2.6 - END.

12.4K 719 37
                                    

Bukan siapa yang mengecewakan, tapi bagaimana kembali membangun kepercayaan.

🌙️🌙️🌙️

"Dua minggu kamu mainnya sama Rena mulu. Gak ada niatan nyapa Natasya?"

Pria berjaket navy itu menjatuhkan bokongnya di bangku. Duduk tepat di depan seorang gadis yang tengah melamun. Dave—pria berjaket navy itu mengikuti arah pandang Disa.

Disa menatap sendu ke arah Natasya dan Sherina. Keduanya tampak akur. Dan seketika, Disa ingin menangis. Pertama kali dirinya kehilangan sosok gadis ceria yang hampir 4 tahun menemani dirinya. Rasanya, mencari sahabat yang cocok di hati itu tidak mudah.

Rasanya cemburu. Cemburu ketika melihat dia, sahabat yang dulunya dekat, kini mulai terpisahkan oleh jarak. Rasanya Disa benci situasi ini. Disa ingin kembali bersama Natasya.

Setengah hidupnya hampa tanpa kehadiran Natasya. Kalau boleh jujur, kehilangan Natasya lebih menyakitkan dari pada kehilangan Dave dulu. Bagi Disa, Natasya sudah hampir mengisi hari-harinya. Tiada hari tanpa Disa yang selalu tertawa dan bercanda dengan Natasya.

Namun sekarang, perbedaannya sungguh drastis. Yang dulu sekali lirik saja sudah tertawa, sekarang mau senyum saja canggung.

Disa ingin kembali bersahabat dengan Natasya. Gadis itu sudah memutuskan untuk mengalah dengan egonya. Namun Disa masih belum berani menyapa. Rasanya masih terlalu canggung.

"Kehilangan sahabat memang gak enak, Dis. Maka kalau memang mau balik bareng lagi, usir gengsi kamu dan coba ajak Natasya bicara"

Disa sontak menoleh ke arah Dave yang kini mulai menatapnya.

"Aku yakin dia mau nerima kamu. Aku yakin dia udah maafin kamu" tegas Dave.

Disa terdiam, "Tapi kalo kenyataannya dia benci sama aku gimana, Dav?"

Dave tersenyum, "Untuk apa membenci Dis? Gue yakin, kalian berdua saling merindukan satu sama lain, cuma malu untuk bersapa"

Disa terdiam.

"Percaya sama aku, dia juga pengen balikan lagi sama kamu."

Disa tersenyum.

"Aku usahain ya, Dav"

🌙️🌙️🌙️

"Sya"

Natasya mendongak kala Sherina memanggil nama gadis itu cukup kencang.

"Iya?"

Sherina berdecak, "Melamun mulu! Awas kesambet"

Natasya terkekeh. "Maklumin, banyak pikiran"

Sherina menghela nafasnya, "coba chat Disa dulu, mana tau dia udah maafin kamu"

Natasya menggeleng. "Gak ah, nanti gue di sangka SKSD sama dia"

Sherina hanya bisa berdecak sebal. Gadis itu memilih mengambil ponselnya. Tepat saat itu, ada pesan dari Dave.

Dave : nnti plg sklh ajk natasya k tmn. Ok?

Sherina tersenyum. Ia tahu, pasti Dave juga menginginkan jika Natasya dan Disa berbaikan. Sherina segera memasukan ponselnya ke saku roknya.

ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang