Chapter 33

4.2K 229 21
                                    

Haiii, lama tak jumpaa wkwkwk ada yang merindukanku?, aku mau nge-endingin ini cerita tapi aku gatau mau bikin endingnya gimana dan pas part keberapa wkwkwk sebelkan jadinya. kalian sebel ini cerita ga ending2? (:
__________________________________________________________________ ............ _________________________________________________________________________

"Sehun" lirih Chanyeol
"Tidak ingin memelukku?" Tanya Sehun lagi sambil berjalan kearah Chanyeol
"Apa kau benar Sehun?" Tanya Chanyeol meyakinkan
"Tentu saja, kau pikir aku siapa?" Gemas Sehun
"Kau bukan imajinasiku? Kau nyata?" Tanya Chanyeol masih bingung
"Tentu saja, Bodoh" Kesal Sehun

Mendengar umpatan Sehun, Chanyeol langsung berjalan cepat kearah Sehun dan dalam sekali tarikan Sehun langsung berada di dekapan erat Chanyeol. Sehun membalas pelukan Chanyeol sambil membisikan 'happy birthday' tepat ditelinga kekasihnya itu, Sehun sedikit panik ketika merasakan bahunya basah dan badan Chanyeol mulai bergetar sedikit kencang diikuti isakan dari Chanyeol.

"Hyung, kau kenapa? Kenapa menangis?" Tanya Sehun sedikit panik
"Aku hanya takut kalau kau hanya imajinasiku saja" lirih Chanyeol
"Yak! Aku ini nyata berdiri dihadapanmu, bukan bayangan atau hantu yang ada di imajinasimu" kesal Sehun sambil memukul lengan Chanyeol

Chanyeol melepaskan pelukannya dan mulai menatap Sehun, di sentuhnya wajah Sehun di mulai dari pipi tirusnya, menjalar ke hidung lalu ke bibir merah Sehun menyentuh leher putih hingga ke bagian pinggang.

"Kau sungguh nyata" lirih Chanyeol
"Dia memang nyata, Caplang" teriak Baekhyun gemas
"Kalau kau mau berbuat mesum di kamar saja, jangan meraba tubuhnya didepan kami! Aku ini sedang jauh dengan Krystal jangan membuatku bermain solo di kamar mandi!" Teriak Jongin kesal
"Ada anak kecil! Jaga bicaramu Jong" marah Suho
"Kau ini kenapa? Dari tadi mengatakan kalau aku ini nyata?" Tanya Sehun heran sambil mengelus pipi Chanyeol
"Para member mengatakan kalau kau sudah meninggal saat setelah melahirkan si kembar tiga, mereka secara tidak langsung mengatakan kalau selama ini aku berhalusinasi bahwa kau masih hidup dan berada di sisiku" jawab Chanyeol sambil menatap sendu Sehun

Sehun menatap tajam para member, tapi mereka yang ditatap hanya memandang kesegala arah seolah-olah mereka tidak melakukan kesalahan apapun pada Chanyeol. Sehun mengepalkan tangannya, menarik nafasnya panjang sebelum akhirnya teriakan kencangnya keluar menggema diseluruh rumahnya.

"YAK! KALIAN MENGATAKAN PADANYA KALAU AKU SUDAH MATI? KALIAN MENDOAKAN AKU AGAR CEPAT MATI? HA? IYA? KALIAN MAU AKU CEPAT MATI?" Bentak Sehun, wajahnya sudah merah padam menatap tajam para member.

"Kau sendiri yang mengatakan kalau harus bilang ke Chanyeol hyung bahwa kau pergi meninggalkannya, yang terlintas dibenak kami hanya "mati" jadinya kami meyakinkan Chanyeol bahwa kau sudah mati" jawab Jongin tidak terima

"Tapi tidak mati juga! Kau ini menyumpahi aku agar mati sung-" suara tangisan dari tiga bayi kembar membuat Sehun harus menghentikan ucapannya

Sehun segera mengambil alih Park Seojun dan Park Minseo dari gendongan ayahnya, Chanyeol dengan sigap mengambil anak terakhirnya Park Chanse dari gendongan ibunya lalu mengambil Park Minseo dari gendongan Sehun agar Sehun tidak keberatan. Sehun dan Chanyeol langsung membawa bayi mereka menuju kamar anak mereka, Chanyeol menyuruh semua untuk melakukan pesta terlebih dahulu. Chanyeol tersenyum menatap Sehun yang dengan telatennya merawat bayi mereka, Chanyeol berjalan kearah Sehun ketika Sehun sudah selesai menidurkan anak ketiganya setelah berjuang menidurkan anaknya yang pertama Park Seojun yang amat sangat susah untuk ditidurkan. Chanyeol melingkarkan tangannya di pinggang Sehun, sesekali dia mengecup pundak Sehun yang berhasil membuat Sehun tersenyum melihat tingkah suaminya. Sebenarnya Sehun sedikit risih dengan pelukan Chanyeol kali ini karena membuatnya semakin sulit untuk bergerak membereskan barang-barang tapi Sehun mengurungkan niatnya untuk menepis tangan Chanyeol ketika Chanyeol mencium pundaknya sambil terus mengatakan "saranghae".

Saranghae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang