Chapter 17 : Spesial Chanyeol POV 2

3.6K 334 14
                                    

Sudah 2 jam aku menunggu, sejak kondisi sehun dinyatakan sudah stabil para medis langsung membawa sehun ke ruang operasi. Aku membalikkan badanku, semua teman dan kerabat datang. Wajah khawatir dan cemas terlihat di wajah mereka, mungkin kalau aku sekarang berkaca wajah itu akan muncul.

Aku melangkahkan kakiku mendekati ruang operasi, ketika lampu hijau menyala. Samar-samar aku bisa melihat para dokter mulai keluar dan terakhir dokter kang yang memberikan senyuman.

"Operasi lancar, kami telah mengecek semua kondisi sehun dan fidak ada penyakit lain lagi dan tumornya masih jinak jadi tidak menyebar" jelas dokter kang

Aku menghela nafas panjangku ketika dokter kang selesai memberikan keterangan tentang keadaan sehun, beribu-ribu terima kasih aku ucapkan untuk Tuhan. Aku menatap nyonya Oh dan ibuku yang sedang memandangku, aku menatap nyonyah Oh yang berjalan ke arahku dan air mata yang kutahan sedari tadi meluncur bebas.

Nyonyah Oh langsung merengkuh tubuhku kedalam pelukannya, aku membalas pelukannya dan menenggelamkan wajahku di pundaknya.

"Jaga sehun untukku"

Aku melepaskan pelukanku, menatap tajam tepat di manik mata nyonya Oh. Dengan penuh percaya aku mengatakan,

"Tidak janji, tapi aku akan berusaha untuk selalu menjaga sehun dan berada disamping sehun"

Nyonyah oh tersenyum, tangannya mengelus wajahku layaknya seorang ibu yang mengelus putranya.

"Aku rasa, aku tidak salah menitipkan putra kesayanganku kepadamu"

Aku tersenyum mendengar perkataannya, benarkah ibunya merestuiku? Ingatanku kembali pada beberapa tahun lalu ketika dia mendengar hubunganku dan sehun, wajah dan aura yang bak malaikat tiba-tiba berubah menjadi gelap meninggalkan wajah dan aura malaikatnya.

***

Aku menatap ke arah sehun yang masih terbaring sambil menuruto mata, kata dokter sehun masih dibawah pengaruh bius tapi ini sudah 2 jam dan tidak ada tanda-tanda sehun akan membuka matanya.

Aku mengecup punggung tangannya dan sesekali meletakkan tangan itu di pipiku. Aku merasakan jarinya bergerak, langsung aku menatapnya berharap dia membuka matanya. Sehun bangun. Aku tersenyum lebar ketika mengetahui dia membuka matanya, ku kecup keningnya sambil berterima kasih kepada Tuhan.

"Hey.." sapaku

Sehun hanya memandangku dan memberikan senyum lemahnya, tangannya bergerak mengelus pipiku.

"Ha..us" katanya dengan lemah

Aku segera beranjak dari dudukku dan berjalan ke arah nakas mengambil air putih. Perlahan aku mulai membantunya untuk minum, aku kembali ke posisi dudukku dan menggenggam tangannya terkadang aku mencium tangan halus itu.

"Hyung.."

"Hm?"

"Apa kau tidak tidur? Matamu bengkak dan lingkaran hitam di mata, kau sudah seperti mayat berjalan"

Aku hanya tersenyum

"Selama berminggu-minggu kau tidak sadarkan diri, dia setiap hari menangis. Beranjak dari sampingmu saja tidak mau, butuh paksaan ekstra untuk mengusirnya dari sampingmu agar dia mau mandi dan melakukan aktivitas lainnya." Jawab chen dari ujung ruangan

"Aku sampai tidak ingin melihatnya, begitu menyeramkan seperti zombie" timpal suho

"Sepertinya aku harus bersyukur tidak mendapatkannya, karena sekarang dia begitu mengerikan. Seperti gelandangan tak bernyawa, lihat saja dia sudah tidak pernah ganti kaos selama 4 hari berturut dan bahkan dia sudah tidak mandi 2 hari. Sungguh aku mulai jijik padanya, oh sehun" timpal baekhyun

Saranghae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang