Chapter 10

5.5K 454 21
                                    

Sesuai dengan rencana kemarin malam, pagi-pagi chen sudah membangunkan xiumin untuk segera memanggil dua tiang exo. Kebetulan mereka hari ini tidak ada jadwal apapun, jadi mereka bisa sedikit santai.

Disini, ditaman belakang. Empat orang namja tampan sedang duduk bersama, xiumin suho sehun dan chanyeol. Wajah tegang terlihat di wajah sehun dan chanyeol, bagaimana bisa tenang? 5 menit yang lalu secara dadakan mereka di panggil suho dan xiumin yang sudah memasang wajah tidak bersahabat.

Satu hal yang mereka takutkan sekarang adalah, mereka tau dan akan membahas mengenai masalah pribadi mereka berdua. Suatu ketakutan yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata, keringat dingin mulai sedikit keluar di kening mereka.

"Apa kalian ada masalah?" tanya xiumin

"Sehun? Chanyeol?" timpal suho

Chanyeol menganggukan kepalanya, mencoba sesantai mungkin

"Kalian kenapa?" tanya suho lagi

"Tidak kenapa-kenapa, hanya masalah kecil" ujar chanyeol

"Kalau masalah kecil, kenapa berita ini ada diseluruh sns?" tanya xiumin

Chanyeol dan sehun hanya bisa menghela nafas, mereka tidak tau harus menjelaskan permasalahan mereka seperti apa. Karena menurut chanyeol masalah mereka adalah masalah konyol yang tidak penting, tapi menjadi penting dan bukan hal konyol menurut sehun.

"Ya, itu kemarin. Tapi masalah kita sudah selesai sekarang" ujar chanyeol

"Benarkah?" tanya xiumin

"Ya, aku menganggapnya selesai. Karena sudah tidak ada yang perlu di permasalahkan karena aku akan menuruti keinginan sehun sendiri, aku akan mulai belajar mencintai baekhyun sesuai permintaan sehun" ujar chanyeol meninggalkan mereka

Xiumin dan suho menatap kepergian chanyeol, sehun menunduk dengan air mata yang sudah lolos keluar. Mereka menatap sehun penuh selidik, otak mereka dibuat bingung dengan kalimat chanyeol.

"Bisa jelaskan sehun?" tanya suho pelan

Sehun terus terisak, hatinya terasa nyeri setelah ucapan chanyeol tadi. Benarkah chanyeol menuruti kata-katanya? Berusaha melupakannya? Sehun memeluk suho erat menangis di pundak lebar hyungnya itu.

Sehun menceritakan semuanya secara detail, xiumin dan suho hanya menyimak tanpa ada niatan untuk menyela sedikit pun.

Salah paham.

Dua kata yang terlintas di otak xiumin dan suho, mereka menepuk pundah sehun untuk menenangkannya.

Chanyeol membanting badannya diatas kasur, kesal karena harus kembali mengingat permasalahannya dengan sehun yang terus diungkit. Chanyeol mengacak rambutnya dengan kasar, berusaha untuk melupakannya. Lambat laun entah mengapa rasanya dia mengantuk, dia merubah posisi untuk mengambil posisinya nyaman untuk tidur.

Tidurnya yang baru setengah jam terasa terusik ketika ada sepasang tangan melingkar di perutnya, tidak kencang memang tapi cukup membuatnya terbangun. Merasakan gerakannya terhenti ketika dirasa kepala seseorang tepat di punggunggnya, pelukannya sedikit dikencangkan ketika chanyeol berusaha melepaskan diri.

"Baek, apa yang kau lakukan?" ujar chanyeol

Ya. Chanyeol berpikir bahwa yang memeluknya adalah baekhyun, karena dengan kondisi setengah sadar chanyeol tidak terlalu memperhatikan bentuk tangan yang melingkar di perutnya.

Sehun terdiam, pikirannya berkecamuk karena chanyeol menganggapnya sebagai baekhyun. Apa baekhyun hyung sering melakukan ini pada chanyeol hyung? Sampai chanyeol hyung mengira dirinya sebagai baekhyun? Sehun mulai melonggarkan pelukannya, menarik pelan tangannya dari perut chanyeol. Matanya sudah memanas, pikirannya terus melayang yang tidak-tidak.

