"I try not to miss you. I try to let go, but in the end, you're always in my mind"
****
"Baru pulang lagi, Dis?"
Langkah Disa terhenti ketika mendengar suara Karen. Seketika gadis itu memutar tubuhnya, lalu tersenyum kikuk.
"Jam berapa ini? Sekolah kelar jam berapa kamu balik jam berapa. Kamu kemana sih akhir-akhir ini?" tanya Karen.
Disa hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Gadis itu terlalu ragu untuk mengatakannya.
"Jawab mama, Dis. Kamu sudah terlalu sering pulang larut begini" ujar Karen dengan nada tegasnya.
"Disa..."
"Iya, kamu kemana?"
Disa menghembuskan nafasnya. "Disa ke taman tempat pertama kali Dave nembak Disa, ma. Di sana, Disa belajar berusaha buat perbaikin nilai Disa. Tapi hasilnya gagal" jawab Disa akhirnya.
Gadis itu memilih mengalah dari pada terus-terusan membuat mamanya kepo.
Karen hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Pasangan aneh. Saling suka bukannya balikan, malah saling nyakitin satu sama lain."
"Mama gak tau apa perasaan Disa. Disa juga pengen mah, cuma..."
Karen menaikan satu alisnya, "Cuma apa?"
"Cuma Disa takut ngecewain Dave untuk kedua kalinya. Disa takut ma.. Takut cuma bikin Dave tersiksa" lirih gadis itu.
"Kalau kamu tau sikap apa di diri kamu yang buat dia kecewa, ya kamu rubah dong sayang. Jangan kamu pajang terus. Kamu ini aneh deh." ujar Karen kesal.
"Lagian, mama gak suka dengan sikap kamu yang profesional gini. Kamu boleh sakit hati atau galau-galauan sepanjang abad, cuma jangan sampai nilai kamu menurun" omel Karen sambil berjalan ke arah ruang tengah.
"Masa depan kamu bukan hanya cinta, tapi juga karir kamu, sayang. Mama selalu dukung pilihan kamu. Mau kamu sama Dave atau sama Lerent, asal kamu bahagia. Tapi jangan hanya karna cinta kamu jadi ga peduliin cita-cita yang ingin kamu raih dari dulu" lanjut Karen.
Karen duduk di sofa, lalu kembali menatap Disa yang masih berdiri dengan kaku. "Ayolah sayang, berfikir lebih realistis. Cinta ya di kejar, kalau sudah tidak cinta ya sudah move on. Semuanya hanya butuh tekad"
Disa masih diam.
"Kalau masih cinta dan masih ada waktu kenapa tidak di pergunakan dengan baik? Jangan sampai menyesal di akhir ya sayang" lanjut Karen sinis. Sinis dalam arti wanita yang berstatus ibunda Disa itu kesal melihat sikap anaknya yang memang sangat keras kepala, bahkan dengan perasaannya sendiri.
Disa hanya bisa menghembuskan nafasnya sabar, "Iya nanti Disa usahain"
Karen sontak menoleh, "Usahain apa?"
"Move on sama Dave"
Karen berdecak sebal. "Gaya nya, kayak bisa aja"
Disa hanya bisa memutar bola matanya malas, "Kalau bisa, mama mau kasih Disa hadiah apa?"
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback
Teen FictionApa yang akan kau lakukan ketika rasa ini tak lagi sama? Ketika kita yang sudah lama bersama, harus menjauh karna rasa yang salah, rasa yang harusnya tidak terjadi. Kita, pernah mengukir banyak kenangan indah, bukankah itu terlalu sakit untuk mengha...