam tanpa saling menjelaskan, hubungan kita bakalan runyam. Lo boleh bilang kita udah berakhir, tapi gue enggak"
Dave menarik nafasnya pelan
"Kalau pun kita harus putus, gue mau kita putus dengan kebenaran, bukan salah paham gini" ujar Dave putus asa.
Pria itu tersenyum pahit saat melihat pintu kamar itu belum kunjung di buka.
"Mungkin lo kecewa sama gue Dis, tapi gue lebih kecewa sama diri gue sendiri, yang gak bisa jaga hubungan kita" ujar Dave.
Mata pria itu memanas, dan tak lama, pria itu meneteskan air matanya.
"Kalau lo memang mau berakhir sampai di sini, setidaknya biarkan gue menjelaskan semua, agar kita gak bakalan jadi musuh nantinya. Apapun nanti ujungnya, gue selalu memperjuangkan lo,Dis."
Dave menghela nafasnya. Pria itu merasa sesak yang tak kunjung henti. Dave akhirnya menyadari bahwa usahanya sia-sia. Disa masih sakit dan mungkin sudah tertidur.
Dave tersenyum pahit, lalu menatap pintu kamar Disa yang masih tertutup.
" I have always been waiting for you. I hope you'll be right back."
"Bagi gue, kita belum putus. Bagi gue, lo masih prioritas gue. Bagi gue, lo masih gadis yang gue perjuangkan. Gue sayang sama lo Dis. Gue pulang dulu. Good Night"
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback
Teen FictionApa yang akan kau lakukan ketika rasa ini tak lagi sama? Ketika kita yang sudah lama bersama, harus menjauh karna rasa yang salah, rasa yang harusnya tidak terjadi. Kita, pernah mengukir banyak kenangan indah, bukankah itu terlalu sakit untuk mengha...