"Apa baekhyun hyung sering melakukan seperti itu juga hyung?" ujar sehun pelan

Chanyeol terkejut, dia mengenal suara itu. Suara dari orang yang beberapa hari ini membuatnya kacau, chanyeol menarik tangan itu untuk melingkar kembali di perutnya. Chanyeol mengelus tangan itu, tangan yang menurut chanyeol sangat halus dan putih bagaikan susu.

Hanya 5 menit, dan berakhir chanyeol melepaskan pelukan itu. Merubah posisinya menjadi menatap sosok namja di hadapannya, menatap lekat seolah-olah namja di hadapannya ini akan menghilang.

Sehun menatap chanyeol yang sedang menatapnya tajam, dia takut akan tatapan itu. Dia hanya berpikir tatapan yang diberikan chanyeol adalah tatapan kebencian, sungguh dia tidak ingin melihat chanyeol membencinya. Chanyeol menarik tangan sehun lagi, melingkarkan lagi dipingginya sehingga sehun sedikit merapat kearahnya. Dalam sekali tarikan sehun sudah berada dipelukannya, berada di depan dadanya dan membiarkan sehun mendengarkan detak jantungnya.

"Aku pikir kau marah" ujar sehun pelan

"Memang, tapi aku harus mengesampingkan gengsiku karena aku merindukan namja dipelukanku ini. Terlebih dia sudah mengesampingkan gengsinya terlebih dahulu untuk memelukku" goda chanyeol

"Maaf"

"Untuk apa?"

"Yang kemarin"

Chanyeol hanya diam, dia menciumi rambut sehun yang berbau vanila.

"Dengar, apapun yang terjadi jangan pernah mengatakan seperti itu lagi. Aku benar-benar merasa kacau dengan apa yang kau katakan, apapun yang terjadi kita hadapi bersama. Aku tidak akan meninggalkanmu kalau mereka menyakitimu, merusak karirku. Jangan pikirkan mereka, aku akan mengatasi semuanya. Yang aku butuhkan hanya dukunganmu, seiring berjalannya waktu mereka akan mendukung kita terlebih para fans"

Sehun hanya mengangguk di dalam pelukan chanyeol, mengeratkan pelukannya lagi seolah-olah ingin menghangatkan tubuh dari musim dingin yang mulai datang.

"Kalau mereka fans yang baik, mereka akan selalu mendukung apa yang menjadi keputusan idolanya bukan?" ujar sehun

"Kau sudah tau, kenapa kau terus memaksaku untuk bersama yang lain" chanyeol menyentil pelan kening sehun

Sehun hanya terkekeh

Chanyeol mendekatkan dirinya ke wajah sehun, mengecup pelan bibir sehun yang beberapa hari ini tidak terjamah bibirnya. Yang dicium hanya memasang senyum menggemaskan, chanyeol semakin gemas. Dia mengecup seluruh wajah sehun, membuat sehun semakin terkekeh karena geli.

"Ada yang ingin ku tanyakan" ujar chanyeol

"Apa?"

"Apa yang membuatmu kesini menghampiriku?"

"Xiumin hyung, dan juga perasaanku yang merindukanmu"

"Xiumin hyung?"

Sehun hanya mengangguk

"Dia mengatakan apa sampai membuatmu bisa kesini?"

"Hanya mengatakan kita disuruh baikan gitu aja. Sisanya biarkan aku, xiumin hyung dan Tuhan yang tau"

"Beritahu aku"

"Tidak mau"

"Beritahu aku atau kau ku hukum"

"Hukum saja"

"Baik, kau yang meminta oh sehun"

Chanyeol segera membali tubuhnya berada di atas sehun, sementara sehun cukup terkejut dengan pergerakan cepat chanyeol yang tiba-tiba.

Chanyeol mengunci semua pergerakan sehun, mulai mencium bibir merah ranum sehun. Berusaha menyalurkan kehangatan satu sama lain, tidak mempedulikan orang lain akan mendengar teriakan dan desahan mereka. Yang mereka pikirkan hanya kenikmatan duniawi yang mereka ciptakan berlandaskan rasa cinta.

Chanyeol mendekap tubuh sehun, dan mulai menaikkan selimut menutupi tubuh polos mereka berdua. Suatu kenikmatan yang pernah chanyeol dapat, mengecup kening sehun yang sudah terlelap karena kelelahan.

"Gomawo, sweetheart" bisik chanyeol

Chanyeol mengecup lagi kening sehun, dan mulai memejamkan matanya untuk masuk ke alam tidur bersama sehun.

Tbc

Saranghae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang