"Satu hal yang harus kau tahu. Sekalipun kau pergi menjauh dari sisiku, ketika takdir telah merestui kita, semuanya akan kembali hadir"
***
Disa terdiam beberapa saat sambil mengedipkan matanya berulang kali. Gadis itu menyeka air matanya, lalu mulai menatap mata pria yang kini berada di depannya.
"Kalau gue bersikap kekanak-kanakan, lo gak akan marah kan, Dave?" tanya Disa.
Dave tersenyum, "Gue gak akan marah, Dis"
"Kalau gue egois, lo akan tetep cinta sama gue kan, Dave?"
"Iya, Disa"
"Kalau gue keras kepala, lo akan tetap setia sama gue kan, Dave?"
"Iya, Ardisa"
"Kalau gue—"
"Gue cinta sama lo karna hati gue yang memilih lo. Hati gue udah menemukan dimana dia harus berlabuh, yaitu di jiwa lo, Dis" potong Dave sambil tersenyum.
"I love you, just the way you are. Gue suka kebawelan lo, gue suka cara lo perhatian sama gue, cara lo mengambil perhatian gue, semuanya gue suka, Dis." ujar Dave.
"Lo gak harus berubah untuk bisa di cintai dengan layak. Karna orang yang cinta sama lo akan nerima kekurangan dan kelebihan lo. Mau se-egois apapun lo, cuma lo yang ada di hati gue. So, please just stay and don't go again." lanjut Dave sambil tersenyum.
Disa hanya bisa menahan senyumannya, "Jadi, gimana rasanya saat lo kembali kedatengan bawelan tiap hari?"
Dave terkekeh, "Mungkin gue akan bosan dengan bacotan lo"
Disa memanyunkan bibirnya, "Oh, terus ngapain ngajakin balikan?"
Dave tersenyum lalu mulai merangkul gadis di hadapannya.
"Mungkin gue akan bosan sama bacotan lo, Dis. Tapi setidaknya hati gue gak akan kosong lagi. Setidaknya hidup gue gak terlalu monoton lagi. Setidaknya, lo adalah salah satu alasan kenapa gue masih bisa tersenyum" ujar Dave dengan lembut.
Disa hanya bisa tertawa kecil. "Semenjak kita putus, lo jadi cheesy gini ya, Dave. Bukan Dave gue banget"
Disa memberhentikan langkahnya, membuat Dave juga turut memberhentikan langkahnya.
"Kenapa?" tanya Dave.
"I love you too, Dave. Just the way you are. Lo gak harus bersikap manis gini, karna gue tau di dalam hati lo, lo geli sendiri. Gue siap nerima lo apa adanya, maupun lo sedatar dan sedingin batu" ujar Disa yang membuat Dave terdiam.
Memang sedari tadi Dave harus menahan sedikit rasa aneh ketika harus memperlakukan Disa seromantis itu, karna memang itu bukan tipe Dave sekali.
"Gue kira lo bakalan seneng kalau gue romantis.." ujar Dave sambil menunduk.
Disa mengendikan bahunya acuh, "Entah, mungkin gue cewe yang aneh. Di saat para gadis mau punya pacar yang romantis, gue malah mau punya pacar yang dingin dan datar kayak lo"
Dave tersenyum, "Memang lo aneh, Dis"
Disa balas tersenyum, "Tapi se aneh-anehnya gue, cuma lo yang bisa nerima gue apa adanya kan?"
Dave tersenyum.
"Mungkin kalau cowo lain bakalan langsung mutusin gue di saat tau kalau gue kekanak-anakan, egois, keras kepala. Tapi cuma lo yang mau memperjuangkan gue di saat lo tau sikap buruk gue" lanjut Disa.
"Baguslah, kita sama-sama aneh. Cocoklah kita jadi pasangan aneh" ujar Dave sambil terkekeh.
Disa balas tersenyum. "Makasih ya, Dave"
Dave tersenyum, "Cinta itu tulus tanpa imbalan, Dis. Lo gak perlu ngucapin makasih. Karna lo punya kewajiban untuk mencintai gue, dan hak lo di cintai oleh gue. Jadi lo gak butuh terimakasih"
Disa terdiam.
"Bagi gue, ketika gue mencintai lo dan gue menjalin hubungan sama lo, artinya gue siap. Gue siap melepas masa lalu dan gue perjuangin yang pantas untuk masa depan gue. Jadi..."
Dave menggantungkan kata-katanya, lalu menggenggam tangan Disa.
"—kita resmi balikan ya?" lanjut Dave dengan senyuman manisnya.
Disa terkekeh sebelum menjawab, "Iya, Pangeran Es Batu, aku mau"
****
"Gue bangga"
Sherina menoleh ketika mendapati Natasya yang berada tak jauh dari sisinya. Natasya yang adalah sepupunya, yang dulu sangat dekat dengannya dan terpaksa menjauh karna kesalahannya, kini mengucapkan dua kata yang membuat Sherina senang.
"Gue bangga liat sepupu gue tau mana yang baik dan mana yang buruk. Gue bangga lo udah bisa lebih dewasa lagi. Dan yang paling penting, gue bangga punya sepupu kayak lo" lanjut Natasya yang membuat Sherina menahan air matanya.
"Makasih, Sya. Dari dulu, memang cuma lo satu-satunya anggota keluarga yang deket sama gue. Cuma lo yang ngertiin gue" ujar Sherina dengan suara bergetar.
Natasya menahan air matanya, "Gue tau, mungkin sulit bagi lo untuk iklasin orang yang sangat lo cinta. Tapi lo harus tau satu hal, kalau lo bisa dapetin orang yang lebih mencintai lo"
Sherina terdiam.
"Gue juga sadar, gak akan mudah bagi lo untuk melupakan Dave. Tapi, setidaknya lo tau, siapa orang yang harus lo perjuangkan dan orang yang memang harus lo tinggalkan." lanjut Natasya.
"Gue seneng, karna lo tau kapan saatnya lo harus berhenti berjuang. Gue tau kalau lo tulus mencintai Dave, tapi ketika lo tau dia mencintai Disa dan sebaliknya, apakah lo masih akan tetap berjuang, melawan sakit dan menghabiskan air mata lo?"
Pertahanan yang di bangun Sherina perlahan runtuh. Gadis itu mulai terisak di tempatnya.
Natasya tersenyum, membiarkan air mata mengalir membasahi wajahnya.
"Gue pengen kita balik lagi, bersahabat kembali, jadi sepupu yang baik satu sama lai—"
"KALIAN SEPUPU?!"
****
Hey ... Aku comeback..
Seneng ga udah di buat part balikannya?
Ini belum ending say, masi ada chapter lagi buat memperjelas keadaan Sherina, Disa, dan Natasya.
Vote and comment ya..
![](https://img.wattpad.com/cover/124814634-288-k169259.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback
أدب المراهقينApa yang akan kau lakukan ketika rasa ini tak lagi sama? Ketika kita yang sudah lama bersama, harus menjauh karna rasa yang salah, rasa yang harusnya tidak terjadi. Kita, pernah mengukir banyak kenangan indah, bukankah itu terlalu sakit untuk mengha...