2.4

10K 718 13
                                    

Sahabat itu bukan siapa yang datang pertama, melainkan siapa yang bertahan sampai akhir

***

"KALIAN SEPUPU?!"

Natasya dan Sherina segera menoleh dan terkejut ketika mendapati Disa dan Dave yang posisinya tidak jauh dari mereka. Memang posisi Sherina lumayan dekat, di karenakan sedari tadi gadis itu membuntuti Dave dan Disa hingga melihat keduanya resmi balikan.

Natasya gugup. Dari dulu memang Natasya tidak pernah mau menceritakan masalah sepupunya, yaitu Sherina. Apa lagi ketika Natasya tau jika Disa sangat tidak suka terhadap sepupunya itu karna suka mendekati pacarnya.

Tapi sepertinya, semuanya telah terbongkar. Disa menatap Natasya dengan tatapan meminta penjelasan.

"Gue bisa jelasin. Ini semua gak seperti yang lo fiki—"

"Jelasin semuanya" desis Disa menahan emosinya.

Natasya yang mendengar perubahan suara Disa hanya bisa menghembuskan nafas. Gadis itu tau sifat seorang Disa di saat marah. Disa tidak akan pernah bisa berfikir jernih. Buktinya saja Disa sampai minta putus dengan Dave hanya karna salah paham.

Bagaimana bisa Natasya menjelaskan semuanya?

"Iya. Gue dan Natasya memang sepupu" ucap Sherina. Natasya langsung menoleh dan memberikan tatapan tajam. Sherina hanya bisa menghembuskan nafasnya pasrah.

"Biarkan semuanya jelas, Sya" lirih Sherina. Natasya menggeleng.

"Tapi lo berbicara di waktu yang gak tepat, Rin. Lo bakalan buat semuanya makin runyam" balas Natasya lirih.

"Apa selama ini lo selalu kerja sama dengan Sherina buat bikin gue putus sama Dave?" tanya Disa emosi.

Natasya hanya bisa menggeleng pelan. Gadis itu tau, Disa pasti sudah berfikir di luar akal sehatnya ketika marah.

"Enggak, Dis. Lo salah paham. Gue memang sepupu, tapi gue juga tau harus membela siapa..."

"Kenapa lo gak pernah cerita dari awal, Sya?  Kenapa lo gak pernah bilang? Kalau begini keadaanya, apa bisa gue percaya seutuhnya sama lo kalau lo gak ada sangkut pautnya sama putusnya gue?" telak Disa.

"Dis" desis Dave. "Lo gak boleh sembarang nuduh, lo harus percaya sama sahabat lo" ujar Dave menengahi.

Disa tertawa kecil, "Setelah di bohongi, gue harus tetap percaya?"

Kini, Disa kembali menoleh ke arah Natasya yang hanya bisa menunduk pasrah. Sherina juga hanya bisa diam, karna gadis itu memang sudah salah bicara di waktu yang tidak tepat.

"Sya, gue paling sedih ketika di bohongi sama sahabat gue sendiri. Gue mungkin tau gue kelihatan kayak anak kecil, tapi lo harus tau satu hal. Ketika lo bohongin gue kayak gini, gue berasa di khianatin. Gue gak tau apa niat lo menyembunyikan fakta itu, yang jelas—"

Disa menahan air matanya dan Natasya mulai menatap Disa dengan tatapan memohon agara gadis itu tidak mengatakan hal bodoh.

"—baru kali ini gue merasa kecewa banget sama lo" lanjut Disa. Gadis itu menatap Natasya yang sudah menggeleng.

"Gue bisa jela—"

ComebackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang