Chapter 1

13.1K 743 53
                                    

Seseorang baru saja keluar dari kamar mandi, dia berjalan dengan tertatih menuju ke balkon kamarnya dan duduk di ayunan. Seseorang itu adalah Oh Sehun, siapa yang tidak kenal denganya. Si bontot member boyband yang namanya sedang melejit di seluruh dunia 'EXO'.

Dia sedang tidak dalam mood yang bagus, terlihat dari wajahnya yang sejak tadi terlihat sangat murung. Air matanya sudah dipelupuk mata, ketika mengingat kembali hal yang memicu moodnya rusak seperti ini.

Park Chanyeol. Nama itu yang sejak tadi ada dibenaknya, dia ingin memaki-maki hyungnya tersebut ketika dengan gampang hyungnya menuduh diri tidak menolong baekhyun ketika sassaeng fans menyerang baekhyun saat di airport. Dan parahnya lagi, dia tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan apapun.

Sehun memandangi sebentar kaki kirinya yang membengkak akibat sassaeng fans tadi, dan kembali menatap lurus pemandangan kota Seoul di malam hari. Kalau Sehun diberi kesempatan menjelaskan yang sebenarnya, yang sebenarnya menjadi korban sassaeng adalah dirinya sendiri bukan baekhyun.

Ah tidak. Dia tidak hanya mempermasalahkan chanyeol yang menuduhnya, tapi juga sikap chanyeol yang khawatir dengan baekhyun hingga protectifnya chanyeol kepada baekhyun. Rasa tidak suka dan sakit hati menjalar dalam hatinya, harus dia akui kalau dia mencintai hyungnya itu. Park Chanyeol.

Tok tok

Suara ketukan pintu berhasil membuyarkan lamunan sehun, dengan malas dan menahan sakit dia melangkahkan kaki membukakan pintu.

"Jongdae hyung, ada apa?"

"Makan malam sudah siap, hun. Ayo turun"

"Ne hyung, aku akan turun sebentar lagi"

"Jangan lama-lama, hun. Yang lain menunggumu"

"Ne hyung"

Sehun menutup pintu kamarnya ketika Jongdae sudah turun, dia berusaha untuk bersikap biasa saja seolah-olah tidak ada yang terjadi dan berusaha berjalan seperti biasa agar para member tidak curiga.

Sehun melangkahkan kakinya ke ruang makan, semua member sudah berada disana. Tinggal satu kursi tersisa tepat diantara suho dan kyungsoo, sehun sempat tersenyum kecil ketika mengamati perubahan tempat duduk. Biasanya dia akan bersebelahan dengan chanyeol, tapi sekarang chanyeol duduk dihadapannya dan disebelahnya terdapat baekhyun.

Jangan tanya perasaan sehun sekarang, rasanya double kill datang menghampirinya untuk menghentikan jantungnya agar tidak sakit hati lagi. Suasana saat makan sangatlah hening, tidak ada yang memulai percakapan sama sekali untuk memecahkan suasana ini.

Sehun merasa seperti sedang diamati oleh seseorang, dengan perlahan sehun mengangkat kepalanya setelah memasukkan satu sendok nasi bulgogi kedalam mulutnya. Pandangannya bertemu dengan pandangan chanyeol yang sedang menatapnya sangat tajam. Sehun tidak tau harus memberikan tatapan seperti apa untuk membalas tatapan tajam chanyeol, selain tatapan sedih dan kecewa.

"Yak! Kalian itu mau makan atau mau beradu tatap sebenarnya?" tanya xiumin yang berhasil memutuskan kontak mata sehun dan chanyeol

"Aku sudah kenyang, aku akan naik ke atas kalian bisa lanjutkan acara makan kalian" ujar sehun sambil berdiri menaruh peralatan makannya di dapur

"Yak! Oh Sehun! Kau baru memasukkan 5 suap dan kau sudah bilang kenyang?" Protes suho yang berhasil menghentikan jalan sehun untuk naik keatas

"5 suap saja aku sudah kenyang hyung, aku duluan ya" ujar sehun sambil melanjutkan langkahnya naik ke atas menuju kamarnya.

Sehun kembali ke balkon kamarnya, menikmati udara malam kota Seoul lagi di ayunannya. Ah, sakit sekali. Kalimat itu yang terus terlontar di benak sehun, dia benar-benar merasa sangat kesakitan. Tapi lebih sakit ketika seorang yang dicintainya menyakiti hati dengan menuduh, sehun tidak bisa membendung tangisnya. Isakan yang keluar dari mulutnya semakin keras, giginya sudah tidak untuk menggigit bibir manisnya untuk menahan isakan.

Saranghae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang