Waktu sudah menunjukan pukul 2 dini hari, tapi tidak ada niatan dari chanyeol atau sehun untuk mengakhiri kegiatan olahraga malam mereka. Percaya atau tidak, suara desahan mereka benar-benar terdengar sampai ruang tamu villa ini.
"Ahh.. park chanyeol!" teriak sehun ketika sampai puncaknya disusul teriakan dari chanyeol yang juga mencapai puncaknya.
Chanyeol membaringkan tubuh di samping sehun, nafas mereka saling memburu. Chanyeol menarik sehun kedalam dekapannya, membiarkannya tidur dengan nyaman. Chanyeol mengecup kening sehun, dan mengelus punggung putih itu.
"Terima kasih untuk enam rondenya sayang" goda chanyeol
Sehun memukul pelan dada bidang chanyeol sambil tersenyum, dan mulai mengeratkan pelukannya pada chanyeol. Dia butuh istirahat banyak, karena energinya terkuras habis untuk chanyeol.
Baru saja ingin memejamkan matanya, ponsel chanyeol berdering. Dengan malas, dia melepas pelukannya dengan sehun dan mengangkat telfon dari id call beratas namakan "super leader suho hyung".
"Halo?"
"Hei dobi, kau dimana?"
"Kenapa?"
"Aku hanya ingin memastikan saja"
"Pesisir pantai"
"Yang detail dobi!"
"Tidak mau, kalau ku beritahu kau akan mengganggu ku dengan sehun"
"Untuk apa aku menyusulmu? Yang ada hanya pemandangan mesum yang akan terus ku lihat disana"
"Bagus lah. Jadi tidak ada yang menggangguku berproses untuk park junior"
"Dia laki-laki bodoh!"
"Ya siapa tau dia bisa, nobody knows hyung"
"Terserah. Jaga dia baik-baik"
"Pasti"
"Yasudah, selamat malam"
Chanyeol langsung mematikan sambungan telfonnya, tanpa berniat membalas ucapan selamat malam dari sang leader. Chanyeol menarik diri, mendekap sehun erat. Nyaman.
***
Cahaya terang masuk melalui celah korden kamar mereka, sehun yang merasa terganggu mengeratkan kembali ke tubuh chanyeol. Menyusup semakin dalam di dada chanyeol, menyamankan diri untuk kembali terlelap.
Chanyeol yang terbangun karena gerakan sehun, perlahan membuka matanya untuk melihat apa yang dilakukan namja itu. Dia tersenyum ketika melihat tingkah sehun yang semakin menyusup ke dadanya, dengan cepat dia mengeratkan pelukannya pada sehun.
"Tidak ingin bangun sayang? Yasudah, jadwal jalan-jalan yang ku rencanakan di batalkan saja" ujar chanyeol sambil mengecup kening sehun
"Tungguh 5-15 menit lagi, jangan batalkan rencana jalan-jalannya"
Chanyeol kembali mengeratkan pelukannya pada sehun, menenggelamkan wajahnya pada rambut sehun. Mencium wangi shampoo yang mulai sekarang menjadi favorite nya, menyimpan tepat di memori otak paling dalam.
Sesuai perjanjian, 15 menit kemudian mereka bangun dengan sehun yang masih memejamkan mata di gendongan chanyeol menuju kamar mandi. Jangan berpikir kotor, mereka hanya mandi. Sungguh.
Chanyeol menatap cermin di hadapannya, berusaha mengatur rambutnya agar tertata rapi. Dengan kaos hitam yang ngepas dengan lengannya membuat ototnya terlihat, dipadukan dengan celana pendek hitam serta sepatu hitam kebanggannya.
Pantulan sehun terlihat di cermin, sedang menatap chanyeol sambil memegang dua baju di kedua tangannya. Chanyeol tersenyum mengerti maksud sehun, chanyeol menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sehun yang selalu minta di pilihkan baju yang cocok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saranghae [END]
Fanfiction"Maafkan aku yang selalu menyakitimu, tapi percayalah aku mencintaimu" - Park Chanyeol "Aku mencintaimu hyung" - Oh Sehun [ #1UnlimitedPride] [#4 Chanse] [#5 Chanhun] [#4 Chanhun]