Chapter 4

6.9K 537 54
                                    

Sehun terbangun dari tidur siangnya, setelah ketiduran karena kelelahan menangis. Moodnya kembali rusak, ketika mengingat adegan ciuman antara chanyeol dengan baekhyun. Rasanya dia ingin kembali tidur, agar tidak mengingat kejadian itu. Ketika akan merebahkan kembali badannya, seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Dengan malas sehun beranjak dari posisinya, untuk membukakan pintu.

"Apa dia tidak tau aku sedang ingin sendiri" ujar sehun dengan kesal

Ceklek

Sehun hanya memandang datar namja tinggi yang mengetuk pintunya, siapa lagi kalau bukan park chanyeol. Karena tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut chanyeol, sehun bergerak untuk menutup pintu kamarnya lagi. Dengan gerakan cepat, chanyeol berhasil menggagalkan rencana sehun yang akan menutup pintu kamarnya.

Dia langsung menerobos masuk kamar sehun, dan duduk manis di atas kasur empuk milik sehun. Sang pemilik kamar hanya memandang sebentar, dan berlalu ke dekat pintu balkon.

Chanyeol berdiri dari duduknya, berjalan menghampiri sehun. Ketika tepat berada di belakang sehun, perlahan tangannya bergerak melingkari perut ramping sehun dan menenggelamkan wajahnya di lekukan leher sehun. Sehun yang awalnya terkejut, akhirnya memilih untuk tidak bereaksi apa-apa.

"Maaf.." ujar chanyeol yang suaranya teredam di lekukan leher sehun

Sehun tetap tidak bereaksi apapun, dia sama sekali tidak ada mood untuk merespon apapun yang di ucapkan dan dilakukan namja tiang dibelakangnya ini. Tapi semakin lama pelukan chanyeol semakin erat, jadi mau tidak mau punggungnya sangat menempel pada dada bidang chanyeol.

"Lepas.." ujar sehun pelan

Bukan chanyeol namanya kalau tidak nekat, dia semakin mengeratkan pelukannya pada sehun. Sehun mencoba memukul tangan chanyeol untuk melepaskan dirinya, tapi sayang kekuatannya tidak sebanding dengan chanyeol.

"Maaf.." ujar chanyeol lagi

Kata-kata itu yang sempat beberapa kali chanyeol ucapkan, sehun sampai bosan mendengarnya. Dia tidak tau untuk apa chanyeol meminta maaf, mereka tidak memiliki status apapun jadi tidak ada alasan chanyeol harus minta maaf padanya.

"Untuk apa kau minta maaf? Kau tidak salah. Kalau kalian berciuman atau melakukan hal lebih, itu juga tidak ada sangkut pautnya denganku. Kita tidak memiliki hubungan apa-apa, jadi tidak ada alasan kau minta maaf padaku" ujar sehun

Perlahan pelukan chanyeol terlepas, disaat itu juga chanyeol menarik sehun untuk menatapnya. Pandangannya tepat kearah manik mata sehun, mengunci pandangannya sendiri dan namja tersebut. Tangannya mulai mengelus pipi halus sehun, dan mengusap mata sehun dengan reflek sehun langsung menutup matanya. Wajahnya dia dekatkan ke wajah sehun, bibir manisnya menempel tepat di kelopak mata sehun mengecupnya bergantian dengan kelopak mata lainnya.

Seorang namja cantik melihat adegan itu, tangannya mengepal hinggal buku-buku jarinya menjadi putih. Suatu pembalasan yang setimpal bukan? Dia tadi menyakiti sehun dengan mencium chanyeol tepat di hadapan sehun, sekarang dia harus melihat adegan dimana chanyeol mencium sehun. Sama-sama menyakitkan bukan? Tuhan memang adil, dia memberikan hal setimpal untuk orang yang menyakiti hamba-Nya yang berlapis-lapis kesabarannya.

Chanyeol perlahan menjauhkan wajahnya dari sehun, ditatapnya namja manis yang sejak 2 tahun lalu sudah berhasil menempati tahta di hatinya. Dia tersenyum dan mulai menarik sehun kedalam pelukannya, tapi sehun tidak membalas pelukan itu ketika matanya bertatapan dengan baekhyun yang ada di ambang pintu.

Secara refleks, sehun mendorong tubuh chanyeol agar pelukan mereka terlepas. Chanyeol menatap sehun dengan bingung, sehun hanya menghela nafasnya dan mulai memunggungi chanyeol lagi.

Saranghae [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang